"PART - EIGHTEEN"
Jaemin, menghela nafas panjang dan menatap ke arah Renjun dan Haechan secara bergantian.
Flashback oN.
Berawal dari pertemuan saat Jeno baru pindah ke Seoul bersama keluarganya.
Jeno, menangis sendirian di depan pagar rumahnya sampai seorang anak perempuan berambut panjang nan cantik menghampirinya.
"Kau tak apa?" tanya anak perempuan itu.
Jeno, yang masih saja menangis tak menghiraukan sapaan anak perempuan itu.
"Hai, apa kau di rumah sendirian? kau bisa kerumah ku juga takut" ucap anak itu tetap berusaha menyapa Jeno yang masih menunduk.
"Somi, apa yang kau lakukan?"
"Eomma, dia menangis sendirian di sini, aku mengajaknya bicara tapi dia diam saja" ucap anak perempuan yang bernama Somi pada eommanya.
Eomma Somi berjongkok dan menyentuk bahu Jeno lembut membuat Jeno mengangkat wajahnya.
"Kau sendirian?"
Jeno, menganggu mengiyakan pertanyaan dari eomma Somi.
"Ayo kerumah ku saja, boleh kan eomma?" ucap Somi dan di angguki eommanya.
Karena hari sudah mulai gelap dan Jeno juga tak tau harus bagaimana, Jeno memutuskan untuk ikut Somi ke rumahnya sampai orang tua dan kakaknya kembali.
Ya, jadi Jeno di tinggal kedua orang tuanya ke luar kota, sedangkan kakaknya yang baru masuk bangku kuliah di sibukkan dengan kegiatan-kegiatan di kampus, tinggallah Jeno anak laki-laki berusia 10 tahun yang tak tau apa-apa.
Dan sejak pertemuan itu, Jeno dan Somi yang ternyata tetanggan itu pun berteman dan waktu terus berjalan sampai akhirnya mereka tumbuh menjadi remaja dan mulai mengenal cinta.
Paras cantik dan imut tak membuat semua pria menyukai Somi, yang nyatanya dia selalu di tolak oleh pria yang ia sukai dan itu membuatnya sedih.
Tetapi kesedihan itu tak akan berlangsung lama karena Jeno selalu ada di sampingnya untuk menghiburnya seperti yang di lakukan Somi di masa kecil pada Jeno.
Karena kedekatan mereka yang selalu bersama-sama sejak kecil membuat keduanya memiliki rasa satu sama lain dan memutuskan untuk menjalin hubungan.
Sampai detik di mana awal turunnya salju, mereka merencakan kencan mereka.
Terlihat Jeno yang celingukan di dalam salah satu cafe di pinggiran kota menunggu kedatangan Somi.
Karena merasa tak ada tanda-tanda kedatangan sang kekasih Jeno meraih ponselnya berniat menghubungi Somi dan bertanya di mana keberadaannya sekarang.
Tapi belum sempat Jeno menghubungi Somi, mata sipitnya harus di kejutkan dengan banyaknya panggilan masuk dari Somi.
Jeno, segera keluar cafe dan berlari ke tempat di mana Somi berada setelah membaca pesan dari Somi.
Sesampainya di lokasi Jeno kembali di kejutkan dengan segelombol orang yang sedang mengerumuni tubuh seorang wanita yang tergeletak di jalan.
Tanpa basa-basi Jeno berlari kearah kerumunan itu dan matanya menangkap sosok Somi yang tergeletak di jalan karena pingsan tak tahan menahan dinginnya udara malam itu.
Jeno, berteriak sambil menggoyang-goyangkan tubuh Somi mencoba membangunkan Somi tapi nihil.
"Somi~aaa... bangunlah jangan tinggalkan aku, aku berjanji akan terus bersamamu sampai kapanpun"
Janji, itulah yang membuat Jeno tak bisa menjauhi Somi.
Flashback Off.
Haechan, menghela nafas panjang sambil mengangguk paham dengan semua yang Jaemin ceritakan.
"Lalu apa yang membuat mereka putus?" tanya Haechan.
Jaemin, menatap ke arah Haechan "Somi yang meninggalkan Jeno terlebih dulu, dan itu membuat Jeno berpikir kalau cinta itu hanyalah kebohongan seperti yang Somi lakukan pada Jeno" ucap Jaemin.
Haechan, mengangguk paham dengan apa yang di katakan Jaemin.
Haechan, berdiri sambil menarik nafas dalam "Selertinya aku akan berhenti" ucap Haechan membuat Renjun dan Jaemin bingung.
"Aku akan berhenti mencintai Jeno, mendengar cerita Jaemin tentang masa lalu Jeno, sepertinya Jeno dan Somi tak akan bisa di pisahkan" ucap Haechan.
Renjun, paham apa tang di rasakan sahabatnya dan Renjun berjalan mendekat untuk memeluk Haechan.
"Jika itu yang terbaik untukmu maka lakukanlah" ucap Renjun.
• • • • •
Setelah bertemu dengan Renjun dan Jaemin Haechan kembali ke apartementnya dengan perasaan yang sulit di ungkapkan.
Haechan, berhenti di depan pintu apartemennya dengan tatapan bingung.
Bukan!, bukan Haechan tak membawa kunci apartemennya, tetapi Haechan bingung melihat bingkisan yang tergantung di pintu apartemennya.
Tak mau di bilang orang gila, Haechan segera mengambil bingkisan itu dan masuk kedalam apartemennya.
"Apa ini?" gumam Haechan sambil melihat bingkisan itu.
"Apakah boleh di buka?" tanya Haechan entah ada siapa dan pada akhirnya Haechan membuka bingkisan itu yang ternyata berisi kalung yang tempo hari ia lihat bersama Jeno saat mereka berbelanja.
Haechan, mulai meneteskan airmatanya melihat kalung yang sangat ia inginkan dan ia yakini kalau Jeno lah yang membeli untuknya.
"Hiks... Jeno~aaa Hiks" isak Haechan sambil memeluk kalung tersebut.
~||~
Mau mu apa sih Nono 😭😭
aQ tuh pengen jadiin ini Book sama Book "Just friend" jadi Book utama yg wajib Up setiap hari... tp gk bisa 🤣🤣 kenapa gitu ya..?? 🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
"NEXT DOOR" {Nohyuck} || END
FantasyKesialan yang terus Haechan alami setelah pertemuannya dengan Jeno. . . . . . . Cast: 📌Lee Jeno {dom}. 📌Lee Haechan {sub}. 📌BxB. Cast lain nyusul sesuai kebutuhan cerita.