Part 18

627 35 2
                                    


"Aku tidak bisa melakukan ini."



Tao menaruh pelan gelas yang ia ambil untuk diminum olehnya sambil menatap pemuda di depannya. Hubungan mereka sudah berjalan dua bulan. Selama itu tidak ada masalah, mereka mulai terlihat akrab layaknya sepasang kekasih. Dan Tao akui ia sudah mulai mempunyai perasaan pada pemuda di depannya. Jujur saja, begitu pemuda di depannya memintanya untuk menjadi kekasihnya, Tao senang bukan main, ia ingin merasakan bagaimana rasanya mempunyai kekasih dan dirawat penuh cinta. Sudah sebulan dan Tao merasa rasanya menyenangkan mempunyai kekasih seperti Sehun.



"Apa?"



Sehun menggigit pipi dalamnya, mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke meja, berpikir. Menyusun rangkaian kata di pikirannya untuk dikatakan pada Tao. Sehun takut. Takut kalau apa yang dikatakannya membuat Tao sakit hati bukan main dan berakhir membencinya. Tapi Sehun tidak bisa seperti ini terus. Ia tidak bisa membohongi perasaannya. Ada saatnya Sehun harus melepas topengnya dan menunjukkan dirinya yang asli. Menunjukkan perasaannya yang sebenarnya. Sehun tidak tahan, rasanya begitu sakit jika terus ditahan. Keputusannya sudah bulat walaupun ia akan membuat pihak lainnya tersakiti karena perbuatannya sendiri. Sehun sungguh merasa seperti orang jahat sekarang. Bahkan lebih jahat dari seorang pembunuh. Tapi Sehun harus mengatakannya, daripada mereka berdua sama-sama menderita dan tersakiti. 



"Aku ingin kita berakhir."



Refleks Tao meremas gelas yang ia genggam. Tubuhnya membeku. Lidahnya kelu. Hatinya terasa ditusuk besi panjang yang panas. Ia tau suatu saat keadaan seperti ini akan datang. Karena Sehun tidak pernah serius dalam hubungannya. Sehun masih menyimpan perasaan pada wanita itu. Sehun masih menyimpan perasaannya pada Luhan. Tao tidak bisa menerimanya. Tao baru saja menyimpan perasaannya pada Sehun dan sekarang perasaan itu hancur berkeping-keping. Yang Tao rasakan sekarang tidak ada, ia mati rasa sekarang. Ia ingin menghilang. Ia menyesal bertemu dengan Sehun saat itu. Seharusnya ia tidak bertemu Sehun di cafe, sehingga mereka tidak akan terjerat dalam hubungan tidak jelas. Sedih, kecewa, marah, bercampur jadi satu. Tao tidak mengatakan apa-apa, ia hanya mengambil keperluannya yang ia bawa ke rumah Sehun dan keluar dari sana. 


.


.


.


.


.


.



"Seharusnya memang dari awal kau tidak berhubungan dengannya."



Sehun mengulum bibir bawahnya sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di meja, pandangannya ia bawa ke luar jendela. Tampaknya pemandangan di luar jendela lebih menarik daripada melihat orang yang berbicara di depannya sekarang. Mereka sedang di cafe. Berkali-kali Sehun mengecek handphonenya, melihat ada notifikasi yang masuk atau tidak. Sudah beberapa kali ia melakukan itu dan tidak ada notifikasi sama sekali, membuatnya sedikit frustasi dan melempar asal handphonenya ke meja. Chanyeol yang melihatnya hanya diam, menatap Sehun yang tampak sedikit frustasi karena sudah seminggu tidak mendapatkan kabar dari mantan kekasihnya.

NeighborsWhere stories live. Discover now