11

3.3K 594 31
                                    

Orang-orang itu terus mengejar Jeno dan Jaemin tanpa merasa lelah. Bahkan saat ini mereka telah berada di depan Dragon Mountain.

"Jangan di situ!" cegat Jaemin saat Jeno hendak berlari memasuki Dragon Mountain.

"Kenapa?"

"Mereka orang luar tidak pantas masuk ke dalam."

Itu adalah salah satu peraturan sekte. Daripada melibatkan mereka yang berada di dalam maka sebagai seorang pemimpin, Jaemin lebih memilih mengambil jalan lain untuk menyesatkan mereka.

"Kenapa kita terus berlari! Membunuh mereka adalah hal yang mudah!" seru Jeno

"Tidak! Mereka tidak bersalah sama sekali."

"Ck."

Cukup lama mereka berlari barulah orang-orang itu kehilangan jejak mereka.

Entah berada di mana mereka sekarang itu tidak penting. Jeno segera berjalan menuju pinggiran sungai dan sedikit ngeri saat melihat airnya yang begitu biru. Dengan hati-hati ia menggunakan tangannya untuk mengambil air dan minum dari sana.

"Kau tau ini di mana?"

"Carnation River, Kita berada di hulu lebih tepatnya di belakang Dragon Mountain."

Jeno tercengang, dia tidak menyangka jika mereka telah berlari memutar gunung. Dan di tempat mereka sekarang ada begitu banyak bunga Anyelir.

"Bisakah aku mandi dulu? Benar-benar panas."

"Tidak!"

"Kenapa? Aku tidak akan buang air kecil di dalamnya."

"Bukan itu. Ini adalah sungai suci yang tidak bisa kau mandikan dengan sembarangan."

"Lalu kalian mandi menggunakan air dari mana?" kesal Jeno

"Ada banyak sungai di Dragon Mountain semuanya bisa digunakan kecuali yang ini."

"Kenapa begitu?"

"Sekte kami memiliki kepercayaan, jika ada seseorang yang mandi di sini dengan sengaja maka orang itu tidak akan mendapat jodoh selamanya tapi jika dua orang yang mandi bersama maka mereka di anggap telah ...."


BYUUR


Jaemin membulatkan matanya saat tubuhnya baru saja terjatuh di dalam air bersama Jeno. Ia berusaha dengan keras untuk kembali naik namun Jeno  justru menahannya.

Ini bukanlah hal yang begitu sederhana dan pantas jadi Jaemin mencoba memberontak namun yang terjadi justru sebaliknya. Tubuhnya membeku saat Jeno menempelkan bibir mereka secara tiba-tiba. Terasa seperti Dejavu namun kali ini keduanya dalam keadaan sadar.

Untuk saat ini Jaemin merasa mati tenggelam mungkin jauh lebih baik. Apa lagi yang bisa dia lakukan? Tidak mungkin dia berkata pada Jeno jika sungai itu adalah sungai suci yang digunakan para klan naga untuk melangsungkan ritual pernikahan.

Jika seseorang mandi dengan sengaja di dalamnya maka orang itu dipercaya tidak akan mendapatkan Jodoh namun jika dua orang yang mandi di dalamnya maka mereka dinyatakan telah menikah. Itulah kata-kata yang belum sempat ia selesaikan tadi.

Saat itu juga puluhan kelopak bunga Anyelir berjatuhan di atas sungai yang di dalamnya terdapat dua manusia.

"Mereka di sana?"

"Tidak ada orang. Ayo cari di tempat lain!"

.

.

.

Keduanya berjalan dengan keadaan benar-benar canggung kali ini. Jeno yang berjalan di depan terus merutuki perbuatan refleksnya itu dalam hati. Ia berbalik untuk melihat Jaemin yang berjalan seperti orang linglung di belakangnya.

REDEMPTION || NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang