"PART - TWELVE"

9.9K 1K 67
                                    

"PART - TWELVE"









Malamnya Haechan terbangun saat jam sudah menunjukkan pukul 02:30 dini hari.

Haechan, membuka tirai yang menjadi penghalang antara dirinya dan Jeno, dan ia melihat Jeno sudah pulang dari kerja paruh waktu dan tertidur pulas.

Haechan, mencoba kembali tidur tetapi tak bisa dan akhirnya Haechan bangkit dari ranjang lalu berjalan menuju meja belajarnya.

Ia mengambil kalender kecil yang ada di atas meja dan menempelkan stiker pada tanggal di mana festival kembang api akan di adakan yang artinya Haechan secara diam-diam menerima ajakan Jeno untuk datang ke festival bersama.

                                              • • • • •

Ke esokan paginya, Haechan sengaja datang ke sekolah lebih awal karena ingin bertemu dengan Renjun dan berbicara berdua saja.

"Renjun!" teriak Haechan saat melihat Renjun mengayun sepedanya menuju parkiran sekolah.

Haechan, segera bergegas mendatangi Renjun yang sedang memarkirkan sepedanya.

"Kenapa?" tanya Renjun kebingungan dengan tingkah Haechan pagi ini.

Haechan, menundukkan kepalanya yang mana membuat Renjun tambah kebingungan.

"Renjun~aaa... maaf" ucap Haechan.

"Hah?!"

"Maaf, karena sepertinya aku mulai menyukai Jeno" ucap Haechan yang benar-benar membuat Renjun terdiam tak tau harus merespons bagaimana.

Haechan, adalah sahabat baik Renjun satu-satunya dan Renjun sudah sangat mempercayai Haechan sampai-sampai Renjun akan menceritakan apapun pada Haechan.

"Njun" panggil Haechan yang tak mendapat respon dari Renjun yang masih terdiam mematung dengan segala pikiran di kepalanya.

Haechan, paham dengan respon yang Renjun berikan dan ia menghela nafas berat sebelum menceritakan semuanya pada Renjun, awal dia mengenal Jeno, tinggal satu apartemen, sampai kencan di taman hiburan kemarin.

Setelan mendengar penjelasan Haechan, akhirnya Renjun merespons dengan senyum hangatnya sembari mengusap lembut bahu Haechan.

"Tak apa" ucap Renjun yang berhasil membuat Haechan membuka mulutnya tak percaya.

"K-kau tak marah?" tanya Haechan hati-hati.

Lagi-lagi Renjun tersenyum hangat pada Haechan sambil menggelengkan kepalanya "enggak" ucap Renjun.

Meski Renjun merasakan nyeri di dadanya, tapi Renjun tak bisa menyalahkan Haechan yang juga bisa menyukai seseorang termasuk Jeno.

"K-kenapa?" tanya Haechan.

"Kamu tau sendiri kalau Jeno tak pernah melihatku ada, jadi seberapa kuat aku mengejarnya, dia tak akan pernah melihat ke arahku" ucap Renjun.

"Dan sekarang kau yang harus berjuang mendapatkannya, siapa tau keberuntungan berpihak padamu dan kalian menjadi pasangan romantis dan harmonis" lanjut Renjun membuat air mata bahagia Haechan menetes begitu saja.

Haechan, segera berhambur ke pelukan Renjun menyalurkan kebahagiaannya karena sudah mengatakan semuanya pada Renjun, Haechan kembali memberi jarak antara dirinya dan Renjun, "tapi ada masalah lain sekarang" ucap Haechan.

Renjun, mengerutkan darinya bingung dengan ucapan Haechan.

"Mantan pacar Jeno menyuruhku untuk menjauhi Jeno" ucap Haechan sambil menunduk.

Renjun, menepuk kedua bahu Haechan "tenang aku akan membantumu menyingkirkannya" ucap Renjun penuh keyakinan karena ia tak mau sahabatnya ini gagal mendapatkan cinta Jeno seperti dirinya.


                                                 • • • • •


Sepulang sekolah Haechan dan Jeno jalan bareng dan memutuskan untuk mampir ke supermarket membeli kebutuhan mereka dan bahan untuk makan malam nanti.

Sekarang Haechan jauh lebih baik dari sebelumnya saat di dekat Jeno setelah menceritakan semuanya pada Renjun.

Bugh!

Jeno, menabrak punggung Haechan yang tiba-tiba berhenti dan sesaat setelahnya berlari ke arah toko di seberang jalan.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jeno yang mengikuti Haechan dari belakang.

"Kau lihat kalung itu?" tanya Haechan sambil menunjuk kalung yang ada di dalam toko perhiasan, "aku sangat menginginkannya, namun itu mustahil karena harganya sangat mahal, ahh sudahlah" lanjut Haechan lalu pergi begitu saja dengan wajah kusutnya.

Sedangkan Jeno menatap kalung itu dan Haechan bergantian sebelum akhirnya berlari mengejar Haechan yang sudah menjauh.



                                                  ~||~

Masalah satu selesai... masalah lainnya muncul ya Chan 🥺🥺.

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang