•
•
•"Mbok, tolong pangilin Tara suruh makan malam." ucap Papi saat melihat mbok surti sedang menata piring untuk makan malam.
"Baik pak."
Tok tok tok
"Non, disuruh bapak keluar buat makan malam." mbok surti mengetuk pintu berwarna cokelat milik nona mudanya agar pemilik kamar segera membuka pintu.
"IYA MBOK!" teriak Tara dari dalam kamar.
Mendengar sautan dari anak sang majikan mbok surti melangkah pergi meningalkan kamar Tara.
Didalam kamar mandi, Tara mengamati wajahnya yang sembab akibat menangis tadi. Kedua matanya bengkak seperti kena tonjok, hidung macungnya juga merah.
Membasuh wajah dengan air dingin agar terlihat fresh meskipun tidak berpengaruh sama sekali tapi tak apa.
Melangkah keluar kamar menuju ruang makan sambil mencepol rambutnya asal.
"Malam, mi, pi." ucap Tara mengecup pipi kedua orang tuanya.
"Malam juga sayang."
"Sini duduk deket mami." mendudukan pantatnya dikursi sebelah mami, dihadapannya terlihat pemuda berwajah dingin menatap dirinya tidak bisa biasa.
"Mata kamu kenapa ra?" Tara mengalihkan pandangan dari pemuda tadi ke papinya yang duduk di didepan maminya.
Berfikir untuk mencari alasan yang logis, tidak mungkin jika dirinya berkata sebab menangis karena tidak bisa menerima takdirnya yang berpindah jiwa.
"Eum anu tadi Tara nonton film, nah filmnya sad ending jadi Tara kebawa suasana jadi nangis deh hehe."
"Kebiasaan ya kamu ra, gampang baperan orangnya." sahut mami mengacak rambut Tara gemas.
Tara tertawa pelan.
"Udah sekarang makan, nanti ada yang mau papi omongin sama kamu ra."
🪨🪨🪨
"Dia Selatan kembaran kamu."
Oh really? Ternyata pemuda yang memandangnya sedari makan malam tadi ternyata kembaran pemilik tubuh ini.
Tara memandang pemuda didepannya dengan seksama, fitur wajahnya mirip dengan papinya.
Mungkin jika mereka disandingkan akan terlihat seperti kembaran karena wajahnya terlihat sama persis.
KAMU SEDANG MEMBACA
UTARA [NEW VERSION]
Teen Fiction[Follow author terlebih dahulu sebelum membaca] Bercerita tentang seorang gadis yang jiwanya memasuki tubuh orang lain akibat kecelakaan, yang mana tubuh yang ditempati itu tidak dikenalinya sama sekali. Ini cerita tentang Utara Freyanika yang bertr...