Ch 8 : Tertangkap (?)

61.2K 8.3K 115
                                    

Sharla pun diam membeku ketika Melia menahan tangannya. Sharla sudah berpikir tidak karuan. Apakah Melia marah dia bicara sama Alex. Apakah Melia cemburu. Pikiran-pikiran negatif masuk ke otaknya. Tiba-tiba dari kejauhan, Sharla melihat Kevin yang sedang berjalan menuju ke arahnya sambil tersenyum miring.

"Wah, musibah ini. Gue harus kabur."
Ucap Sharla dalam hati. Dia pun langsung menghempaskan tangan Melia. Memang tidak sopan, tapi dia harus kabur saat ini juga. Sharla pun berlari.

"GUE DULUAN. SORRY." teriak Sharla sambil berlari.

"Ck..Sial." decak Kevin.

Melia yang masih kaget karena tangannya di hempas oleh Sharla pun tiba-tiba menoleh. Karena tadi dia melihat Sharla seperti ketakutan melihat ke arah belakangnya. Ternyata ada seorang laki-laki yang tidak dikenalnya. Melia berpikir, apa mungkin Sharla takut dengan laki-laki itu sehingga dia kabur dengan terburu-buru.

Merasa kalau Sharla sedang dalam keadaan tidak baik. Melia pun menghadang koridor tempat Kevin mau lewat.

"Ngapain lo? Minggir. Gue mau lewat." perintah Kevin dengan ekspresi kesal. Sudah kesal karena Sharla kabur darinya dan ini malah dihadang sama cewek yang ga dikenalnya.

"Ngga. Ga mau. Lo nakutin Sharla. Gara-gara lo, Sharla jadi kabur." jawab Melia dengan ekspresi tidak ingin mengalah.

Alex yang dari tadi diam melihat semua kejadian itu pun tersadar dan menghampiri Melia.
"Ada apa Mel? Kok ngalangin jalan dia?" tanya Alex belum mengerti alasan kenapa Melia menghadang jalan Kevin.

"Ini, gara-gara dia. Sharla jadi kabur. Padahal gue mau berterimakasih sama dia.", jawab Melia sambil menunjuk Kevin dengan ekspresi tidak suka.

"HAH. Lo kok nyalahin gue?" jawab Kevin dengan tak percaya.

"Udah deh lo mending minggir. Kalo enggaa....." ucapan Kevin terhenti dengan ekspresi muka mengancam.

Alex yang tahu kalau ini adalah situasi yang tidak baik untuk Melia. Dia pun langsung menarik Melia minggir supaya tidak menghalangi jalan Kevin.
Anak-anak yang masih ada di koridor pun bisik-bisik melihat pertengkaran antara Kevin dan Melia.

Akhirnya Kevin pun bisa lewat dan berniat untuk mencari Sharla yang sudah kabur dari tadi.

"Lo tuh Mel. Jangan suka cari gara-gara ke orang." omel Alex.

"Ya lagian, dia nakutin Sharla. Lo gak liat tadi, Sharla aja sampe kabur." jawab Melia dengan masih tetap pada pendiriannya.

Alex pun hanya diam mendengar perkataan Melia. Dia memang melihat bahwa Sharla menghempaskan tangan Melia dan kabur dengan wajah ketakutan seperti dikejar sesuatu. Dia pun berpikir, apa mungkin Kevin sedang mengejar Sharla? Tapi setahu dia, mereka tidak satu kelas. Bagaimana mereka bisa dekat? Pikir Alex dalam hati.

"Yaudah, lex. Yuk langsung aja ke bu Elvin." ajak Melia.

Alex dan Melia sepulang sekolah dipanggil oleh bu Elvin ke kantor. Karena mereka berdua ditawari untuk ikut olimpiade Fisika. Makanya Melia menghampiri Alex ke kelas untuk diajak bareng. Melia dan Alex sudah saling kenal, karena dulu sewaktu SD mereka satu sekolah dan waktu kelas 5 Melia pindah keluar kota.

Hosh..hosh..

Suara nafas Sharla yang terengah-engah karena kabur dari Kevin. Sharla pun bersembunyi di toilet lantai 1 dekat lapangan.

"Gila. Ngapain sih dia ngikutin gue mulu. Sumpah deh." ucap Sharla kesal tapi bercampur takut.

"Hmm.. udah 10 menit. Dia udah pergi kan. Gue keluar aja deh. " ucap Sharla.

Saat keluar dari toilet. Dengan hati-hati, dia menengok karah kiri-kanan.
"Aman." ucap Sharla dengan perasaan lega. Dia pun berjalan dengan tenang.

"Oh.. Ternyata lo disini."

.......Tbc........

Halloo hallo..
Chapter 8 nih.
Staytune terus yaa<3

Menjadi Antagonis di NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang