Selepas insiden penginjakan kaki Reynald di koridor kelas oleh Reina, Reynald tidak mempunyai opsi lain lagi selain curhat dengan sahabat-sahabatnya yang tentu saja saat ini masih berada di rooftop.
Reynald hanya ingin mengutarakan apa yang ia rasa sekaligus mencoba mencari jalan keluar dengan cara mendengarkan saran sahabat-sahabatnya yang mungkin saja bisa memberikan cara lain untuk mendekati Reina.
Krieeettt
Pintu masuk rooftop terbuka lebar yang memperlihatkan wajah seseorang dari baliknya dengan memasang ekspresi masam.
Leon, Saka, Gery dan Putut kontan menolehkan wajah ketika mendengar decitan pintu akibat terbuka dengan Reegan yang sejak awal kemunculan Reina di rooftop masih saja duduk di posisi yang sama.
Saka tersenyum sumringah ketika ia melihat Reynald yang mulai mendekat ke arah mereka. "Weeyyyy gimana tadi, lancar jaya kan?!!" Tanyanya dengan semangat tanpa memperhatikan lebih detail ekspresi yang tengah Reynald pasang saat ini.
"Udah jadian lo bos? makan-makan dong." Gery dan Putut juga ikut-ikutan, mereka berdua bahkan mencoba memeluk Reynald yang hanya diam pasrah tanpa perlawanan ketika mendapat perlakuan seperti itu dari sahabat-sahabatnya.
"Ceritain dong bos, gimana tadi pdkt-nya."
"Iyaiya, awal mulanya gimana, cara lo nembaknya gimana?" Ujar Saka dan Putut masih saja bersemangat. Mencoba menggali lebih dalam apa yang terjadi di antara mereka berdua.
Mendengar perkataan mereka semua yang tidak berujung, laki-laki yang tengah menutup matanya dengan posisi menyender pada bata tinggi yang mulai terkikis itu agaknya mulai terusik.
"Dia ditolak, bodoh."
Pernyataan dari laki-laki yang baru saja membuka kelopak mata di sudut dinding itu membuat seluruh atensi orang-orang di sana teralihkan segera.
Ketika Reynald berbalik menatap ke arahnya, Reegan seketika kembali menutup kelopak matanya dengan pandangan seolah, ia sudah mengutarakan hal yang terjadi ketika sahabat bodohnya tidak menyadari situasi yang terjadi sedari tadi, jadi tugasnya selesai.
Putut dan Gery yang awalnya tengah memberikan pelukan perayaan pada Reynald langsung mendongakkan kepala untuk memandang wajah Reynald intens, mencoba membaca situasi yang sebenarnya dengan melihat detail ekspresi Reynald yang kelihatan tengah tersakiti.
"Lah, lo di tolak bos?"
Tanya Putut bersamaan dengan rengkuhannya ke arah Reynald yang mulai terlepas.
Ia terperangah tidak percaya. Pikirnya saat ini kalau saja Reynald yang kalian tahulah tampangnya lebih jelek dari dirinya saja di tolak, apalagi dirinya nanti? Apa Reina langsung meludahi Putut kalau nanti ia mengutarakan perasaannya?
"Ah, payah lo Ger, katanya pakar cewek, masa liat ekspresi Reynald aja lo nggak tau saat ini dia lagi kenapa." Celetuk Leon dengan nada mencibir ke arah Gery.
Gery yang mendengar penuturan Leon memasang wajah tidak terima.
"Lo kira Reynald cewek?!!" Sungut Gery kesal karena merasa harga dirinya tergores akibat cibiran menghina Leon tadi. Enak saja, Gery sudah memacari 30 cewek di sekolah, belum di hitung cewek-cewek di luar sekolah, yang membuatnya percaya diri tentang ilmu pemahaman cewek yang ia dapat dulu ketika bersama mantan-mantannya. Tapi dengan seenak jidat, Leon malah menghinanya dengan kata-kata yang ia lontarkan tadi. Hal yang seharusnya di pertanyakan adalah apakah Leon tidak ingat jenis kelamin leader mereka?
"Ya seharusnya lo tau lah!"
Lagi-lagi Gery melotot tidak terima, dengan memasang wajah jengkel ia mulai manarik langkah ke arah Leon yang kini tengah berada di belakang Reynald untuk menutup pintu rooftop. "Kok lo ngatur? Daritadi lo bahkan diam aja!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald vs Reina
Teen FictionReina Valerie Pradipta adalah seorang gadis cantik yang lumayan tomboy, ia dipertemukan dengan Reynald Shaga Alvaro, Bosgengnya SMA Atlanta. Pertemuan tak terduga di area sirkuit berlanjut dengan kegiatan MOS yang membuat Reina bertemu kembali deng...