Setibanya di sekolah, gerbang sudah ditutup karena waktu sudah menunjukan pukul 07:15
"Ck, telat lagi!" batin Tara kesal.
Tara melajukan motor di perkampungan dekat sekolah dan menitipkan motor vespanya disitu.
Setelah menitipkan motor Tara berjalan ke arah tembok yang biasa digunakan untuk membolos.
Memanjat tembok itu dengan hati-hati takutnya ada guru yang sedang patroli.
Hap
Tara mendarat dengan mulus, berjalan dengan santai menuju kelasnya tanpa memikirkan kalau dirinya saat ini telat.
Satu satu oppa suka aku
Dua dua oppa cinta aku
Tiga tiga oppa nikahin aku
Satu dua tiga semuannya cuma halu
Tara berjalan seraya menyanyikan lagu entah darimana tiba-tiba bersarang di otaknya.
Saat ingin berbelok Tara dikejutkan dengan teriakan dari arah belakang.
"BERHENTI KAMU!!" Tara membalikan badanya dilihat jika Bu Anggi berkacak pinggang menatap dirinya.
"Saya bu?" tanya Tara menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu."
"Kenapa telat?" lanjut Bu Anggi.
"Karena kesiangan." sahut Tara santai.
"Kamu saya hukum hormat bendera sampai istirahat." ujar Bu Anggi lalu pergi meninggalkan Tara.
Tara berdecak melihat punggung gurunya itu. Berjalan menuju lapangan dan langsung menjalankan hukuman dari guru bk itu.
Kringg
Bel istirahat berbunyi membuat para murid berlarian keluar kelas.
"Akhirnya." gumam Tara lalu menjatuhkan dirinya di tengah lapangan dan rebahan dengan bantalan tas.
"Capek, haus, gerah body." Tara mengipasi wajahnya mengunakan tangan memejamkan matanya sebentar agar lelahnya berkurang.
"Pengen susu." Diambilnya susu yang berada di dalam tasnya dicolok susu itu langsung diteguk hingga kandas.
"Ahh seger." Tara berdiri dari rebahan nya, ditepuk pelan rok nya agar tidak ada debu yang menempel.
Berjalan menuju kelas dengan santai menghiraukan tatapan dari siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor.
Sesampainya di kelas, Tara berjalan menuju bangku tempat nya duduk ditelungkupkan kepalanya di bawah bantalan tangan lalu tertidur.
•••
Brakk
Pintu kelas yang terbengkala didobrak dengan kencang membuat pintu itu roboh.
"Hikss Angka hiks." tangisan Tasya pecah saat melihat kekasihnya menemukan dirinya.
Angkasa yang melihat kondisi Tasya yang mengenaskan pun murka. Gimana gak murka coba? Muka nya banyak lebam, bajunya sobek-sobek, tangan nya diiket di kaki meja, rambutnya lepek karena siraman air. Ihh dah mirip sama gembel kan?
Teman-teman Angkasa yang ikut pun sama murkanya.
"Siapa yang udah nglakuin ini semua!" tuntut Angkasa menatap Tasya yang berada didepanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
UTARA [NEW VERSION]
Teen Fiction[Follow author terlebih dahulu sebelum membaca] Bercerita tentang seorang gadis yang jiwanya memasuki tubuh orang lain akibat kecelakaan, yang mana tubuh yang ditempati itu tidak dikenalinya sama sekali. Ini cerita tentang Utara Freyanika yang bertr...