Part 14

860 36 3
                                    

 mature in this part.. be careful!(?)



"Huwaaaaaaaaaaaa! Papaaaaaaaaaaa!"



Sophia berlari dan melompat ke dalam pelukan Sehun dengan mata berurai airmata dan sesenggukkan. Sehun memeluk erat Sophia, mengelus rambutnya dan mengernyit bingung ada apa dengan anaknya ini. Apa ia dijahili oleh teman sekelasnya? Kalau iya, Sehun ingin berbicara dengan anak yang menjahilinya. Tentu saja, anaknya menjadi jelek kalau menangis sesenggukkan seperti ini.



"Oh my, Sophia, ada apa? Ada yang menjahilimu?"


"Steven jahat sekali, Papa! Sophia lagi menggambar papa, mama dan Sophia, lalu tiba-tiba Steven menumpahkan cat warna hitam jadi gambarnya hancur! Huwaaaaaaaaaaaaaa!" 



Sophia kembali menangis hebat di kemeja hitam Sehun, untung saja warnanya hitam sehingga airmata Sophia tidak terlalu kelihatan. Sehun mengelus rambut Sophia, berusaha menenangkan buah hatinya, sampai matanya menangkap seorang wanita yang sedang memarahi anak laki-lakinya, sedangkan anak laki-laki itu hanya memasang wajah marahnya pada sang ibu. Sehun tahu siapa wanita itu, tentu saja. Segera langkah kakinya ia bawa mendekati wanita itu.



"Hei,"



Wanita itu menoleh dan terkejut melihat pemuda di depannya. Segera ia merapikan sedikit rambutnya untuk menghilangkan rasa tersipunya pada ketampanan Sehun, dan Sehun hanya tersenyum melihatnya.



"Hai,"



Luhan menjawabnya sedatar mungkin. Well, ia masih sedikit kecewa pada Sehun kemarin. Ia melipat tangannya di dada dan menatap ke arah lain asal tidak menatap Sehun. Sehun mengangkat satu alisnya keatas dan menarik sudut bibirnya, seakan-akan mengetahui mengapa Luhan begitu datar menjawab sapaan Sehun.



"Kudengar dari anakku anakmu menghancurkan gambar Sophia."



Luhan secepat kilat menoleh pada Steven yang sedang bersembunyi di belakangnya sambil memegang erat dress baby blue Luhan. Luhan memberinya death glare dan Steven sungguh takut melihatnya, ia bingung mengapa ayahnya begitu mencintai ibunya yang galak ini. Steven segera keluar dari persembunyiannya dan menatap Sophia yang masih berurai airmata. Luhan mendorong kepala belakang Steven dan Sehun cukup terkejut melihatnya, ternyata Luhan menjadi galak sekali. 



"Minta maaf!"



Mendengar gertakan Luhan Steven segera membungkukkan badannya dan mengucapkan maaf berkali-kali. Luhan mencubit pelan pipi Steven dan menyuruh anak itu untuk masuk ke dalam mobil duluan, dan secepat kilat Steven berlari ke arah mobil Luhan diparkirkan. Sehun yang membutuhkan privasi juga menurunkan Sophia dan menyuruhnya menunggu di dalam mobil. Luhan masih setia melipat tangannya di depan dada dan tidak menatap Sehun, membuat Sehun bersemangat menggodanya. Sehun memulainya dengan bersiul menggoda dan itu sukses membuat tubuh Luhan sedikit menegang.

NeighborsWhere stories live. Discover now