[COMPLETED]
Ketika semua orang bersenang-senang dan berbahagia atas apa yang mereka miliki, namun, tidak dengannya. Hidupnya menjadi sebuah perjalanan yang sulit, di mana selalu ada kecurigaan didalam hatinya tentang dirinya, keluarganya dan kehidu...
"Tapi kenyatannya, ia tidak sebahagia seperti yang kamu lihat." - Secret Zhixin -
"Ada baiknya kalian gak harus tau semua tentang gue." Ucap Zhixin.
Xinhao, Alen dan Kevin saling menatap satu sama lain. Mereka masih bingung, ada apa dengan Zhixin. Kenapa ia selalu seperti ini? Ia selalu berkata seperti itu. Ada baiknya mereka tidak harus tau semua tentangnya. Mereka itu siapa Zhixin? Kenapa Zhixin tidak pernah sedikitpun terbuka kepada mereka, tetap saja tertutup. Tapi, mereka yakin, cepat atau lama Zhixin akan menceritakan semua masalah yang ia alami kepada mereka.
"Ya udah kalo gitu. Kalo lo berubah pikiran, lo bisa bilang ke kita." Ucap Alen kembali ke bangkunya diikuti oleh Kevin.
Xinhao yang ada disebelah Zhixin pun memilih untuk diam. Buat apa dia berbicara? Ia tidak berani jika Zhixin sudah mengamuk seperti tadi.
Disamping itu, Zhixin sangat ingin bercerita kepada teman-temannya tentang apa yang ia alami dan rasakan saat mereka ingin tau soal keluarganya. Zhixin ingin diberi saran oleh teman-temannya, tapi apa? Ia lebih memilih gengsinya ketimbang harus terbuka. Zhixin takut. Kenapa? Ia takut jika ia bercerita teman-temannya tidak bisa menjaga rahasia. Bagaimana pun juga, Zhixin trauma. Ya, Zhixin trauma untuk percaya ke orang lain lagi.
Sedikit cerita, dulu saat Zhixin masih SMP, ia mempunyai teman-teman sekelasnya yang peduli padanya, Zhixin bercerita tentang kehidupannya dirumahnya yang gelap itu. Tapi apa? Teman-temannya bercerita ke orang-orang dan membuat Zhixin dipandang buruk oleh mereka. Zhixin di bully, dijauhi, dimusuhi. Zhixin masih trauma dengan itu. Ia tidak yakin temannya yang sekarang bisa menjaga rahasia, bisa saja mereka seperti teman Zhixin yang dulu bukan? Zhixin senang punya teman seperti Xinhao, Alen dan Kevin, tapi didalam hatinya, masih ada keraguan. Bisakah nanti Zhixin mengusir rasa keraguannya pada Xinhao, Alen dan Kevin?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang sekolah, Zhixin mengerjakan tugas yang diberikan guru olehnya untuk dikerjakan di rumah. Diri Zhixin fokus mengerjakan tugas itu, tapi pikirannya tertuju pada ucapan Alen.
"Kalo lo berubah pikiran, lo bisa bilang ke kita."
Zhixin bingung, apa dia ikuti saja lomba pentas seni itu? Tapi, buat apa? Membuang-buang waktu saja. Tapi, teman-temannya ada benarnya, untuk orangtua. Memangnya orangtua Zhixin peduli? Tidak kan? Buat apa dirinya ikut? Toh, percuma saja. Jika Zhixin menang, ia tidak akan merasakan bagaimana rasanya diberi ucapan selamat oleh orangtuanya. Sebisa mungkin Zhixin melupakan itu dan kembali fokus ke tugasnya.
Tak lama, seseorang masuk begitu saja kekamarnya dan menghampirinya yang sedang mengerjakan tugas dimeja belajarnya.