Galina 13

74 47 21
                                    

Jangan Lupa Vote Sebelum Baca✨
.
.
.
✨Udah Vote kan?✨
.
.
.
✨Silahkan Lanjut Membaca✨

Safina meregangkan otot-ototnya lalu menguap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Safina meregangkan otot-ototnya lalu menguap.

"Hwaa,,, udah pagi ya" Gumamnya.

Safina mencari handphonenya yang ia letakkan entah dimana.

Ternyata handphonenya ada dibawah bantal.

Ia mengambil lalu membuka handphonenya untuk melihat jam berapa sekarang.

Ternyata waktu masih menunjukkan pukul 05:00 Pagi.

Safina bangun dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi.

Ketika ingin berjalan, entah mengapa pinggangnya terasa sakit.

"Aishh" Ringisnya sambil memegang pinggang.

Ia memaksakan dirinya untuk terus berjalan menuju kamar mandi. Walaupun perlahan akhirnya Safina sampai di kamar mandi.

Safina langsung bergegas mandi siap-siap untuk berangkat ke sekolah.

*****

Galang menuruni tangga rumahnya. Ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan.

Ternyata sudah ada Ghifari yang duduk disana sambil memakan roti.

"Dari jam berapa lo bangun?" Tanya Galang.

"Enam" Jawab Ghifari dingin.

Galang mengerutkan keningnya. "Lo marah lagi sama gue?"

Ghifari menaruh rotinya di piring lalu menatap Galang. "Kalo lo gak suka sama Safina, jangan pernah lo kasih dia harapan" Ketus Ghifari.

"Siapa yang ngasih harapan, gue biasa aja ke dia"

"Meluk dia pas dia lagi nangis emang bukan ngasih harapan namanya?"

Galang menghembuskan nafasnya kasar. "Gue udah bilang sama dia kalo gue cuma iseng aja nemenin dia nangis"

"Lo pikir dia akan percaya sama omongan lo itu?" "Bang, gue tau lo paling anti sama perempuan selain Safna. Tapi kali ini lo mau jadi sandaran Safina. Kalo emang lo suka sama dia, ayo bersaing sama gue. Jangan bisanya lo nyakitin dia kaya gini" Ujar Ghifari geram.

"Gue tekenanin sama lo, gue gak suka Safina" Tegas Galang.

Ghifari tersenyum miring. "Pegang omongan lo. Jangan sampe jilat ludah sendiri" Sinis Ghifari lalu pergi meninggalkan Galang.

GALINA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang