..
Keesokan harinya, Lina sangat terkejut karena pagi tadi dia dikabari oleh Papa Sharla kalau Sharla sudah sadar. Lina pun langsung mengabari Andi dan juga Kevin. Mereka berjanjian untuk untuk berangkat bersama menjenguk Sharla sepulang sekolah. Mereka sampai di rumah sakit jam 2 siang.
Setelah sampai disana, Lina, Andi, dan Kevin melihat Sharla yang sedang makan disuapi oleh Ayahnya lewat kaca pintu.
Tok tok tok
Lina mengetuk pintu ruangan Sharla, Papa Sharla pun tersenyum senang kemudian mempersilahkan mereka masuk.
"Lina aja Om, yang nyuapin Sharla. Om harus balik kerja lagi kan hehe" ucap Lina ke Papa Sharla.
"Ngga kok. Om udah selesai kerja hari ini. Om mau nemenin Sharla" jawab Papa Sharla.
"Papa...." panggil Sharla ke Papanya.
"Iya nak? Gimana ada yang sakit?" tanya Papanya dengan khawatir.
"Ngga ada yang sakit. Papa istirahat aja di rumah, dari tadi malam kan Papa udah jagain Sharla terus sampe kurang tidur. Lihat tuh kantung mata papa sampai kaya gitu. Disini juga udah ada teman-teman Sharla"
"Tapi nak..."
Sharla pun tersenyum manis ke Papanya, membuat Papanya pun akhirnya mau untuk pulang ke rumah. Karena Sharla tahu, pasti Papanya sangat capek.
Sebelum pergi pun Papa Sharla meminta Lina untuk menjaga baik-baik anaknya.
"Siap Om, hehe" jawab Lina dengan ceria.
"Papa pulang dulu nak" pamit Papanya ke Sharla.
"Iya Pa"
*
Setelah Papa Sharla pergi, Lina kemudian duduk kursi sebelah Sharla dan kemudian menyuapinya, Andi dan Kevin duduk di sofa yang ada di ruangan Sharla.
Lina kemudian menceritakan betapa paniknya dia saat Sharla kecelakaan, Andi pun menambahi dengan mengatakan kalau Lina nangis sampe eyeliner nya luntur.
"Woii... Ngga ya. Enak aja lo Ndi"
Sharla, Lina, dan Andi kemudian tertawa mendengar cerita itu. Namun Kevin hanya diam, Kevin hanya menatap Sharla. Sharla yang tertawa saat dia masih disuapi oleh Lina, kemudian di tersedak makanannya.
"Uhukk.. Uhukkk..."
Kevin yang tadinya duduk, langsung bangun dan mengambilkan minum untuk Sharla. Lina dan Andi pun sampai kaget karena Kevin bertindak sangat cepat.
"Kalo makan jangan sama ketawa. Jadi kaya gini kan" ucap Kevin sambil mengelap bagian samping bibir Sharla. "Kaya anak kecil" lanjut Kevin.
Lina dan Andi yang merasa jadi kacang pun pamit pergi untuk membeli minuman.
"Mmmm. Haus banget nih ndi. Seret hidup gue eh tengggorokan gue. Ayo Ndi beli minum" ajak Lina ke Andi kemudian pergi meninggalkan Sharla dan Kevin berdua.
Kemudian Kevin mengambil makanan Sharla dan berniat untuk menyuapinya.
"Ngga usah Vin. Gue bisa makan sendiri kok"
"Udah biar gue aja yang nyuapin"
Sharla merasa malu saat Kevin menyuapinya. Padahal dia bisa makan sendiri. Kenapa Kevin bersikeras untuk menyuapinya.
"Oh ya... gue belum bilang yang sebenarnya ke Lina dan Andi"
"Udah gue kasih tahu mereka"
"Hah? udah?" Sharla terlihat kaget. "Terus gimana?" tanya Sharla.
![](https://img.wattpad.com/cover/260364433-288-k713974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Antagonis di Novel
Teen FictionMasuk kedalam novel dan menjadi tokoh antagonis di dalamnya. Bagaimana dia menghindar dari nasib buruknya? Di sepanjang koridor, dia pun terus meyakinkan bahwa sekarang dia adalah Sharla. "Pokoknya gue harus jadi Sharla yang baik. Gue ga mau punya...