"PART - ONE"

30.2K 2K 169
                                    

"PART - ONE"










Semua siswa/siswi di SHS Resonance, tengah berkumpul di lapangan, bukan! mereka bukan sedang upacara, tapi mereka sedang mengerumuni dua siswa yang tengah saling menatap satu sama lain.

"JENO AKU MENCINTAIMU!" teriak pria yang lebih mungil dari anak yang bernama Jeno.

Jeno, yang mendengar itu hanya diam dengan tatapan datar yang memang menjadi ciri khasnya.

"Ck! Tak berguna" gumam Jeno sambil membalikan badan dan berjalan meninggalkan kerumbunan siswa/siswi yang mulai saling berbisik.







LEE JENO : Siswa terpopuler di sekolahnya dengan wajah tampan dan postur tubuh yang memenuhi kriteria para ciwi-ciwi dan uke di tambah kecerdasan otaknya membuat dirinya terlihat sempurna meski dia sering membalas tatapan memuja para fansnya denga...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LEE JENO : Siswa terpopuler di sekolahnya dengan wajah tampan dan postur tubuh yang memenuhi kriteria para ciwi-ciwi dan uke di tambah kecerdasan otaknya membuat dirinya terlihat sempurna meski dia sering membalas tatapan memuja para fansnya dengan tatapan datar, namun itu tak membuat para fansnya meninggalkan Jeno apalagi membenci.







HUANG RENJUN : Pria bertubuh mungil dan berwajah cantik ini adalah salah satu fans Jeno yang beberapa kali menyatakan cintanya pada Jeno meski berakhir gagal, namun semua itu tak membuat pria mungil ini menyerah begitu saja sampai akhirnya dia har...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HUANG RENJUN : Pria bertubuh mungil dan berwajah cantik ini adalah salah satu fans Jeno yang beberapa kali menyatakan cintanya pada Jeno meski berakhir gagal, namun semua itu tak membuat pria mungil ini menyerah begitu saja sampai akhirnya dia harus di permalukan di depan murid satu sekolah karena di tolak Jeno untuk kesekian kalinya.



Dengan langkah pasti, Jeno menaiki anak tangga menuju kelasnya yang berasda di lantai tiga, tanpa rasa tak berdosanya meninggalkan Renjun di lapangan menjadi bahan olok-olok murid lain yang melihat kejadian beberapa menit lalu dimana dia menolak mentah-mentah pernyataan cinta Renjun padanya.

"Bisa kau turunkan kakimu?" ucap Jeno datar.

"Kau Lee Jeno?"

"Kalau iya kenapa?" ucap Jeno sambil mengukuh pria yang sebelah dua belas mungilnya dengan Renjun.

Jarak wajah mereka sangat dekat sampai-sampai pria itu bisa merasakan membukan nafas Jeno menyapa wajahnya.

Dengan jarang sedekat itu di tambah posisi mereka yang absurd, pria mungil itu mendorong Jeno ke belakan membuat Jeno tergelincir menuruni tangga.

"Yyyakk!!! Astaga!!" panik pria mungil itu melihat Jeno menggelinding menuruni tangga.






LEE HAECHAN : Pria mungil, cantik, cerewet, banyak tingkah, sahabat Renjun, mereka sudah bersahabat dari mereka masih di taman kanak-kanak, membuat mereka seperti saudara kembar, karena merasa tak terima sahabatnya di permalukan, Haechan berencana...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LEE HAECHAN : Pria mungil, cantik, cerewet, banyak tingkah, sahabat Renjun, mereka sudah bersahabat dari mereka masih di taman kanak-kanak, membuat mereka seperti saudara kembar, karena merasa tak terima sahabatnya di permalukan, Haechan berencana melabrak Jeno yang justru menjadi petaka untuknya sendiri.



"Kau tak apa?" tanya Haechan.

Tadinya Jeno ingin mengatakan bahwa dirinya tak apa, tapi niat itu ia urungkan saat melihat wajah khawatir Haechan dan malah berencana mengerjai pria mungil di hadapannya ini.

"Kau pikir seseorang akan baik-baik saja setelah menggelinding dari tangga?"

"Tapi kurasa kau baik-ba-"

"AAA~ seseorang tolong a-"

Teriakan Jeno terhenti saat Haechan membekap mulutnya.

"Baiklah aku minta maaf" ucap Haechan.

"Minta maaf katamu? hei kaki ku terkilir dan kau hanya meminta maaf tanpa melakukan apapun?" protes Jeno.

Haechan, merogoh saku celananya dan mengambil dompetnya sebelum mengeluarkan beberapa lembar uang.

"Ini untukmu berobat" ucap Haechan memberika uang pada Jeno.

"Aku tak semiskin itu sampai harus meminta uangmu untuk berobat"

Wajah Haechan merah padam menahan amarah untuk tidak mencakar pria di depannya ini.

"Lalu apa maumu?" tanya Haechan mencoba untuk tetap sabar.

"Antarkan aku pulang, aku tak mungkin melanjutkan pelajaran dengan kaki terluka"

Haechan, menghela nafas kasar dan mulai berjongkok untuk meraih tangan Jeno.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Haechan saat Jeno merangkak ke atas punggungnya.

"Antarkan aku pulang dengan cara menggendongku"

"Kau gil-"

"Aww... aww...!!" erang Jeno pura-pura kesakitan membuat Haechan mau tak mau menggendong Jeno yang tubuhnya lebih besar dari dirinya.







~||~

Yang "JUST FRIED" belum lanjut udah buat Book baru lagi aQ wkwkwkwk....

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang