Happy reading
.
.
.
.
.Semuanya berkumpul di mansion megah McAlister dengan baju serba hitam dan isak tangis yang memenuhi tempat ini berbeda dengan pemuda yang sedari tadi diam dan dengan pandangan kosong
"Vano yang sabar ya" Queen sedari tadi menenangkan Elvano
Walaupun Elvano tidak menangis tapi Queen tahu bahwa manik mata Elvano memancarkan kesedihan yang mendalam atas kepergian Andrew McAlister
Dia tidak menyangka bahwa kemarin kakek Elvano bukannya akan pamit ke kantor tapi pamit untuk pergi dari dunia ini untuk selama lamanya
Kini siapa keluarga yang peduli padanya dirinya sendiri hanya sendiri yang tadinya ada Kakeknya yang menemani dan menyemangati dirinya di saat terpuruk
Kini dirinya hanya sendiri kalimat itu yang selalu berputar di pikirannya bahkan Queen yang terus mengoceh tidak dia pedulikan kini pikirannya kacau
"Vano" panggil Queen
"Kenapa? " tanya Elvano mencoba tegar
"Hiks Vano jangan sedih" isak Queen membuat Elvano tersenyum kecil
"Kamu yang nangis sayang" Elvano mencubit hidung Queen yang memerah karena menangis
"Elvano kakekmu akan dimakamkan " ucap Andreas McAlister adalah ayah Elvano
...
Setelah pemakaman selesai semua anggota keluarga sudah sibuk dengan kesibukan masing-masing
Kini hanya Elvano dan Queen yang ada di mansion megah ini ada teman teman Elvano di lantai bawah termasuk Nathan yang bela belaan dari Bandung untuk ke Jakarta
"Keluar dulu ya sayang" ucap Elvano lembut
"Em iya "
Queen meninggalkan kamar Elvano dan menghampiri teman-teman kakaknya yang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan handphone di tangan masing-masing
"Kakak "panggil Queen dan memeluk kakaknya
"Kamu kenapa di sini dek? " tanya Nathan
"Vano suruh Queen pergi" ucap Queen polos
"Eh gawat" pekik merdeka bersama-sama membuat Queen kaget
"Kenapa? " tanya Queen
"Lo balik ke-"
Brak
Prank
Prang
Brak
Brugh
Prang
Semua mata tertuju ke atas ketika mendengar suara yang keras itu seketika semuanya berlari ke atas kecuali Queen yang masih terpaku di tempat hingga teriakan terdengar
"QUEEN " Panggil Angkasa
"Hah? " Queen dengan linglung naik ke atas
Dia melihat ketiga orang yang sibuk mendobrak pintu Elvano yang kokoh bahkan tidak bergerak sama sekali walaupun di dobrak oleh tiga orang
"Misi Queen mau lewat "
Mereka memberikan jalan untuk Queen agar membujuk Elvano keluar dari kamarnya
Tok tok tok
"Vano ini Queen "
"Vano bukain pintunya "
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Posesif Boyfriend (END)
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis bernama Queen tentang kehidupan Queen yang penuh dengan lika-liku Tentang seorang pemuda yang sangat Ini adalah cerita Queen gadis polos yang ceria mampu menaklukkan hati seorang Elvano yang sudah sangat beku Que...