Sharla yang merasa penasaran tentang bagaimana Melia dan Kevin bisa saling bermusuhan seperti itu pun bertanya kepada Melia.
"Bentar-bentar Mel, lo marahan sama Kevin?"
"Maksudnya?"
"Iya. Kan lo akrab sama Kevin. Tapi kok tadi kaya orang musuhan," jelas Sharla.
"Ha? Akrab? Akrab dari mana? Nggak lah. Orang kenal juga ngga."
Sharla kaget mendengar jawaban Melia. Seharusnya tidak seperti ini. Kenapa jalan ceritanya berubah? Apa yang telah terjadi sebenarnya? Sharla merasa gelisah karena ceritanya berbeda dari aslinya.
"Gue tuh gak suka sama sikap orang yang suka merintah seenaknya. Apalagi kemarin lo dikejar-kejar sama dia kan? Makanya lo langsung lari gitu aja."
Sharla pun paham mengapa Melia bersikap seperti ini. Sepertinya Melia salah paham ke Kevin. Sharla harus menjelaskan kalau Kevin bukan orang jahat. Kevin adalah orang yang nantinya akan paling care ke Melia. Ya, Sharla berpikir harus mengatakan itu ke Melia dengan harapan ceritanya tidak berubah lagi.
"Mel, kayanya lo salah paham deh. Kevin itu bukan orang jahat. Dia tuh mm.."
Sharla bingung menjelaskan ke Melia bagaimana care nya Kevin ke dia dalam novel aslinya.
"Sharla. Lo di ancam ya sama si Kevin-Kevin itu. Tenang aja. Ada gue. Jangan takut. Oke Sharla?" Tatap Melia dengan khawatir.
Sepertinya Melia malah tambah salah paham kepada Kevin. Sharla semakin frustasi bagaimana cara dia menjelaskan. Melia malah salah mengira kalau Sharla di ancam oleh Kevin.
Arghh. Teriak Sharla dalam hati.
"Pokoknya Kevin bukan orang jahat. Lo ga boleh musuhan sama dia," ucap Sharla ke Melia tegas.
Melia yang mendengarnya bingung. Dia berpikir, kenapa dia harus akrab dengan cowok yang tidak tahu sopan santun seperti Kevin. Tapi melihat Sharla sampai seperti itu pun dia hanya bisa mengiyakan.
"Ya udah yuk. Eh... itu bukannya Rafa." Tunjuk Melia ke arah Rafa yang sedang berdiri di depan Koperasi Sekolah.
Sharla yang saat ini tidak ingin bertemu dengan Rafa pun enggan untuk melangkah. Tapi tenaga Melia yang kuat pun dia hanya bisa pasrah ditarik Melia.
"RAFA", panggil Melia sambil menarik tangan Sharla mendekati Rafa.
Rafa yang tersadar ada yang memanggilnya pun menoleh. Dia melihat Melia dan Sharla sedang berjalan kearahnya. Dia terkejut Melia bisa berdua bersama Sharla.
"Eh elo Mel. Dari mana?"
"Dari kantin. Nih sama Sharla."
"Sejak kapan kalian deket sampe ke kantin bareng."
Melia pun menjelaskan kalau dia yang mengajak Sharla duluan. Karena dia ingin berterimakasih soal yang di lapangan. Mereka pun masih berbicara entah apa. Sharla tidak mendengarkan sama sekali. Dia hanya ingin pergi dari sini.
Lalu dia melihat Alex yang berjalan mendekat ke arahnya. Sepertinya dia dari ruang TU. Kesempatan.
"Eh Mel. Gue ada perlu sama Alex. Tuh." Tunjuk Sharla. "Gue duluan ya, lo bareng sama dia aja.", ucap Sharla sambil menatap Rafa.
Sharla pun bergegas melepaskan diri dari Melia dan menghampiri Alex dan menariknya menjauhi Rafa dan Melia.
"Diem. Ikut gue dulu. Bantu gue melarikan diri dari mereka," ucap Sharla berbisik ke Alex. Karena dia tampak bingung Sharla tiba-tiba menariknya.
Setelah agak jauh pun dia melepaskan tangan Alex.
"Hufft. Aman deh," ucap Sharla lega sambil mengelus dada.
"Lo kenapa sih, La? Lo ngehindarin mereka?" Tanya Alex.
"Iya."
"Kenapa?"
"Lo tanya kenapa? Mm gini ya Lex. Nanti kalo seumpama anak-anak di sekolah tau kalo gue bareng sama mereka. Besoknya pasti langsung ada cerita di sekolah,
▪︎ Sharla sang Queen Villain Merestui Mantan Gebetannya dengan Gebetan Barunya ▪︎
Alex yang mendengar jawaban Sharla pun hanya bisa terkekeh. Dia memang tidak salah. Dari awal bertemu dia tahu kalau Sharla memang anak yang menarik.
"Makanya gue ga mau bareng mereka. Gue cuman mau hidup tenang di sekolah ini." Ucap Sharla sedikit kesal karena membayangkan kalau seumpama hal itu sampai terjadi. Alex yang mendengar perkataan Sharla pun hanya terkekeh dan mengangguk tanda mengiyakan.
Tanpa disadari mereka, ternyata Rafa dari kejauhan menatap tajam memperhatikan mereka. Dia berpikir sejak kapan Sharla dekat dengan Alex. Dan Rafa penasaran apa yang mereka bicarakan hingga Alex bisa tertawa sambil menatap Sharla seperti itu.
.........Tbc......
Chapter 10 nih
Staytune teruss
Jangan lupa vote nyaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Antagonis di Novel
Teen FictionMasuk kedalam novel dan menjadi tokoh antagonis di dalamnya. Bagaimana dia menghindar dari nasib buruknya? Di sepanjang koridor, dia pun terus meyakinkan bahwa sekarang dia adalah Sharla. "Pokoknya gue harus jadi Sharla yang baik. Gue ga mau punya...