21. Kritis

138 17 1
                                    

"Kita punya keinginan tapi selalu kalah sama semesta yang punya kenyataan."
- Secret Zhixin -


Xinhao pun beralih berjalan ketengah jalan untuk mengambil buku komik itu. Ia mengambilnya namun ia tidak segera kembali. Sementara mobil dari arah kanan muncul dengan kecepatan penuh.

"XINHAO, AWAS!!"

Zhixin berlari ketengah jalan dan mendorong Xinhao ke tepi jalan.

Disisi lain, Annchi dan Lala yang baru keluar dari area sekolah melihat hal itu. Annchi melihat Zhixin yang berdiri ditengah jalan menantang maut tanpa rasa takut. Bergegas Annchi berlari menghampiri Zhixin.

"ZHIXIN!!"

Annchi langsung memeluk Zhixin, namun tak ada waktu lagi untuk menghindar. Mobil yang melaju dengan kecepatan penuh itu membunyikan klakson dan tanpa sengaja menabrak dua siswa yang berdiri didepan mobil itu.

Braakk!

Zhixin dan Annchi terpental beberapa meter. Membuat yang menyaksikan terkejut bukan main. Zhixin tergeletak di jalanan beraspal itu dengan luka yang cukup parah tetapi masih sadarkan diri. Ia melirik ke arah kanan dan kirinya. Beberapa jarak darinya ia melihat Annchi yang tidak bergerak sedikit pun. Ia ingin menolong, namun ia merasa sangat sakit disemua bagian tubuhnya.

Jemari Zhixin bergerak, seolah ingin menggapai tubuh yang berjarak tak terlalu jauh darinya. Tak lama orang-orang datang untuk menolongnya. Salah satunya adalah para teman-temannya.

"ZHIXIN! LO BISA DENGER GUE KAN? ZHIXIN, LO HARUS KUAT! KITA BAKAL BAWA LO KERUMAH SAKIT!!"ucap Alen.

Zhixin tak menghiraukan suara Alen. Ia hanya menatap Annchi yang dikerumuni orang-orang, sama sepertinya. Rasanya, Zhixin tidak kuat lagi menahan sakit ini, namun ia mendengar ucapan Alen, ia harus kuat. Ia pasti bisa.

"Zhixin, lo pasti bisa! Lo jangan khawatir! Kita semua ada disini buat lo!"ucap Alen sembari ikut membantu beberapa suster mendorong tempat tidur itu menuju ICU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zhixin, lo pasti bisa! Lo jangan khawatir! Kita semua ada disini buat lo!"ucap Alen sembari ikut membantu beberapa suster mendorong tempat tidur itu menuju ICU.

Meski masih bisa sadar, Zhixin sama sekali tidak merespons ucapan Alen yang terus berbicara padanya. Tepat disebelahnya juga. Orang itu sama sepertinya. Tetapi, Zhixin tak melihat kesadaran disitu. Dirinya khawatir, bahkan disaat orang-orang juga mengkhawatirkannya.

Bayang-bayang itu masih berputar dikepalanya. Berawal dari ia mendorong Xinhao agar tidak celaka, sampai ia menguji maut dan berakhir seperti ini dengan orang yang tidak berdosa.

"Alen.."

Lirihan itu membuat Alen menatap Zhixin. Jantungnya berdegup kencang. Oh Tuhan, ini bukan saat-saat terakhir kan?

"Alen.. gue gak kuat..."

Air mata Alen menetes. Bukan kali ini saja, saat ia di ambulance ia juga seperti ini.

Secret Zhixin ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang