Deandra:18(revisi)

1.7K 114 6
                                    

Brakkkkk!!.....
___________________________

Suara meja yang digebrak dengan kencang mengalihkan perhatian Dea dkk, bahkan satu kantin langsung melihat ke sang pelaku penggebrakan tersebut.

"Abi? Kenapa?" Tanya Dea menatap Abi lembut. Ya, pelaku penggebrakan meja tersebut adalah Abi.

Abi hanya diam tidak menjawab bahkan tidak menatap Dea. Ia segera bangkit dari duduknya dan pergi keluar kantin, mengabaikan berbagai macam tatapan yang mengarah padanya.

"Ada perang abis ini" bisik Kenzo kepada Davit dan Reygan dibalas anggukan kepala olehnya.

"Eh Queen mau kemana?" Tanya Raja yang melihat Dea bangkit dari duduknya

"Queen mau susulin Abi Raja. Abi makannya belum selesai" jawab Dea sambil berlalu pergi mengabaikan teriakan dari teman-temannya.

Farhan yang melihat kepergian Abi lalu disusul oleh Dea mengepalkan tangannya. Matanya menatap tajam kearah perginya Dea dan Abi.

"Udah lanjut makannya" suruh Zihan yang melihat suasana kian menegang.

Mereka semua menurut, mereka kembali melanjutkan acara makannya.

🦁

Lain tempat, Abi sekarang sedang berada di rooftop sekolahnya. Rooftop SMA Abadi yang selalu menjadi tempat bolos para berandal dan siswa nakal.

Ia sedang duduk disofa yang memang tesedia disana sambil mengacak rambutnya kasar. Mengingat perkataan Dea tentang perasaannya pada Farhan membuat dirinya ingin menghabisi Farhan saat itu juga. Namun disisi lain ia tidak bisa menghajar Farhan sedikit pun karna mereka sudah bersahabat sejak lama.

Pikirannya mulai berkelana, dimana awal dirinya bertemu Dea. Disebuah kedai ice krim. Namun sepertinya Dea melupakan hal itu.

Flashback beberapa bulan yang lalu

Hujan deras mengguyur kota Jakarta. Saat itu Abi tidak membawa mobilnya, melainkan ia hanya membawa motor sportnya dan parahnya lagi tanpa membawa jas hujan.

Awalnya ia baru saja pulang dari markas Warlocks. Namun ditengah perjalanan ia kehujanan, ia memutuskan untuk berhenti disebuah kedai ice krim.

Abi turun dari motornya seraya melepas jaket dan helmnya. Setelah selesai ia berlari memasuki kedai ice krim yang sepi dengan pengunjung. Hanya ada beberapa disana.

Abi duduk dikursi pojok, tak lupa ia memesan satu gelas hot kopi capucino untuk penghangat tubuh dan satu cup ice krim untuk ia bawa pulang nanti.

Pandangannya mengarah keseluruh penjuru kedai. Sampai tatapan matanya terhenti disatu titik. Tepatnya di seorang gadis dengan baju kodoknya berwarna moca, rambut yang dicepol menjadi satu, serta kaca mata yang bertengger dihidung mancungnya. Oh jangan lupakan bercak ice krim strawberry dipinggir bibirnya sampai pipi.

Tatapan mata gadis itu mengarah pada kumpulan buku yang berada didepannya yang Abi tebak gadis itu sedang belajar.

Abi terkekeh geli ketika melihat gadis itu mengunyah ice krim sambil bergumam, oh ralat marah-marah tidak jelas lebih tepatnya.

DEANDRA VEGARIO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang