Part 11

862 42 2
                                    

thank you 398(?) readers.. i never thought my story will be read by many readers. i hope you guys will support me for continuing the story. loveya!

.

.

.

.

"Oh, hai, Kris."

Jessica menampilkan senyum manisnya kepada Kris yang berdiri di depan pintu rumahnya dengan wajah kusut. Kris tidak menghiraukan senyuman Jessica dan langsung masuk ke dalam tanpa izin dari pemilik rumah. Jessica hanya mengedikkan bahunya dan mengikuti Kris dari belakang. Terlihat Kris duduk di sofa ruang tamu dengan tangan menutupi seluruh wajahnya. Jessica sedikit iba melihatnya. Tentu saja, bagaimana orang tidak sedih melihat orang yang dicintainya berkhianat dibelakangnya? Apalagi adiknya yang selama ini ia percayai dan sayangi seumur hidup yang mengkhianatinya. Jessica tahu pada akhirnya akan seperti ini. Jessica tahu ketika ia memberi tahu tentang adik Kris yang berkhianat padanya Kris akan terpuruk. Sangat terpuruk. Seandainya Jessica tidak memberi tahunya pasti tidak akan seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi? Hubungan adiknya dan istrinya tidak boleh berlanjut, atau Kris akan menderita nantinya. Cinta memang buta, bukan? Dan Jessica sedang dalam tahap itu.

"Darimana kau mengetahuinya, Jessica?"

Kris bertanya tanpa mengalihkan pandangannya pada Jessica. Kepalanya ia tundukkan dalam-dalam dan ia pejamkan matanya. Jessica menghela nafas sebelum membawa dirinya duduk di sebelah Kris. 

"Well.."

flashback

Jessica melangkahkan kakinya ke supermarket dengan kacamata hitam bertengger manis di hidungnya. Rambut pirangnya berkibar-kibar dan berkilauan membuat para pejalan kaki terpesona melihatnya. Dengan langkah anggunnya ia memasuki supermarket untuk membeli keperluan di rumahnya. Ya, walaupun kaya, Jessica bukanlah anak yang manja. Ia mandiri. Keluarganya mengajarinya untuk tidak bergantung pada orang lain. Ia mendorong trolly sambil melihat rak-rak di sebelah kiri dan kanannya, mencari apa yang ia butuhkan. 

"Jongin, kau serius tentang Sehun?"

Jessica menghentikan langkahnya ketika ia mendengar nama adik dari orang yang ia cintai disebut-sebut orang lain. Di depannya ia melihat sepasang kekasih sedang mengobrol tidak jauh darinya, sehingga Jessica masih bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.

"Aku serius, Soo. Sehun benar-benar rindu dengan Luhan noona. Saking rindunya ia pergi ke Jerman hanya untuk menemui Luhan noona."

"Tapi, apa Kris oppa tidak curiga?"

NeighborsWhere stories live. Discover now