Galina 12

86 51 27
                                    

✨Jangan Lupa Vote Sebelum Baca✨
.
.
.
✨Udah Vote kan?✨
.
.
.
✨Silahkan Lanjut Membaca✨

Safina keluar dari kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Safina keluar dari kamarnya. Ia sudah lengkap memakai seragam dan membawa tas untuk sekolah.

Ia bersenandung kecil sambil berjalan menuju ruang makan.

Ketika sudah sampai di ruang makan, matanya langsung tertuju pada koper dan tas besar yang ada di samping Ayahnya.

Safina duduk di kursi lalu menatap Ayah dengan bingung.

"Ayah mau kemana?" Tanya Safina.

"Ayah mau dinas"

Safina terdiam, perlahan hatinya sesak, matanya mulai berkaca-kaca menatap Ayah.

Ayah bangun dari duduknya lalu berjalan mendekati putrinya.

"Gak boleh nangis" Ucap Ayah sambil memeluk Safina.

Bunda dan Arsyad yang melihatnya ikut sedih. Merekapun merasakan apa yang Safina rasakan. Hanya saja mereka tak menampakkannya seperti Safina.

Inilah Safina, ia akan selalu seperti ini jika tau Ayahnya ingin dinas ke suatu tempat.

"Putri cantik Ayah gak boleh cengeng"

Air mata Safina kini mengalir, ia membalas pelukan Ayahnya.

"Ayah jangan dinas hiks hiks" Gumam Safina.

"Sayang, Ayah ini anak Negara. Udah jadi tugas Ayah menjalankan tugas-tugas Negara" Ucap Ayah memberikan pengertian.

"Tetep aja hiks hiks Ayah kan Ayah aku hiks hiks"

"Safina gak boleh egois, Ayah emang Ayah Safina. Tapi Ayah juga anak Negara"

"Udah De, nantikan Ayah juga pulang" Ujar Arsyad menenangkan Adiknya.

"Tapi lama hiks hiks"

Ayah melepaskan pelukannya, lalu mengusap airmata yang keluar dari mata Safina.

"Safinakan kuat, masa di tinggal Ayah sebentar nangis"

Bunda berjalan mendekati Safina lalu mengelus lembut rambut Safina.

"Jangan nangis ya sayang, nanti Ayah pasti pulang lagi kok" Ucap Bunda.

"Hiks hiks,,, Ayah berangkat hiks kapan?" Tanya Safina.

"Habis antar kamu sekolah Ayah berangkat" Jawab Ayah.

Safina menghapus air matanya. Ia tak boleh egois, sudah resiko anak seorang abdi Negara ditinggal dinas oleh Ayahnya bukan?.

"Yaudah, Safina mau sarapan" Ucap Safina sedikit serak karena habis menangis.

Bunda langsung menyiapkan nasi goreng untuk Safina.

GALINA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang