05 - Identitas Reina

159 7 0
                                    

"OOHHH MAMAMIAAA LEZATOSSS!! CEWEKNYA ADUHAI MEMBUAT HATI KAKANDA MENCELOS!!" Seru Putut keras-keras membuat yang lain langsung menoleh ke arahnya.

"Gila gila gue langsung kesemsemmm, liat kan lo, liat kan lo semua?????" Celoteh Putut merasa excited yang langsung di angguki oleh semua, karena kali ini mereka setuju dengan apa yang telah Putut katakan.

"Parah cantik banget tuh cewek. Udah punya gebetan belum ya?" Ketika suara fakboi terdengar tentu saja apa yang Putut katakan tadi memang benar adanya. Bola mata Gery bahkan bisa sampai loncat keluar kalau saja ia tidak langsung mengedipkan matanya.

Putut yang mendengar ucapan Gery lantas melirik sinis ke arahnya. "Lo itu kalau ngeliat bayangan cewek aja pasti langsung suka."

"Iyalah, gue kan pecinta wanita."

Leon yang mendengar perdebatan tidak bermutu mereka sontak mengalihkan pandangan pada Reynald yang berada di sebelahnya.

"Bos." Panggil Leon, membuat Reynald memalingkan wajah ke arahnya.

"Gebetin aja."

Putut yang mendengar ucapan Leon lantas memajukan tubuh, mengarah ke arah Reynald dan Leon, mencoba menerobos masuk ke dalam obrolan mereka berdua. "Oiya bos, kalau lo nggak mau, gue udah siap kok buat deketin dia."

Gery mencibir. "Sadar diri dong, lo harusnya ke dukun dulu baru bisa dapetin dia." 

"Ngapain gue di suruh ke dukun?"

"Buat di jadiin tumbal." Sahut Saka yang baru saja membuka suara. Hal yang Saka katakan, sontak membuat anggota yang lain langsung tertawa.

"Kek gini di jadiin tumbal, setannya aja nolak." Kata Leon menimbrung.

Putut mencebikkan bibir, ketika ia malah di tertawakan.

"Dia pasti bakal nerima gue, jamin dah."

"Iyaiya, gue percaya." Balas Saka yang sudah mulai mengkondisikan diri, ia hanya mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju supaya Putut senang.

Tapi bukannya senang, wajah Putut malah semakin masam karena respon yang di berikan biasa-biasa saja.

"Gue ngomong beneran nih ya!! Emang lo pada nggak tau pesona gue kaya gimana?!!" Kata Putut yang tiba-tiba menggebu-gebu mulai kesal. Apa yang Putut lakukan, sontak membuat semuanya terdiam beberapa saat.

"Nggak."

"Pfftttttt—–." Celetukan asal Reegan tadi kembali membuat yang lainnya langsung menutup mulut untuk mencegah tawa yang keluar.

Kalau Putut adalah tokoh animasi, bisa di pastikan ubun-ubun Putut saat ini tengah mengeluarkan badai dahsyat.

"Reegan kamu kok jahat ke akuu!!" Sungut Putut kesal karena lagi-lagi Reegan merecoki dirinya.

Reegan acuh, ia hanya bisa menatap Putut dengan tatapan datar.

"Reegan balas perkataanku Regaaann!!!" Ujar Putut mulai dramatis. Tapi tetap saja, Reegan hanya acuh, bahkan kini mulai mengalihkan pandangan darinya.

"Seneng ya lo kalau ngerecokin gue, tapi  kalau udah gue sayang-sayang malah ngilang!!"

Saka menghela nafas pasrah, kemudian mendekati Putut untuk mengelus pundaknya berulang kali. "Sabar ya."

Ujaran Saka malah membuat Putut menyubit lengannya yang langsung membuat Saka menjerit keras.

Kesal karena ucapannya yang malah di perpanjang oleh sahabatnya, Leon lagi-lagi membuka suara untuk menanyakan apa yang ia pertanyakan tadi pada Reynald.

Reynald vs ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang