"Kris hyung! Kau mengenal Luhan noona? Darimana kau mengenalnya?"
Pria tampan yang dipanggil 'Kris hyung' oleh Sehun hanya menatap Sehun datar. Keberadaan Kris disini mempertanyakan Sehun, apakah ia tidak ada kerjaan di perusahaan Oh Global? Atau ia sedang ingin istirahat sebentar dari berkutat dengan kertas-kertas dan dokumen? Well, keberadaan Kris mengundang banyak wanita memasuki wilayah taman itu. Kris memang dibilang sangat tampan dan terkenal karena merupakan seorang direktur Oh Global. Tubuh Kris tinggi dan tegap, wajahnya terlihat sangar tapi malah memberi kesan tampan baginya, ia memiliki mata elang dan bibirnya berwarna merah dan tebal memberi kesan seksi padanya. Rambut pirang mahogany Kris memberi kesan mempesona baginya. Apalagi sekarang Kris mengenakan kemeja putih panjang, lengan kemejanya ia lipat sampai sikunya, dan ia menenteng jas kerjanya di tangannya, memberi kesan ia lelaki berkelas tinggi.
"Sehun.. tumben sekali kau keluar dari apartemenmu. Sedang apa disini?"
"Well, seperti yang kau lihat hyung, aku sedang bermain dengan tetangga baruku, Luhan noona. Kau mengenalnya noona?"
Luhan hanya menunduk tidak menjawab pertanyaan Sehun. Melihat itu Sehun bingung. Memang Kris ngapain? Apakah Kris begitu menakutkan sehingga Luhan menunduk takut? Memang, Kris memiliki wajah yang sangar. Melihat itu Kris hanya mengela napas. Ia beralih menatap Sehun.
"Bisakah kau memberi kami waktu sebentar untuk berdua, Sehun?"
Sehun mulai curiga dengan Kris, jangan-jangan kakaknya ini berniat untuk mencuri Luhan darinya? Jangan-jangan kakaknya ini jatuh cinta pada Luhan? Oh tidak! Sehun tidak mau kalah dari kakaknya. Sehun ingin melawan, tapi melihat tatapan intimidasi Kris, Sehun akhirnya menurut dan berjalan menjauhi Kris dan Luhan. Sehun duduk di bangku taman tanpa melepas pandangannya dari Kris dan Luhan. Sehun bisa melihat Kris mulai mendekati Luhan, dan Luhan reflex mundur. Kris terlihat sedikit kecewa melihat perilaku Luhan, dan Kris mulai menggenggam pergelangan tangan Luhan. Sehun yang melihatnya pun mulai curiga. Apa jangan-jangan mereka mempunyai hubungan khusus? Sehun mulai menunduk dan berpikir. Kalau mereka memang mempunyai hubungan khusus, berarti Luhan sudah dimiliki orang lain yang tak lain yaitu kakaknya sendiri. Bagaimana kalau Sehun memperebutkan Luhan kembali? Apakah kakaknya akan marah pada Sehun? Sehun mulai pusing akan hal ini, dan melanjutkan melihat Kris dan Luhan. Begitu ia mendongakkan kepalanya, jantungnya serasa berhenti berdetak.
Kris tengah memeluk erat Luhan.
Dan Luhan hanya diam saja membalas pelukan Kris.
Mereka berpelukan.
Di tengah-tengah taman Sungai Han.
Seperti sepasang kekasih yang berpisah, lalu bertemu lagi.
Dan untuk pertama kali dalam hidupnya Sehun tidak pernah merasa sesakit ini, dan lebih memilih beranjak dari tempatnya dan meninggalkan mereka berdua.
KrisHan Side..
Kris menatap wanita cantik di hadapannya ini dengan tatapan sendu. Betapa rindunya Kris pada wanita ini. Kris mendekati Luhan perlahan, tetapi Luhan reflex mundur. Melihat itu Kris merasa kecewa, sekecewa itukah Luhan padanya? Sungguh, Kris merasa bersalah melihat Luhan yang seperti ini. Memang seharusnya 2 tahun yang lalu Kris tidak meninggalkan Luhan hanya demi perjodohan bodoh orangtuanya. Orangtuanya sejak dulu menjodohkan Kris dengan keluarga Jung. Karena orangtuanya sudah meninggal, paman dan bibi Kris menyetujui perjodohan ini. Padahal Kris sedang bertunangan dengan Luhan saat itu..
Bahkan, sampai sekarang Kris dan Luhan masih bertunangan. Di saat Kris dijodohkan, Kris berjanji pada Luhan ia akan tetap mencintainya. Ia berjanji tidak akan meninggalkan Luhan hanya demi wanita bermarga Jung itu. Tapi, saat itu Kris dipaksa bibi dan pamannya untuk tinggal bersama dengan wanita itu di San Fransisco. Kris bersikeras mengatakan tidak, tapi ketika bibi dan pamannya mengatakan ini demi Oh Global, Kris tidak mempunyai pilihan lain. Kris anak yang berbakti, ia menuruti perkataan orangtuanya sekalipun Kris tidak menyukainya. Jadilah Kris meninggalkan Luhan tanpa kabar, membuat Luhan melepas cincin pertunangannya dengan Kris.
