BYUURRR
Hening.
Atmosfer mencekam mulai menyelimuti seluruh kantin ketika semburan makanan yang berasal dari Reina menutupi separuh wajah Reynald dengan hampir sempurna.
Tetesan demi tetesan makanan yang sekarang menempel di wajah Reynald juga mulai meluruh dengan dramatis, menyisakan bercakan di beberapa centi kulit wajah putih Reynald yang kini sudah tidak sepolos seperti awal ia duduk.
Hal itu tentu saja tak luput menjadi perhatian seluruh penghuni kantin, yang kebanyakan dari mereka hanya bisa tercengang di tempat dengan mulut yang menganga lebar.
Reina dan Lea juga tak bisa menghentikan ekspresi terkejut mereka ketika Reynald saat ini hanya bisa memberikan tatapan kosong ke arah depan karena tak percaya dengan apa yang telah terjadi pada dirinya sendiri.
"Pfffttttt—–."
Tetapi ketegangan di antara mereka semua mulai terhenti ketika Saka yang duduk bersebelahan dengan Reynald sudah tidak kuasa menahan tawa setelah beberapa saat ia hanya bisa membekap mulutnya menggunakan kedua tangan.
"B—bos, haha—–."
Di susul Putut yang bahkan dengan beraninya memutar wajah Reynald ke arahnya untuk ia amati lebih dalam, kemudian mulai menertawakan ekspresi cengo Reynald kembali.
Mendengar tawa-tawa mulai menggelegar yang berasal dari orang-orang di sebelahnya, Reynald pun mulai mendapatkan kembali kesadarannya. Dan setelahnya, ia langsung menolehkan kepala ke arah Saka, Putut, Leon dan Gery dengan memperlihatkan tatapan mata tajam, seolah di siratan matanya terdapat keinginan untuk mencekik mereka semua bersamaan hingga kehabisan nafas.
Gery, Saka, Leon dan Putut yang melihat ekspresi tidak enak dari wajah Reynald juga sempat terkejut, setelah itu mereka hanya bisa menegakkan badan ke posisi semula, karena mulai merasa takut jika akan terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan nantinya.
Reynald mendengus kesal ketika ia sudah sedikit mengancam para sahabatnya yang kini hanya bisa terdiam di tempat masing-masing. Lantas, ia menoleh kembali ke arah Reina dengan memasang ekspresi wajah yang pura-pura tegar.
"Nggak apa-apa Na, gu—–." Reynald membuka suara untuk menyatakan bahwa dirinya tidak masalah telah tersembur Reina. Tapi belum sempat laki-laki jangkung itu menyelesaikan ucapannya, gerakan Reina yang tiba-tiba beranjak dari tempat duduk membuat Reynald membeku di tempat.
Bukan hanya Reynald, tapi anggota Algerion juga merasakan keterkejutan ketika Reina tiba-tiba saja mengambil tisu yang berada di atas meja kantin kemudian mengusapkannya pelan ke wajah Reynald dengan penuh kelembutan.
Jari-jemari lentik Reina bergerak lambat, menyisir setiap jengkal kulit Reynald dengan hati-hati, yang membuat pipi laki-laki jangkung itu mulai mengeluarkan semburat merah yang kian merona padam.
"Udah jelek, tambah jelek lagi."
Ungkap Reina dengan wajah datar.
"Pffftttt—–."
Saka dan Putut lagi-lagi hampir tertawa, tetapi kedua sejoli itu langsung saja membekap mulut masing-masing agar tidak mengganggu momen romantis di antara Reynald dan Reina yang sangat langka untuk di saksikan.
"N—Na—–."
Sreet!
Ucapan Reynald lagi-lagi terpotong ketika Reina mengusapkan tisu ke wajah Reynald lebih kasar, sebelum tangan lentik Reina kembali turun ke bawah.
"Nggak usah banyak omong, gue bersihin karena ngerasa bersalah doang. Kalau mau lebih bersih, ya bersihin sendiri, nih." Reina mengambil sisa tisu yang berada di atas meja, kemudian menyodorkannya pada Reynald dengan gerakan malas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald vs Reina
Teen FictionReina Valerie Pradipta adalah seorang gadis cantik yang lumayan tomboy, ia dipertemukan dengan Reynald Shaga Alvaro, Bosgengnya SMA Atlanta. Pertemuan tak terduga di area sirkuit berlanjut dengan kegiatan MOS yang membuat Reina bertemu kembali deng...