"PART - THIRTEEN"

9.6K 1K 59
                                    

"PART - THIRTEEN"









Jeno dan Haechan kembali berjalan berdampingan setelah aksi kejar-kejaran karena Haechan yang lebih dulu berjalan ninggalin Jeno.

"Chan" panggil Jeno.

Haechan, hanya menoleh ke Jeno sesaat dan kembali fokus pada jalan.

"Mau ke kedai es cream?" tanya Jeno yang sepertinya paham dengan suasana hati Haechan.

Tak ada tanggapan dari Haechan, Jeno langsung mengangkat tubuh Haechan seperti mengangkat karung beras.

"Yakk!!! Lee Jeno turunkan aku" teriak Haechan sepanjang jalan menuju kedai es cream langganan Jeno.

"Yak! ken-mmppttt" mulut Haechan di bungkam oleh Jeno saat Haechan ingin kembali meneriakinya.

"Kau minta di turunkan bukan? sekarang udah turun jadi diem" ucap Jeno sebelum melepas tangannya dari Haechan yang sudah mengapouth bibirnya.

"Gak usah ngambek kek ciwi bae" ucap Jeno membuat Haechan tambah gak mood.

Selesai membeli es cream dan bersantai sejenak di taman, mereka pun memutuskan untuk pulang karena hari pun mulai gelap.

Sepanjang koridor apartemen, Jeno dan Haechan saling melontarkan candaan yang membuat keduanya sesekali tertawa karena candaan yang terlalu garing, sampai tawa mereka benar-benar berhenti saat melihat Somi berdiri di depan apartemen Jeno yang sedang di renovasi.

"Somi?" panggil Jeno sambil berjalan mendekat.

"Sudah lama menunggu? aku akan membuka pintu untukmu" ucap Jeno lagi.

Setelah membuka pintu, Jeno langsung masuk begitu saja tanpa menunggu Haechan yang sekarang mendapatkan tatapan tajam dari Somi.


• • • • •



BRAKK!!

"DASAR WANITA ULAR!!"

Krik....Krik....Krik.....

Semua siswa dan guru yang sedang menerangkan materi menatap ke arah Renjun yang tiba-tiba menggebrak meja sambil berteriak.

"Hehehe.... maaf" ucap Renjun sambil menunjukkan deretan giginya.

Renjun, melakukan itu bukan tampa alasan, dia memang sedang sangat kesal saat melihat isi chat dari Haechan yang menceritakan kejadian kemarin di mana Somi mantan Jeno datang ke apartemen dan mengintimidasi dirinya untuk menjauhi Jeno.

Sebagai sahabat yang baik tentu tak akan trima hangatnya di perlakukan seperti itu.

"Tenang Chan, aku akan selalu di pihakmu"

"Makasih Renjunnie"

"Kitakan sahab-"

Brakk!!

Renjun, mendongak sambil tersenyum seimut mungkin saat guru mendatangi bangkunya dan melihatnya sedang bertukar pesan dengan Haechan.

"Keluar" ucap guru itu.

"Tapi pak?"

"Keluar sendiri apa bapak gendong?"

Renjun, membukan matanya saat mendengar pertanyaan sang guru.

"Gendong pak, Mager nih"

"HUANG RENJUN!!"

Seketika kelas menjadi sangat ranai karena menertawakan Renjun yang sudah lari keluar kelas, terkecuali Haechan yang malah memasang wajah sedih karena merasa bersalah pada Renjun.


• • • • •

Sepulang sekolah, Haechan tak sengaja melihat Mark yang sedang berdiri di sebelah mobilnya yang terparkir tak jauh dari gerbang sekolah.

Tanpa basa-basi Haechan berlari menghampiri Mark untuk sekedar bertanya tentang hubungan Jeno dan Somi agar rasa penasarannya terbayar.

"Mark Hyung?" panggil Haechan.

Mark, yang awalnya hanya diam dengan ekspresi datar sekaligus dingin seketika tersenyum saat mengingat sosok Haechsan.

"Pacar Jeno ya?" tanya Mark yang langsung mendapatkan gelengan dari Haechan.

"Hehehe... bercanda, ada apa?"

Yang tadinya semangat sekarang Haechan malah kebingungan dari mana ia harus memulai pertanyaanya.

Mark, yang melihat gelagat aneh Haechan, berinisiatif untuk menyuruh Haechan masuk kedalam mobil agar Haechan bisa lebih leluasa berbicara tanpa ada yang mendengar pembicaraan merek.

Keduanya duduk bersebelahan dengan mode masih saling diam.

"Apa yang ingin kau katakan?" tanya Mark memecahkan keheningan.

"Jeno dan mantannya" ucap Haechan lirih.

Mark, tersenyum karena dugaannya benar kalau Haechan akan menanyakan tentang hubungan Jeno dan Somi.









                                                    ~||~

Kalau kalian di posisi Haechan, kalian bakal diem n berusaha ngejar Jeno atau ngelakuin hal yg sama kek Haechan untuk mencari kebenaran hubungan Jeno n Somi..???

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang