Ch 35 : Kecewa

22K 3.4K 40
                                    

Perempuan itu, apakah itu dirinya? Apakah 2 orang yang sedang menangis itu adalah ayah dan ibunya? Tapi kenapa mereka menangis?

"Yah, Nindya disini yah. Yahh... Ayahh. Kenapa Ayah ga bisa ngelihat Nindya. Kenapa ibu nangis? Nindya disini bu."

Berkali-kali Nindya mencoba untuk memanggil ayah dan ibunya. Tapi mereka tidak bisa melihatnya.

"AYAH"

Dan tiba-tiba dia terbangun dari mimpinya. Sekarang dia berada di ruangan serba putih. Suasana ruangan yang tidak asing baginya. Apakah ini rumah sakit? Apakah dia sudah kembali ke dunianya?

Ceklek

Suara pintu terbuka menandakan orang masuk. Dia adalah papa Sharla.

"Sharla.. kamu sudah sadar nak?"

"Papa"

"Iya nak? Ada yang sakit? Apa papa perlu panggil dokter?"

"Ngga usah"

Papanya pun mengurungkan niatnya untuk memanggil dokter. Dia duduk disamping Sharla. Tampak jelas bahwa dia sangat khawatir terhadap Sharla. Dia sangatlah menyayangi Sharla. Apalagi setelah kepergian mamanya Sharla, sekarang dia hanya memiliki Sharla di sampingnya.

Sharla pun dapat melihat bahwa papanya sepertinya langsung menuju kesini saat mengetahui bahwa dia pingsan. Papanya bahkan belum mengganti bajunya dengan setelan yang nyaman padahal ini sudah jam 7 malam.

"Pa, maafin Sharla ya udah buat khawatir papa"

"Nggak nak. Wajar kalau papa khawatir. Kamu putri papa"

Hati Sharla mencelos saat mendengar perkataan papanya. Dia adalah putrinya, putri satu-satunya. Dia pun langsung menghambur ke pelukan papanya.

.

"Sharla"

"Iya pa?"

"Apa kamu akhir-akhir sedang banyak pikiran?"

"Maksudnya?"

"Alasan kamu pingsan ya karena kamu itu stres nak. Sebenarnya apa yang membuat kamu sampai seperti ini?"

"Nggak kok pa. Sharla cuman stres karena pelajaran aja"

"Apa kamu mau cuti dulu. Biar papa yang..."

"Nggak pa. Sharla mau sekolah aja"

"Hmm ya sudah. Tapi papa harap kamu nggak memaksakan diri"

"Siap bos" ucap Sharla dengan ceria. Papanya pun hanya tertawa melihat tingkah Sharla.

***

Hari berikutnya Sharla masih berada di rumah sakit. Dari tadi pun dia hanya berdiam diri di kamarnya. Sampai saat Flora datang mengunjunginya.

"Kamu datang?"

"Iya. Saya baru tahu kalau kamu ternyata di rawat. Ada hal yang perlu saya katakan juga."

"Apa?"

Tiba-tiba wajah Flora terlihat serius.

"Tolong dengar baik-baik yang akan saya katakan ini."

Kenapa tiba-tiba Flora seserius ini. Apa yang mau dikatakannya?

"Maaf Sharla."

"Maaf kenapa?"

"Kamu tidak bisa kembali ke dunia kamu."

Deg

"Maksudnya?"

"Kamu tidak bisa kembali."

"Apa maksud kamu Flora? Bukannya kemarin kamu bilang bahwa jika saya bertingkah seperti Sharla dalam novel saya bisa kembali. Kenapa tiba-tiba seperti ini."

Menjadi Antagonis di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang