"PART - FOURTEEN"

9.5K 1K 91
                                    

"PART - FOURTEEN"











Haechan, sedikit bingung melihat respon Mark yang malah tersenyum ke arahnya.

"Apa Hyung tau tentang mereka?" tanya Haechan sekali lagi yang malah membuat Mark tertawa.

"Aku kakak kandung Jeno, bagaimana aku tidak tau tentang adikku sendiri" ucap Mark masih dengan tawanya.

Haechan, merasa canggung sekaligus malu karena pertanyaan konyolnya yang membuat Mark tertawa.

Setelah puas menertawakan pertanyaan Haechan, Mark mulai mengatur nafasnya sebelum berbicara.

"Jeno, adalah anak terakhir di keluarga kami, dan karena orang tua kami yang selalu sibuk dengan pekerjaan, Jeno selalu merasa kesepian, dan di sinilah Somi yang selalu asa untuk Jeno membuat keduanya sangat dekat" jelas Mark.

Haechan, yang mendengar cerita tentang Jeno dari Mark hanya bisa terdiam tanpa bisa berkata apa-apa meski masih banyak hal yang ingin Haechan tau tentang Jeno.

"Kau menyukai adikku?" tanya Mark.

Merasa tak ada respon dari Haechan, dengan lancang Mark memajukan badannya dan.

CUP.

Mark, dengan sengaja mencium sudut bibir Haechan yang mana membuat Haechan terkejut karena itu ciuman pertamanya.

Haechan, yang kembali kesadarannya langsung mendorong Mark dan keluar mobil dengan perasaan yang sangat kesal.

Sedangkan Mark malah tersenyum melihat kepergian Haechan.

"Kita lihat apakah seseorang akan menemuiku setelah ini?" gumam Mark sebelum menyalakan mobilnya dan pergi dari area sekolah.


                                                  • • • • •


Sisi lain Jeno terus melalukan panggilan pada ponsel Haechan karena khawatir seharian tak melihat Haechan.

"Kemana sih dia" gerutu Jeno.

Jeno, terus berjalan sampai akhirnya dia menemukan Haechan duduk dengan kepala menunduk di bawah pohon yang ada di bukit belakang sekolah mereka.

"Chan?" panggil Jeno.

Haechan, tak merespon dan semakin menangis karena ciuman pertamanya harus hilang gitu aja.

Jeno, berjongkok untuk menyamakan posisi dengan Haechan sebelum memengang kedua bahu Haechan.

"Lepas!" ucap Haechan sambil memberontak.

Bukannya melepas, Jeno justru menarik Haechan dan mempertemukan bibirnya dengan bibir Haechan.

Haechan, yang terkejut hanya bisa diam tak merespon ciuman Jeno sampai Jeno melepas ciuman itu.

"Itu ciuman untuk menghapus ciuman Hyung ku" ucap Jeno yang membuat Haechan tambah terkejut.

Flashback oN.

Jeno, mendatangi studio milik Mark di mana Mark  sebagai photografer di sana.

Jeno, datang bukan tanpa alasan, ia datang untuk meminta pekerjaan ada kakaknya itu.

Tapi bukan pekerjaan yang Jeno dapat, justru dua tiket kembang api yang Mark berikan pada adiknya itu.

"Cari pasanganmu sendiri" ucap Mark sambil meraih tangan Jeno dan meletakkan dua tiket itu di telapak tangan Jeno.

"Sungguh aku tak membutuhkan ini" ucap Jeno.

Mark, tersemyum aneh ke arah Jeno sambil berjalan mendekati Jeno dan mengambil kembali tiket kembang api itu "kalau begitu aku akan menggunakannya bersama Haechan" ucap Mark yang berhasil membuat mata Jeno membual sempurna.

"Apa maksudmu?"

Lagi-lagi Mark tersenyum "sepertinya aku menyukai temanmu itu dan asal kau tau aku barusaja menciumnya" ucap Mark.

Bughh!!!

"Bajingan! jangan pernah kau temui dia lagi" ucap Jeno mengambil tiket dari tangan Mark dan pergi"

Flashback Off.


Haechan, terdiam mendengar penjelasan Jeno sebelum tiba-tiba Jeno memeluknya dan menjatuhkan diri membuat mereka berdua tergelinding menuruni bukit.

Jeno, menatap Haechan dalam begitupun dengan Haechan yang menatap Jeno dalam.

Cup.

Untuk kedua kalinya bibir mereka bertemu tetapi sekarang mereka sama-sama menutup mata menikmati ciuman mereka di tengah-tengah lapang yang ada di bukit belakang sekolah.









                                                    ~||~


Pengen di cium Jeno juga 😭😭😭

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang