Galina 16

58 36 14
                                    

✨Jangan Lupa Vote Sebelum Baca✨
.
.
.
✨Udah Vote kan?✨
.
.
.
✨Silahkan Lanjut Membaca✨

Galang memarkirkan motornya di depan rumah Safina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Galang memarkirkan motornya di depan rumah Safina. Ia mengecek handphonenya, apakah videocall nya semalam masih tersambung atau tidak.

Ternyata panggilan videocallnya masih tersambung.

Galang tersenyum ketika melihat wajah Safina yang sedang tertidur tak sengaja tertangkap kamera handphone Safina.

Tokkk... Tokkk... Tokk...

Ia mengetuk pintu rumah Safina.

Tak lama pintu itupun terbuka dan menampilkan sosok Arsyad.

"Assalamualaikum Bang" Salam Galang.

"Waalaikumsallam, ngapain lo pagi-pagi buta kerumah gue?" Tanya Arsyad.

"Jemput Ade lo Bang"

"Lo gila ya, baru setengah enam lo udah mau jemput Ade gue?"

Arsyad mengacak-acak rambutnya frustasi. "Udeh deh, masuk lo" Kesal Arsyad.

Galang tersenyum lalu berjalan masuk ke dalam.

"Udah sarapan belum lo?" Tanya Arsyad.

Galang menggeleng.

"Makanya jemput anak orang jangan kepagian, jadi gak sarapan kan lo"

"Heheh iya Bang"

"Yaudah sini ikut sarapan bareng, ada Bunda juga" Ajak Arsyad.

Galang mengangguk lalu mengekori Arsyad menuju dapur.

"Ehh calon mantu Bunda dateng" Ucap Bunda ketika melihat Galang datang.

Galang tersenyum malu, ia belum pernah sebahagia ini hanya karena di panggil 'calon mantu' oleh seseorang.

"Iya Bunda" Timpalnya.

"Bun,, si Galang belum sarapan" "Dia sarapan bareng kita boleh kan?" Tanya Arsyad.

"Ya boleh lah, masa gak boleh" Jawab Bunda.

"Ayo duduk jangan berdiri aja" Ajak Arsyad.

Arsyad dan Galangpun duduk di bangku lalu Bunda memberikan mereka roti masing-masing berisikan selai coklat.

GALINA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang