Misiiii.. ini gue ilang ada yang cariin ga sih? 😌😌
Maapkeun baru update lagi. Abis sibuk ama kerjaan, insecure, ama ngelonin berondong wkwkw. Ga deng. Haluuu yang terakhir mah😭
Hepi reading guys ❤️❤️❤️
.
"Sayang?"
"Hm?"
"Ini dibuka boleh?"
"Yang atas apa bawah?"
"Dua-duanya boleh?"
Cantika melirik Bima. "Jangan rakus gitu, dong! Satu-satu."
Dengan bibir manyun, Bima meraih tubuh Cantika dan memeluknya erat. "Enggak sabar kalo buka satu-satu. Enak dua-duanya."
"Ih, dibilang jangan rakus! Buka yang atas dulu, entar baru buka yang bawah kalo masih kurang."
Dahi Bima berkerut. "Kita kayaknya beda server, deh. Maksud kamu yang mana, sih?"
Masih dalam pelukan Bima, Cantika mendongak. Menangkup wajah kekasihnya itu lalu bertanya, "Kamu mau buka kotak makan yang tadi kita beli, 'kan?" dengan mata yang mengarah pada kotak di atas meja.
Bima tergelak. "Beneran beda server kita!"
"Maksudnya?"
Kepala Bima bergeleng melihat wajah polos Cantika. Kekasihnya itu kadang memang bisa sangat terlihat polos dan lugu. Namun lebih sering terlihat nakal dan menggoda, yang tentu saja membuatnya semakin terpikat. "Nginep sini berani nggak?" tanyanya sembari mengusel ke leher Cantika. Mengais sisa aroma parfum dan keringat Cantika yang memabukkan.
Plak!
Tepukan keras mendarat di lengan Bima. "Aku bisa dibunuh Kanjeng Ibu Rahayu Yang Terhormat tau, Bang!"
"Meskipun dengan alasan nginep di rumah temen cewek?"
"Iya. Ibu nggak akan percaya. Menurut beliau, alih-alih temen cewek, nginep bareng cowok di hotel itu lebih masuk akal."
"Ah, gagal kelonan, dong!"
Bibir Cantika mengulas senyum miring. "Dua jam ke depan, aku punya Abang lho..." katanya sembari mengedip nakal.
Cup.
"Oh... kamu mulai berani, ya?" ledek Bima pada Cantika yang baru saja memberinya kecupan di bibir.
"Biarin!" sahut Cantika cuek. Melepas pelukan Bima, ia berjalan menjauh, membuka kulkas dan mengambil sekaleng bir. "Aku pengen nyoba ini, Bang!"
"Nggak ada coba-cobaan ya, Tik!" larang Bima keras. Bahkan kaleng itu sudah berpindah tangan.
"Kenapa? Abang aja minum vodka, whiski, dan temen-temennya itu aku nggak bisa ngelarang, 'kan?!"
"Rokok, alkohol, seks. Tiga hal itu kaya lingkaran setan. Sekali kamu coba, kamu nggak ngerasa masalah kalo coba lagi. Ujungnya nanti jadi ketagihan. Dan kamu bakalan susah buat lepas. Ya kaya aku ini!"
Cantika merengut. "Ngeselin."
Tangan besar Bima menangkup pipi Cantika. Ia kemudian mengecup dahi kekasihnya itu lembut. "Lupain soal penasaran tentang rasanya minum. Okay?"
"Okay."
Suara televisi menjadi latar belakang saat kedua manusia itu sibuk menghabiskan makan malam. Cantika sudah mengabari sang ibu jika ia akan pulang terlambat. Agak susah memang mendapatkan ijin, namun saat ia bilang jika lusa sudah mulai magang dan besok akan bebersih rumah, ijin pun langsung dikantongi. Keduanya tadi baru bertemu selepas Bima keluar dari kantor mendekati maghrib. Begitupun dengan Cantika yang sebelumnya sibuk menemani duo RA mencari setelan formal untuk magang. Akhirnya setelah digantung beberapa hari, perusahaan tujuan mereka pun memberi kepastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORIES
General Fiction🔞 [PINE] 🔞 Bima Kesatria sent you a friend request. ❌REFUSE ✔️ ACCEPT ✔️ ACCEPT You have a new friend. . Selamat datang di [PINE]. Selamat untuk kamu yang sudah menemukan dan menggunakan aplikasi ini. Cobalah untuk menemukan banyak teman hingga...