GALINA [ON GOING]

Galina 21

✨Jangan Lupa Vote Sebelum Baca✨
.
.
.
✨Udah Vote kan?✨
.
.
.
✨Silahkan Lanjut Membaca✨

Hari-hari berlalu, kini tepat di hari Senin. Galang, Safina, Ghifari, Pak Malik, Pak Niko, Pak Dodi dan beberapa siswa/i SMA Tunas Bangsa sebagai pendukung sudah ada di tempat olimpiade SAINS di laksanakan.

Safina menatap lapangan indoor besar yang ada di depannya dengan tatapan gugup dan takut.

Tangannya mendingin, keringat mulai mengalir dari pelipis keningingnya.

"Jangan gugup" Ucap Galang sambil menggenggam tangan Safina lembut.

Safina menatap Galang lalu menganggukkan kepalanya.

"Tenang aja Na, ada gue" Ucap Ghifari tiba-tiba sambil merangkul Safina.

Pltak!!!

Galang menepis kuat tangan Ghifari yang berada di pundak Safina.

"Ngapain lo pegang-pegang" Ketus Galang.

"Lah masalah? Safinakan sahabat gue" Sewot Ghifari.

"Jangan berlindung di balik kata sahabat deh lo kodok" Kesal Galang.

"Kalian bisa jangan berantem sehariiiii aja gak?" Tanya Safina

"Kalo dianya gak nyari ribut, ya bisa bisa aja sayang" Jawab Galang.

"Bentar lagi acara mau di mulai, kalian malah berantem. Mau kalah?"

"Kalo di lomba ini kalah gak masalah buat aku, yang penting jangan kalah buat dapetin hati kamu aja"

"Najis Lang, Geli gue denger lo ngomong gitu" Ketus Ghifari.

"Selamat pagi semuanya, untuk peserta olimpiade SAINS harap segera berkumpul di lapangan indoor agar acara bisa langsung kita mulai"

"Udah di panggil, awas ya kalian berantem"

"Siap bos" Ucap mereka bersamaan.

Merekapun berjalan memasuki lapangan indoor tersebut.

"WOOOOOOWWWW SAFINA SEMANGAT CANTIK!!!"

"GALANG GANTENG SEMANGAT!!!!"

"GHIFARI CALON IMAM KU SEMANGAT!!"

"SMA TUNAS BANGSA PASTI BISA"

"SMA TUNAS BANGSA PASTI MENANG!!!"

"SEMANGATTTTTTT WOHHHHH!!!"

Kurang lebih seperti itulah teriakan yang di lontarkan Guru dan siswa/i SMA Tunas Bangsa untuk menyemangati mereka bertiga.

Safina menarik nafasnya panjang lalu menghembuskan nafasnya perlahan.

Mereka duduk di bangku yang sudah di sediakan dengan posisi duduk Safina yang ada di tengah-tengah mereka.

Kalau tidak dengan posisi seperti ini, bisa-bisa Galang dan Ghifari tidak mengerjakan soal lombanya melainkan hanya bertengkar tak jelas