Myeongdong Apartement
Early morning, 07.00 a.m
Apartemen Myeongdong dihuni oleh kalangan orang kaya. Bahkan beberapa artis tinggal di apartemen itu. Jam 7 pagi ini, orang-orang yang meninggali Myeongdong Apartement biasanya pergi keluar rumah dan olahraga pagi di taman. Sebagian ada yang olahraga pagi, sebagian hanya bersantai menikmati udara pagi. Tapi, sepertinya hanya ada satu orang yang meninggali apartemennya. Dengan kamar yang bernomor 94, menghabiskan paginya di kasur. Sepertinya dia masih di dalam alam mimpi.
Dia adalah seorang pria bernama Oh Se Hun.
Umur baru menginjak 20 tahun.
Tapi, dia merupakan seorang putra dari seorang direktur perusahaan Oh Global yang sudah meninggal, dan tebak? Sekarang Oh Se Hun adalah seorang direktur Oh Global. Bisa dibilang, ia menggantikan tugas ayahnya. Ibunya sudah lama meninggal karena penyakit jantung 3 tahun yang lalu. Menjadi seorang direktur pada umur 20 tahun? Tentu saja itu hal yang mengejutkan bagi semua orang. Umur Sehun pun masih dibilang sangat muda. Karena itu, ia sementara digantikan oleh kakaknya, Oh Yi Fan atau biasa dipanggil Kris. Kris akan menjadi direktur Oh Global selama 4 tahun, dan setelah itu Sehun menggantikan Kris. Memang, hidup Sehun dan Kris sibuk, tapi walaupun itu, mereka diberi warisan yang luar biasa, segala yang mereka mau bisa mereka dapatkan hanya dalam jentikan jari.
Begitulah, walaupun Sehun berumur 20 tahun, ia masih manja. Sifatnya masih kekanak-kanakan, tetapi dia memiliki sisi yang dewasa, sama seperti kakaknya. Dan juga Sehun seorang yang malas. Seperti sekarang, sudah jam 07.30 dia masih tertidur lemas di kasur. Oh, tentu saja, hari ini hari Sabtu. Kampusnya libur. Jadi Sehun bisa bebas hari ini. Karena tidak mau menghabiskan hari Sabtunya hanya untuk tidur, Sehun pun perlahan membuka matanya, mengerjapkan matanya dan matanya sudah sepenuhnya terbuka. Sehun perlahan duduk, mengucek-ngucek matanya dan meregangkan ototnya. Ia tidak langsung beranjak dari kasur tetapi dia sedang berkutat dengan pikirannya. Apa yang akan dia lakukan pada hari Sabtu ini?
Sehun pun berhenti berkutat dengan pikirannya, dan beranjak dari kasur. Ia mengambil handuk dan berjalan ke arah kamar mandi. Tidak butuh waktu lama, Sehun hanya perlu waktu 10 menit untuk mandi. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melilit di pinggangnya. Ah, fisik Sehun memang sangat sempurna. Wajahnya tampan, rahangnya tegas, bibirnya tipis, kulitnya pun seputih albino. Tidak salah banyak wanita yang mengincarnya. Tetapi sampai sekarang, Sehun tidak mempermasalahkan soal cinta. Ia percaya suatu saat nanti cintanya akan datang sendiri. Sehun pun membuka lemarinya, ia hanya mengambil kaos putih, lalu jaket hitam dan celana jeans hitam. Sepertinya ia akan jalan-jalan hari Sabtu ini.
Selesai memakai bajunya, ia melihat tampilannya di kaca. Sehun tahu ia memang mempunyai wajah yang tampan, dan Sehun biasa saja akan hal itu. Ia sedikit merapikan rambut pirang platinanya, lalu tersenyum puas akan penampilannya. Setelah melihat penampilannya, ia segera memakai sepatu kesukaannya, lalu keluar dari apartemennya, tidak lupa menguncinya. Ia tidak mau kamarnya dirampok, banyak barang berharga di dalamnya. Sehun berdiri di depan pintu apartemennya, mengambil nafas, lalu tersenyum. Sepertinya Sabtu ini akan menjadi hari yang menyenangkan bagi Sehun. Ia pun melihat sekitar, lalu matanya berhenti pada seorang wanita yang sedang membawa koper dan barang-barangnya yang lain dibantu oleh petugas apartemen.
Sehun melihat wanita itu menempati kamar di sebelahnya, Sehun mulai penasaran siapakah tetangga barunya. Lalu wanita itu akhirnya mendongakkan kepalanya dan matanya bertemu dengan Sehun.