Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa orang dari klan naga telah dikerahkan untuk mencari para pangeran lain dari negeri Stellar. Setelah yang sebelumnya kembali tanpa hasil, kini kelompok lain akan dikerahkan lagi.
Atas perintah Jaemin, area pencariannya juga semakin diperluas. Seharusnya mereka memang tidak terlibat terlalu jauh mengingat seluruh klan naga benar-benar menutup diri dari dunia luar. Tapi jika usulan itu berasal dari pemimpin mereka, tidak ada yang bisa dilakukan selain bergegas mengerjakan semua perintah.
Kali ini bahkan Mark harus rela memimpin mereka untuk turun. Jika itu bersama Mark maka Haechan dengan senang hati akan ikut.
"Benar-benar konyol! Kenapa aku harus terlibat dalam misi bodoh ini?" rutuk Chenle. Haechan yang menunggangi kuda tepat di sebelah Chenle hanya mengejek. Baginya ini bukan masalah karena bersama Mark.
"Kita akan berpencar di sini. Kelompok manapun yang menemukan mereka harus memberi sinyal agar kita bisa berkumpul di sana!" seru Mark
Sekitar dua puluh orang dengan jubah berwarna putih dan tudung yang senada menutup kepala mulai berpencar saat di depan mereka terdapat perempatan yang entah akan menuntun mereka ke mana.
Jika Mark dan Haechan mengambil arah timur maka Chenle mengambil arah barat bersama beberapa orang yang mengikutinya di belakang. Jika saja Junkyu ada, mungkin dia tidak akan merasa kesepian. Tapi Junkyu terpaksa tidak ikut dalam misi ini karena harus menjaga Haruto.
"Kau mau?"
Chenle menerima biji bunga matahari itu dengan sedikit canggung. Orang yang memberinya tadi adalah Yang Jeongin. Mereka tidak pernah dekat, hanya saja Chenle tau dia siapa. Dan Chenle baru sadar jika dalam misi kali ini mereka berada dalam kelompok yang sama.
Cukup jauh mereka memacu kuda dan sudah ada beberapa desa yang mereka telusuri namun hasilnya nihil.
.
.
.
"Lepaskan aku! Apa-apaan ini? Apa kalian tidak tau aku siapa?"
"Hyuuung ... Apa kita akan dijadikan tumbal oleh orang-orang primitif ini?"
"Siapa yang kalian sebut primitif!?"
"Eh, ehehehe bukan kalian, bukan kalian."
Dengan baju compang-camping dan lusuh siapa yang akan mengira jika ternyata kedua laki-laki itu adalah pangeran dari kerajaan Stellar. Setelah beberapa minggu mereka berlari tanpa tujuan, kini keduanya menjadi tahanan di desa yang entah berantah.
Desa yang terlihat kuno itu memang terkenal akan kepercayaan mereka pada hal-hal mistis seperti mengorbankan orang-orang sebagai tumbal agar Dewa Laut yang selama ini mereka sembah tidak murka.
Nasib mereka mungkin tidak sebaik Haruto dan Jeno, terbukti dari tubuh mereka yang saat ini digotong mengelilingi kampung hendak dijadikan tumbal.
Jisung terus merengek sepanjang jalan sedangkan Hyunjin terus memaki sambil sesekali mencoba untuk melarikan diri. Ini sama sekali tidak lucu jika mereka benar-benar akan dijadikan tumbal.
Parade sebelum melakukan ritual terbilang sangat ramai. Seluruh warga desa berbondong-bondong melakukan tarian-tarian aneh sepanjang jalan sebelum akhirnya mereka akan tiba di laut.
"Tarian macam apa itu? Mereka menggoyang pinggul tapi pantat mereka tepos? Benar-benar buruk dan menyakitkan mata! Terlihat seperti tengkorak berjoget," cibir Hyunjin. Tidak perduli dalam keadaan sepanik apapun, jika dia melihat sesuatu yang aneh maka tidak akan ada yang bisa menahan mulutnya untuk berkomentar.
![](https://img.wattpad.com/cover/267163959-288-k656164.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REDEMPTION || NOMIN
Fiksi PenggemarBetween Love, Betrayal, and Redemption. "Ada banyak hal yang tidak aku ketahui tentang dunia, dan menarik diri dari dunia luar adalah pilihan terbaik." "Jika seseorang telah menjadi penguasa, delapan puluh persen hatinya tidak akan berguna." Mereka...