Assalamualaikum sahabat pembaca 😀
Tak terasa udah masuk malam ke 13 Ramadhan ya.
Gimana puasanya nih?
Udah bolong berapa? 😁Alhamdulillah malam ini aku bawa part baru lagi nih.
Cepet kan?
Seneng nggak?Boleh baca WP, tapi jangan sampai lupa baca Al Qurannya lebih dibanyakin ya.
Yuk semangat tadarus.
Baca WP 5 menit, tadarusnya harus lebih dari itu. Oke. 😉
Jangan lupa vote dulu yok.
💦💗💦💗💦💗💦💗💦💗💦
Adakalanya, terkadang cinta bisa merusak persahabatan. Itulah yang namanya cinta berselimut ambisi.
Sehingga egois tak pedulikan apapun, selain bagaimana pun caranya agar bisa memiliki.💦💦💦💦💦💦💦💦💦
Pikiran yang sibuk dengan hal lain, memang berakibat pada ketidakfokusan saat mengerjakan sesuatu. Apa yang dikatakan Alvin tadi, kini benar-benar menyita pikiran Raihan. Kegelisahan menerpa hatinya.
Kerjanya jadi tak fokus. Mengetik satu laporan saja, salah berkali-kali dan tak kunjung selesai. Padahal waktu jam makan siang setengah jam lagi.
Biasanya, jika ia bisa fokus, Raihan akan dengan cepat bisa menyelesaikan tiga laporan sekaligus sebelum waktu jam makan siang tiba.
"Astaghfirullahal'adzhim," ujar Raihan mengacak-acak rambutnya sendiri lalu mengusap wajah kasar.
Ia tak habis pikir, gara-gara kemarin bersama Aisyah. Dua sahabatnya marah dan enggan mendengarkan penjelasannya tadi pagi.
Padahal, bersama Aisyah kemarin bukanlah keinginanku. Itu murni perintah dari pak bos. Kenapa susah sekali, sih membuat mereka percaya, batin Raihan sembari mendongak. Pikirannya kembali mengingat apa yang terjadi beberapa jam yang lalu.
Flashback on
"Halah ... bilang aja lo mencari kesempatan berduaan dengan tuh ponakan bos, biar bisa gebet dia kan? Secara, gue kemarin lihat dengan mata kepala gue sendiri. Kalian duduk berdua di depan. Bukannya lo paling anti ngizinin cewek duduk di samping kemudi?"
"Itu semua terjadi juga terpaksa kali, Vin." Raihan terus berusaha menjelaskan.
"Udahlah ... Pak Raihan yang terhormat. Orang yang jatuh cinta itu pasti punya seribu alasan untuk menggaet si dia." Alvin langsung meninggalkan Raihan yang berdiri di depan meja kerjanya sejak tadi. Mau tak mau Raihan pun kembali ke ruangannya dengan gundah gulana dan segera bekerja.
Flashback off
Waktu jam istirahat pun tiba. Raihan sengaja bangkit dan keluar dari ruangannya.
"Vin ... Din. Yuk makan siang bareng," ajak Raihan dengan ramah seperti biasa. Seakan tak terjadi apa-apa di antara mereka.
Keduanya memang sempat menoleh. Namun, detik kemudian kembali menunduk. "Maaf masih sibuk," ujar Dini ketus.
"Gue kenyang," ucap Alvin tak kalah ketus. Namun, bukannya ia bertahan di tempat duduk. Alvin bangkit dan menghampiri Raihan.
Saat posisi keduanya berdekatan, Alvin lantas berbisik. "Kenyang dengan kebohongan, Lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kupilih, Kamu
FantasyNgeselin, tapi lama-lama ngangenin. Apakah pada akhirnya akan muncul benih-benih cinta? Yuk Mampir. Jangan lupa voment ya 😊