12

20K 2.2K 233
                                    

Setibanya di sekolah, gerbang sudah ditutup karena waktu sudah menunjukan pukul 07:15

"Ck, telat lagi!" batin Tara kesal.

Tara melajukan motor di perkampungan dekat sekolah dan menitipkan motor vespanya disitu.

Setelah menitipkan motor Tara berjalan ke arah tembok yang biasa digunakan untuk membolos.

Memanjat tembok itu dengan hati-hati takutnya ada guru yang sedang patroli.

Hap

Tara mendarat dengan mulus, berjalan dengan santai menuju kelasnya tanpa memikirkan kalau dirinya saat ini telat.

Satu satu oppa suka aku

Dua dua oppa cinta aku

Tiga tiga oppa nikahin aku

Satu dua tiga semuannya cuma halu

Tara berjalan seraya menyanyikan lagu entah darimana tiba-tiba bersarang di otaknya.

Saat ingin berbelok Tara dikejutkan dengan teriakan dari arah belakang.

"BERHENTI KAMU!!" Tara membalikan badanya dilihat jika Bu Anggi berkacak pinggang menatap dirinya.

"Saya bu?" tanya Tara menunjuk dirinya sendiri.

"Iya kamu."

"Kenapa telat?" lanjut Bu Anggi.

"Karena kesiangan." sahut Tara santai.

"Kamu saya hukum hormat bendera sampai istirahat." ujar Bu Anggi lalu pergi meninggalkan Tara.

Tara berdecak melihat punggung gurunya itu. Berjalan menuju lapangan dan langsung menjalankan hukuman dari guru bk itu.

Kringg

Bel istirahat berbunyi membuat para murid berlarian keluar kelas.

"Akhirnya." gumam Tara lalu menjatuhkan dirinya di tengah lapangan dan rebahan dengan bantalan tas.

"Capek, haus, gerah body." Tara mengipasi wajahnya mengunakan tangan memejamkan matanya sebentar agar lelahnya berkurang.

"Pengen susu." Diambilnya susu yang berada di dalam tasnya dicolok susu itu langsung diteguk hingga kandas.

"Ahh seger." Tara berdiri dari rebahan nya, ditepuk pelan rok nya agar tidak ada debu yang menempel.

Berjalan menuju kelas dengan santai menghiraukan tatapan dari siswa-siswi yang berlalu lalang di koridor.

Sesampainya di kelas, Tara berjalan menuju bangku tempat nya duduk ditelungkupkan kepalanya di bawah bantalan tangan lalu tertidur.

•••

Brakk

Pintu kelas yang terbengkala didobrak dengan kencang membuat pintu itu roboh.

"Hikss Angka hiks." tangisan Tasya pecah saat melihat kekasihnya menemukan dirinya.

Angkasa yang melihat kondisi Tasya yang mengenaskan pun murka. Gimana gak murka coba? Muka nya banyak lebam, bajunya sobek-sobek, tangan nya diiket di kaki meja, rambutnya lepek karena siraman air. Ihh dah mirip sama gembel kan?

Teman-teman Angkasa yang ikut pun sama murkanya.

"Siapa yang udah nglakuin ini semua!" tuntut Angkasa menatap Tasya yang berada didepanya.

UTARA [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang