SONGOLAS

250 15 2
                                    

Kalem.

Cukup buka baca vote komen.

👌👍

.

"Hahaha... Lucu banget! Kok bisa-bisanya dia kepikiran buat telanjang pas turun salju!"

"Bangsat lo, Dojun! Muka pas-pasan aja sok-sokan selingkuh! Ngaca, woy!"

"Huuueee... Ah-ram! Lo tega banget ngebunuh dia! Itu sahabat lo sendiri! Psikopat!"

Puluhan episode drama Korea yang pernah ditonton Cantika semasa kuliah, kini kembali diputar ulang demi memenuhi hasratnya yang menggila. Perempuan yang semenjak tiga hari lalu menjadi maniak lari di pagi-pagi buta itu sedang mengunyah cimol berbumbu pedas sambil terus mengikuti adegan demi adegan. Berkomentar kasar saat marah, terbahak keras saat ada yang lucu, dan menangis hingga meraung saat ada adegan sedih.

Semua itu bermula dari kejadian menghilangnya seorang bajingan bernama Bima. Cantika tidak mengerti di mana letak kesalahannya hingga makhluk itu begitu tega menghilang begitu saja. Hampir satu bulan mereka bertukar pesan. Saling berbagi cerita dan menghibur satu sama lain. Sebegitu terbukanya Cantika padanya hingga percaya bahwa Bima akan merahasiakan aib-aibnya di masa lalu.

"Gue pikir bakalan ada masa-masa indah di antara kita!"

Cantika merengek bertepatan ketika episode terakhir dari sebuah drama menayangkan akhir yang tragis. Oh, sungguh. Ini membuatnya kembali jengkel dan emosional.

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?!" teriak Cantika sambil menyusut air mata.

"Gue!"

Mata Cantika menyipit kala sesosok perempuan bertubuh bongsor masuk dan menyender pada kusen pintu. Tanpa permisi, bayi laki-laki yang ada di gendongannya dibaringkan begitu saja di atas ranjang. Membuat bibir Cantika mengerucut kesal. Karena lagi-lagi harus menjadi pengasuh batita dan balita kesayangan Kanjeng Ibu Rahayu Yang Terhormat.

"Ngapain bawa Ryu ke sini?!" protes Cantika.

"Sssttt..." telunjuk perempuan itu mengkode agar adik bungsunya tak bersuara keras. "Gue ada arisan sama ibu-ibu Bhayangkari. Bapaknya Ryu lagi kerja cari duit. Dan elo, sebagai Tante yang paling sayang sama baby gembul, harus menjaganya sepenuh hati. Oke?"

Cantika mendesah. "Kuota 1 bulan plus martabak asin satu kotak," ujarnya menodong bayaran.

Perempuan beranak satu itu mengibaskan tangan. "Makanya kerja, jadi nggak gue rusuhin!" ejeknya sambil merapikan setelan. Hampir saja Cantika menggeram marah. Namun, bayi enam bulan yang bergerak sambil bersiap menangis, membuatnya menahan diri lalu melesat untuk menepuk-nepuk bokong bayi tersebut.

"Bye-bye Tante-nya Ryu..." goda kakak ketiga Cantika sambil berlalu ke luar kamar.

Sepanjang siang itu, Cantika sibuk mengasuh keponakan ke limanya. Menimang-nimang saat bayi itu merengek, memberikan susu saat haus, hingga menyuapi bubur di jam makan siang. Untungnya tidak ada serangan bom yang membuatnya harus berkutat dengan diapers dan kotoran manusia. Beruntunglah sang kakak memiliki pengasuh secakap Cantika. Tanpa perlu bayar mahal, sudah pasti bayi gembul itu akan aman dan sejahtera.

Pukul satu siang, Ryu kembali rewel karena mengantuk. Mau tak mau Cantika harus menggendong dan menimang-nimangnya hingga terlelap. Jemarinya mengusap-usap dahi sang keponakan agar semakin lelap.

Tak lupa diiringi senandung lagu pengantar tidur yang sudah dihafalnya setengah mati. Untungnya mata bulat bayi gembul itu perlahan memejam, napasnya pun teratur. Akhirnya Cantika bebas menggerakan tangan yang pegal minta ampun setelah lebih dari setengah jam menahan beban.

Sadar tak mungkin menyalakan laptop demi meneruskan kegiatan marathon drakor dan berakhir dengan tangisan bayi, Cantika terpekur di kursi dekat jendela. Memandangi gumpalan putih yang terus bergerak tertiup angin.

Di tangannya, sebuah ponsel keluaran dua tahun sebelumnya tengah menampilkan room chat dari aplikasi [PINE]. Rupanya, membaca dan mengumpati isi pesan itu membuatnya agak melankolis. Bima dan kebrengsekannya mampu menjebol aliran sungai di pipi mulus Cantika.

Kehadiran Bima beberapa minggu ini nyatanya cukup berpengaruh. Sebagai teman chatting di dunia maya, Bima selalu menghadirkan tawa di dunia nyata. Cantika tak munafik kalau dirinya baper dan berharap besar agar bisa menjalin hubungan lebih dari itu. Sosoknya yang dewasa dirasa mampu mengayomi. Biarpun ia tahu kalau dibalik sosok itu ada masa kelam yang senantiasa menjadi bayangan.

"Mungkin dia emang bukan jodoh lain di masa depan gue."

C.D changed her nickname. [Cantika Dirayu]

Cantika Dirayu add a new story:

Cantika Dirayu add a new story:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Good bye harapan semu!
today 2.30 PM

Tbc...

.

Kira2 endingnya gmna?

OUR STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang