Anggota Algerion memiliki kebiasaan untuk pergi keluar kelas sekitar 15 menit sebelum bel pergantian jam berbunyi kencang di seantero sekolahan.
Tidak ada alasan spesial kenapa mereka semua melakukan hal itu, selain karena malas berdesak-desakan ketika keluar kelas. Yah, walaupun seharusnya mereka sadar, bahwa tidak ada yang berani untuk berdekatan apalagi berdesak-desakan dengan kelompok mereka secara sengaja.
Kendati demikian, perintah Reynald memang mutlak. Kalau bigboss sudah mengeluarkan perintah, saat itulah para anggota juga akan melaksanakan hal sesuai dengan apa yang di katakannya, tak terkecuali dengan waktu yang harus mereka semua ambil ketika keluar kelas.
Apa yang mereka semua lakukan setelahnya adalah berjalan dengan langkah angkuh nan percaya diri, mengarungi koridor kelas sembari beberapa kali di temui anggota Algerion ada yang tebar pesona kesana-kemari kepada beberapa siswi yang tidak sengaja berpapasan.
Tapi itu tidak bertahan lama, karena langkah anggota Algerion yang lain mulai terhenti ketika Reynald tidak kembali melanjutkan langkah saat mereka semua telah sampai di kantin sekolah.
Putut menaikkan kedua alisnya ke atas karena bingung. "Lah, nggak ke warung, bos?" Tanyanya heran.
"Emang gue bilang mau ke warung?" Kata Reynald balik bertanya.
Putut menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sambil berpikir sejenak. "Ya-nggak juga si."
"Tumben ke kantin, bos?" Tanya Saka menyambung setelahnya.
"Lagi pengin." Balas Reynald seadanya sembari mulai mendudukkan diri ke bangku yang berada di pojok kantin, agar tidak terlalu mencolok saja.
"Paling ada maksud terselubung." Cibir Leon ke arah Reynald, yang membuat laki-laki jangkung itu mengendikkan bahu.
"Maksud terselubung? Apaan?" Tanya Putut masih saja ingin tahu.
Gery memutar otak, mencoba berpikir dalam dari pengamatan kilat yang sempat ia lakukan pada mimik muka Reynald, yang beberapa kali ia lirik tengah menatap ke arah pintu masuk kantin.
"Oh, Reina ternyata." Celetuk Gery setelah menemukan jawaban, membuat semua orang yang berada di sana kontan menoleh ke arahnya.
"Kok lo tau?" Tanya Reynald, karena apa yang Gery tebak memang tepat sasaran.
"Tuh." Tunjuk Gery ke arah dahi Reynald, membuat Reynald mengernyit sambil menunjuk dahinya sendiri.
"Kelihatan ada tulisan bulolnya Reina." Kata Gery asal, membuat Putut dan Saka tertawa.
"Tau dari mana gue bulol? Gue emang bucin, tapi nggak tolol kaya lo pada." Kata Reynald mencoba membela diri karena tidak terima di beri julukan tolol. Kalau bucin, yah sudah terlihat dengan jelas lah.
"Halah, lo kira kita nggak liat waktu lo di tendang sama Reina tapi lo diem aja sebelum masuk kelas tadi, bos?" Sambar Saka untuk menembak Reynald dengan pernyataan yang sempat ia lihat bersama Putut beberapa saat lalu.
"Nah iya, baru inget gue! Tadi gue sempet mau nanyain ini!" Balas Putut antusias. Ia juga baru ingat peristiwa yang sempat ia lihat beberapa saat lalu. Padahal setelah melihat Reynald di tendang, Putut sudah berniat untuk menanyakan langsung tentang apa yang terjadi, tapi ia malah lupa karena keasyikan tidur di kelas.
"Hah? Lo di tendang sama Reina?"
"Di tendang beneran lo?" Tanya Gery dan Leon hampir bersamaan. Mereka berdua kemudian sempat beradu pandangan sesaat karena kaget dengan timing bertanya yang bersamaan, tapi setelahnya mereka berdua malah tertawa.
Atau lebih tepatnya, menertawai Reynald.
"Ini udah fix, bulolnya mendarah daging!!" Seru Gery bersemangat. Karena dari apa yang ia tahu, Reynald benar-benar tidak mau melakukan kontak fisik berlebihan dengan siapapun selain keluarga, orang yang memang ia kehendaki atau teman dekatnya sendiri. Tapi, seorang Reina yang notabenya baru saja Reynald kenal bahkan sudah berani untuk menendangnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynald vs Reina
ספרות נוערReina Valerie Pradipta adalah seorang gadis cantik yang lumayan tomboy, ia dipertemukan dengan Reynald Shaga Alvaro, Bosgengnya SMA Atlanta. Pertemuan tak terduga di area sirkuit berlanjut dengan kegiatan MOS yang membuat Reina bertemu kembali deng...