"PART - FOUR"

13.1K 1.4K 60
                                    

"PART - FOUR"









Jeno, berangkat ke sekolah dengan kaki pincangnya karena terjepit pintu kamar Haechan semalam.

"Ini semua karenamu" gerutu Jeno di sepanjang koridor apartemen.

"Ck! salah sendiri naruh kaki sembarangan" ucap Haechan tak kalah kesal.

"Hei, aku berniat baik membelikanmu makanan" elak Jeno mencari pembelaan.

"Memangnya peduli aku?!"

Bugh!

"Jan- Januari iya sebentar lagi Januari" ucap Jeno yang tadinya ingin mengumpat karena Haechan menginjak kakinya yang terluka dan lari begitu saja.

"Awas aja kau ya" kesal Jeno sambil lanjut berjalan karena tak mau ketinggalan bus.

• • • • •

Sedangkan di sekolah Haechan yang sudah lebih dulu sampai langsung menuju kantin dimana sahabatnya sudah menunggunya.

"Njun!" panggil Haechan sambil berlari kecil menghampiri Renjun.

"Kenapa?" tanya Haechan heran melihat muka kusud Renjun.

"Aku bingung gimana cara dapetin, Jeno"

Deg!

Entah apa yang membuat jantung Haechan berdetak lebih cepat dari biasanya saat Renjun menyebut nama Jeno.

"Kau kenapa?" tanya Renjun ikut heran melihat ekspresi Haechan.

Haechan, menggelengkan kepalanya "tidak!" ucap Haechan sambil menyendok makanan Renjun.

Brakk!!

Suara gebrakan meja yang di lakukan satu dari tiga orang yang baru saja datang dengan cara menggebrak meja Renjun dan Haechan.

"Kalian sudah mendengar gosip?" tanya dari salah satu di antara mereka dan mendapatkan gelengan dari Haechan dan Renjun.

"Jeno, memiliki kekasih"

"Uhuk...uhuk..." Haechan seketika tersedak mendengar ucapan Felix.

Felix, Han, Seungmin, adalah satu geng uke yang selalu buat onar tapi mereka baik pada Renjun dan Haechan, bisa di bilang mereka berteman baik meski Renjun dan Haechan tak pernah ikut-ikutan ngejahilin murid lain bareng mereka.

"Jangan bercanda kau, Lix" ucap Renjun.

Felix, menggoyangkan jarinya kekanan dan kekiri tepat di depan wajah Renjun, "informasi dari seorang Felix tak akan pernah main-main" ucap Felix yang di anggukan oleh Han dan Seungmin.

Renjun, menatap Haechan dengan mata yang berkaca-kaca karena orang incarannya memiliki kekasih.

"Tapi bukan ini berita hot nya" sela Han membuat semua yang ada di meja itu menatap kearahnya.

"Apa?"

Plakk!!!

"Kamu mau ngomong apa?" ucap seumgmin setelah memukul kepala Han.

"Ehhh iya lupa... katanya kekasih Jeno tinggal satu apartemen"

"Brruussshhhh!!"

"Yakk! Haechan apa yang kau lakukan?!" teriak mereka berempat bersamaan karena Haechan tiba-tiba menyemburkan jus alpukat yang di minumnya saat mendengar ucapan Han, yang benar-benar membuatnya terkejut.

                                               • • • • •

Setelah mendengar berita dari tiga temannya, Haechan bergegas mencari keberadaan Jeno.

"Woe Jen" panggil Haechan saat melihat punggung Jeno sedang berjalan ingin memasuki kelas.

Tanpa aba-aba, Haechan langsung meraih tangan Jeno dan membawanya menjauh dari kerumunan siswa/siswi lain.

"Ehhh kacung, ada apa cung?" ucap Jeno.

Haechan, memicingkan matanya ke arah Jeno, seolah dia siap menerkam siapapun.

"Wow, slow bro! aku kan gak tau namamu" ucap Jeno.

"Gak penting! Karena ada yang lebih penting" ucap Haechan.

Jeno, yang merasa bingung hanya mengerutkan dahinya sembari menunggu ucapan Haechan selanjutnya.

"Ada yang memberitakan kalau kamu sedang pacaran dan kamu tinggal satu apartemen dengan pacarmu, aku gak mau tau kamu harus jaga ini karena aku gak mau orang salah paham denganku" jelas Haechan panjang lebar.

Haechan, hanya tak mau ambil resiko di serang para fans Jeno, dan yang paling penting Haechan tak mau menyakiti sahabatnya kalau sampai orang-orang tau dia tinggal satu atap dengan Jeno, padahal ia tinggal dengan Jeno itu karena terpaksa.

Brughh!!!

Jeno, menggebrak tembok membuar Haechan terkejut dan mundur satu langkah yang mana membuatnya malah terpojok.

Jeno, mengukuh tubuh mungil Haechan, dan memajukan tubuhnya untuk lebih dekat dengan Haechan.

"A-apa yang kau lakukan?" tanya Haechan gugup karena posisi mereka seperti orang yang hendak berciuman.

Melihat Haechan ketakutan, bukannya berhenti Jeno justru terus memajukan wajahnya hingga hembusan nafas Haechan bisa ia rasakan.

"Itu hukuman untuk ulahmu tadi pagi" bisik Jeno sebelum pergi meninggalkan Haechan sambil memainkan kunci apartemen Haechan yang ia bawa.

Sedangkan Haechan membulatkan matanya sempurna setelah mendengar ucapan Jeno yang mana Jeno sendirilah yang menyebarkan berita tentang pacar dan tinggal satu apartemen.

~||~
Jeno, kau sungguh kampret tp aQ suka 😅🤣.

                                                    ~||~Jeno, kau sungguh kampret tp aQ suka 😅🤣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin aja kalau mereka berdua tidur 1 ranjang di apartemen Haechan wkwkwkwkwk)

(Bayangin aja kalau mereka berdua tidur 1 ranjang di apartemen Haechan wkwkwkwkwk)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Weehhh moment mereka mendukung otak ku buat ini Book😭)

Mabok gak kalian..??? Mabok wwehhh aQ 🤧🤧
I-itu nyendernya enak banget weehhh😭

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang