♤ILYMPB 9♤

89.3K 6.9K 411
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Semuanya berkumpul di mansion megah McAlister dengan baju serba hitam dan isak tangis yang memenuhi tempat ini berbeda dengan pemuda yang sedari tadi diam dan dengan pandangan kosong

"Vano yang sabar ya" Queen sedari tadi menenangkan Elvano

Walaupun Elvano tidak menangis tapi Queen tahu bahwa manik mata Elvano memancarkan kesedihan yang mendalam atas kepergian Andrew McAlister

Dia tidak menyangka bahwa kemarin kakek Elvano bukannya akan pamit ke kantor tapi pamit untuk pergi dari dunia ini untuk selama lamanya

Kini siapa keluarga yang peduli padanya dirinya sendiri hanya sendiri yang tadinya ada Kakeknya yang menemani dan menyemangati dirinya di saat terpuruk

Kini dirinya hanya sendiri kalimat itu yang selalu berputar di pikirannya bahkan Queen yang terus mengoceh tidak dia pedulikan kini pikirannya kacau

"Vano" panggil Queen

"Kenapa? " tanya Elvano mencoba tegar

"Hiks Vano jangan sedih" isak Queen membuat Elvano tersenyum kecil

"Kamu yang nangis sayang" Elvano mencubit hidung Queen yang memerah karena menangis

"Elvano kakekmu akan dimakamkan " ucap Andreas McAlister adalah ayah Elvano

...

Setelah pemakaman selesai semua anggota keluarga sudah sibuk dengan kesibukan masing-masing

Kini hanya Elvano dan Queen yang ada di mansion megah ini ada teman teman Elvano di lantai bawah termasuk Nathan yang bela belaan dari Bandung untuk ke Jakarta

"Keluar dulu ya sayang" ucap Elvano lembut

"Em iya "

Queen meninggalkan kamar Elvano dan menghampiri teman-teman kakaknya yang sedang berkumpul di ruang keluarga dengan handphone di tangan masing-masing

"Kakak "panggil Queen dan memeluk kakaknya

"Kamu kenapa di sini dek? " tanya Nathan

"Vano suruh Queen pergi" ucap Queen polos

"Eh gawat" pekik merdeka bersama-sama membuat Queen kaget

"Kenapa? " tanya Queen

"Lo balik ke-"

Brak

Prank

Prang

Brak

Brugh

Prang

Semua mata tertuju ke atas ketika mendengar suara yang keras itu seketika semuanya berlari ke atas kecuali Queen yang masih terpaku di tempat hingga teriakan terdengar

"QUEEN " Panggil Angkasa

"Hah? " Queen dengan linglung naik ke atas

Dia melihat ketiga orang yang sibuk mendobrak pintu Elvano yang kokoh bahkan tidak bergerak sama sekali walaupun di dobrak oleh tiga orang

"Misi Queen mau lewat "

Mereka memberikan jalan untuk Queen agar membujuk Elvano keluar dari kamarnya

Tok tok tok

"Vano ini Queen "

"Vano bukain pintunya "

I Love You My Posesif Boyfriend (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang