"PART - SIXTEEN"

9.2K 988 77
                                    

                                  "PART - SIXTEEN"














Saat di sekolah, Haechan mengajak Renjun ke atap sekolah dan menceritakan kejadian kemarin ke Renjun.

"Hei, kaian itu pasangan yang serasi tau" ucap Renjun berusaha menghibur Haechan yang terlihat murung.

Haechan, hanya mengangguk sebelum meletakkan kepalanya di atas kedua lututnya.

"Chan~aaa"

"Hhmmm"

"Sebenarnya aku juga sedang menyelidiki hubungan Jeno dan wanita ular itu" ucap Renjun dengan nada takut Haechan akan marah padanya karena sering mengikuti Jeno secara diam-diam.

Tapi respon Haechan di luar dugaan yang mana Haechan justru terlihat antusias sampai meneteskan air matanya.

"Bagaimana bisa kau melakukan itu sendirian" ucap Haechan.

Renjun, menggelengkan kepalannya "t-tidak! aku tidak sendirian" ucap Renjun.

Haechan, yang merasa kebingungan dengan sahabatnya itu hanya bisa mengerutkan dahinya.

"Injunie!" teriak seseorang memecahkan kecanggungan di antara Haechan dan Renjun.

"Nah! aku bersamanya, dia adalah Jaemin teman sedari kecil Jeno" ucap Renjun sambil menarik Jaemin untuk lebih dekat padanya.

"K-kalian?" ucap Haechan bingung sambil menunjuk Renjun dan Jaemin bergantian.

Renjun, meraih lengan Jaemin untuk di peluknya sambil mengangguk mengiyakan apa yang ada di pikiran Haechan.

Ya, Renjun dan Jaemin menjalin hubungan setelah beberapa kali jalan bersama dan mengobrol tentang Jeno karena Renjun juga penasaran dengan hubungan Jeno dan Somi.

Jaemin, memperkenalkan dirinya pada Haechan yang di sambut baik oleh Haechan.

"Haechan~aaa... apa kau tau kalau hari ini ulang tahun Jeno?" ucap Jaemin yang sontak membuat Haechan membolakan matanya.

"B-benarkah?" tanya Haechan.

Jaemin, mengangguk sambil tersenyum ke arah Haechan yang menatap Renjun.

"Kenapa?" tanya Renjun.

"Temenin aku belanja" ucap Haechan sambil berageo.

"Kau ingin merayakan ulang tahun Jeno?"

Haechan, mengangguk "membuatkan kue dan masak makanan kesukaannya gak salah kan?" ucap Haechan.

"Bucin!"

"Dich gak ngaca, udah ayo" ucap Haechan langsung menarik Renjun untuk mengikutinya sedangkan Jaemin berjalan di belakan dua uke semok itu.

"Mayan pemandangan gratis" batin Jaemin.

                                                 • • • • •


Selesai berbelanja kebutuhan yang di perlukan, Haechan segera mempersiapkan bahan-bahan dan mulai membuat kue yang nantinya akan menjadi surprise untuk Jeno.

Sedangkan Renjun dan Jaemin memilih lanjut jalan-jalan sebagai kencan mereka dan menyuruh Haechan pulang sendirian. (Temen gak ngotak ini Jaemren).

Haechan, tersenyum puas melihat kue dan makanan yang ia buat untuk merayakan ulang tahun Jeno, namun senyum ceritanya seketika luntur saat dirinya melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan pukul 20:30pm dan Jeno belum juga pulang maupun mengirimkan pesan padanya.

Di tengah ke galauan yang di rasakan Haechan, tiba ponsel Haechan berdering dan terlihat nama Jeno tengah menghubunginya.

Dengan cepat Haechan menggeser ikon hijau dan mengarahkan ponselnya pada telinganya.

"Hallo?"

.......

Tubuh Haechan menegang saat mendengar suara wanita di kejauhan sana.

"S-Somi?" ucap Haechan.

Ya, orang yang nelefon Haechan bukan Jeno, melainkan Somi yang dengan lancang menggunakan ponsel Jeno yang memang kebetulan Jeno berada bersamanya.

"Tak udah berharap Jeno pulang malam ini, karena Jeno akan bermalam di apartemenku" ucap Somi sebelum mematikan sambungan secara sepihak.

Cklek!

"Kau sudah kembali?" tanya Somi pada Jeno yang baru saja pulang dari minimarket untuk membeli minuman.

"Uumm" jawab Jeno sambil meletakkan kantin plastik di atas meja.

"Jeno~aaa... bisakah kau bermalam di sini dan merayakan ulang tahunmu bersamaku malam ini?" ucap Somi.

Jeno, hanya terdiam tanpa merespon ucapan Somi yang sudah bergelayutan di bahunya.











~||~

Wanita ular kata Renjun 🤣🤣

"NEXT DOOR" {Nohyuck} || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang