04 - Race

158 7 0
                                    


"Jadi, siapa lawan lo hari ini?" Saka mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru sirkuit. Mengamati sekitar yang saat ini hanya ada pasukan Algerion, padahal pengumuman persiapan sudah terdengar, tapi dimana lawan Reynald yang mencoba menantangnya?

Reynald yang mendengar pertanyaan Saka hanya mengendikkan bahunya tidak tahu, toh dia bisa cari yang lain sebagai lawan, kalau memang dia tidak datang. Tapi garis bawahi, ia tidak akan segan menyerang calon lawan arena balapnya kemarin karena berusaha mempermainkan dirinya saat ini.

"Dari geng apa si? Sok ngartis banget, nggak tau apa lagi berurusan sama siapa." Gerutu Putut sambil ikut-ikutan Saka mengedarkan pandangannya ke seluruh arena sirkuit.

"Tau tuh." Timpal Gery.

Tak berselang lama, terdengar suara deruman motor membuat mereka semua menoleh, terlihat satu motor ninja hijau berjalan menuju ke arah mereka.

"Dasar bekicot, udah cuma satu, datengnya lama bener lagi." Putut kembali menggerutu.

Reynald tersenyum kecil dari balik helm fullface-nya. Setelah memberi kode pada Leon, anggota Algerion inti pun perlahan menepi dari area starting grid.

Si pembawa motor ninja hijau itu langsung mensejajarkan motornya di sebelah motor Reynald. Dengan segera, mata Reynald dengan spontan menelisik tubuh orang itu secara detail, satu hal yang Reynald tangkap dari dirinya adalah, tubuhnya kurus kecil mirip seperti badan seorang cewek.

Reynald kontan mengernyitkan dahi ketika ada hal random yang tengah ia pikirkan, yaitu bahwa cowok itu mirip orang-orangan sawah. Benar-benar tidak bagus untuk diikutsertakan ke dalam geng Algerion. Kayaknya, kehempas angin aja udah jungkir balik tuh badan.

Tetapi tak lama mata Reynald terpaku pada sebuah nametag yang terdapat pada dada kiri orang itu, nametag yang tidak ia sangka berinisial sama dengan namanya sendiri.

"Rei?" Gumam Reynald spontan, membuat lawannya, Reina, menoleh ke arahnya. Reynald kembali mengernyit, namanya tak sepasaran itu sampai banyak orang yang memiliki nama sama dengannya.

Yang ada di pikiran Reynald saat ini mungkin, hanya akan ada satu Rey, dan itu dirinya, sang pemimpin Algerion. Siapa orang yang berani menyamai namanya, bahkan panggilannya pun sama dengannya?

"Gue kira ketua Algerion aja yang punya nama Rey, ternyata lo juga punya nama yang sama." Reynald mendecih saat Reina hanya kembali meliriknya tanpa membalas apapun.

"Gue nggak suka ada orang yang nyamain nama gue kaya gitu, karena hanya ada satu Rey di sini." Tekan Reynald tajam.

"Gue harap lo tau gimana caranya menang dari gue!" Ucapan Reynald yang bisa diartikan sebagai peringatan menjadi penutup, sebelum Reynald benar-benar memusatkan pandangannya pada jalan di depannya.

Tiga lampu bundar berwarna merah mulai menyala, tanda awal persiapan untuk balapan. Reynald kemudian menyalakan mesin motornya, yang diikuti oleh Reina.

Lampu berwarna kuning terlihat, Reynald sudah mulai menderumkan motornya beberapa kali, dengan diiringi sorakan anggota Algerion lain yang berada di seluruh sisi tribun.

Sorak sorai lebih ramai kali ini, para anggota Algerion yang datang sudah berbaris rapi sembari memusatkan pandangan pada dua orang yang akan bertanding itu.

Leon dan Reegan berada di depan tribun, berdiri dengan tangan yang bersedekap dada, mencoba menjaga anggota Algerion yang lain agar tidak terlalu berlebihan untuk memberi dukungan. Soalnya, mereka liat lawan Reynald cuma datang sendiri, takut-takut kalau dia diapa-apain kan yang kena jadi seluruh anggota Algerion sendiri.

Aba-aba angka mundur terdengar, dengan lampu kuning yang sudah mulai berkedip.

3

Reynald vs ReinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang