02 - Introduce

192 8 0
                                    

Bagi beberapa orang awam, nama Reynald Shaga Alvaro memang terdengar asing ditelinga. Namun, ketika memasuki dunia balap, nama Reynald memang memiliki pengaruh yang cukup besar untuk bisa dikenali seluruh orang yang pernah menjejakan kaki di arena sirkuit.

Fisik Reynald tegap dan kekar dengan kulit kuning langsat cerah. Bibirnya penuh walau sedikit dibubuhi rona kecoklatan akibat terlalu sering menyesap batang nikotin. Matanya hitam kecoklatan di tambah rambut alis tebal, seolah menampilkan sorot tajam bak elang yang siap menerkam. Serta hidung mancung yang indah dan rahang tegas sempurna kian menambah nilai maskulin pada wajah tampan seorang Reynald.

Sejauh ini, tidak ada hal yang lebih ia senangi daripada bermain motor untuk menikmati hobi yang tengah ia gemari. Jika ditanya tentang apa yang sudah ia dapat di dalam urusan balap, mungkin terlalu banyak orang yang sudah mengenalnya di dunia balap menjadi jawabannya.

Selama menggeluti dunia permotoran, tercatat hanya hitungan jari kekalahan yang ia peroleh dari beratus-ratus pertandingan yang ia lewati. Dan, alasan kekalahannya tidak lain karena dirinya mengalah, atau karena ia tengah malas untuk bertanding.

Untuk saat ini, memang tidak ada yang benar-benar untuk mengalahkannya dalam pertandingan balap. Namun Reynald juga tidak tahu, apakah nantinya ada yang akan membuatnya malu untuk mengakui kekalahan.

Reynald tidak tahu hal itu akan terjadi kapan. Apakah hari ini, atau besok?

***

Reynald, laki-laki berkaos hitam itu tengah duduk santai di sebuah bangku kayu panjang balkon kamar sembari menyesap rokok yang sudah masuk ke ujung bibirnya. Menyesap pelan kemudian menghembuskannya keluar, merasa lebih ringan saat benda kecil itu menjadi cemilan sehari-harinya tatkala ia butuh pelampiasan ketika ada hal yang ia pikirkan atau hanya sekedar iseng karena sedang tidak adanya kegiatan yang tengah dilakukan.

Bibir tebal yang awalnya memerah, kini mulai tertutup oleh sedikit rona kecoklatan akibat terlalu banyaknya rokok yang telah ia sesap.

Laki-laki tampan beralis tebal itu sedang menikmati waktunya untuk bersantai sebentar, sembari menunggu jam yang sudah ia tetapkan untuk melakukan kegiatan favoritnya, balapan liar.

Drrrrtttttt

Dering telfon yang berasal dari jaket Algerion yang ia taruh di meja sebelahnya mulai terdengar, membuat laki-laki itu langsung menghentikan aktifitas merokoknya sebentar, kemudian beralih mengambil benda pipih hitam disana.

Leon memanggil

Dengan gerakan pelan, Reynald menggulirkan tombol hijau, untuk menyambungkan sambungan telfon pada nomer sahabatnya yang tadi tertera. Daun telinganya mulai terasa dingin ketika bersentuhan dengan layar ponsel, sesaat setelahnya ia seketika diam menyimak, mencoba mendengar apa yang akan Leon katakan saat ini.

Tanpa balasan apapun, Reynald memutuskan sambungan telfon sepihak. Setelahnya, ia mulai beranjak dari tempat duduk, tanpa lupa untuk mengambil Jaket hitam bertuliskan Algerion yang berada di sampingnya, kemudian memakainya dengan cepat.

Suara langkah kaki terdengar menggema ketika Reynald tengah menuruni tangga sebelum melanjutkan langkah untuk melenggang pergi ke arah depan rumah menuju sebuah ruangan yang terdapat beberapa motor dan mobil koleksinya.

Derit suara tidak lagi terdengar ketika saat ini ia telah memasuki sebuah garasi luas untuk mengambil motor yang selama ini selalu menemaninya. Namanya "Larry."

Selesai untuk mempersiapkan kendaraan, Reynald langsung bergegas pergi, meninggalkan rumah besar yang kini berada jauh di belakangnya.

***

Reynald vs ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang