Part 15

790 38 2
                                    

"Darimana?"

Baru saja membuka pintu rumah dan Kris sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan tajamnya dan tangan yang dilipat ke dada. Wajahnya yang dingin menerpa ke seluruh tubuh Luhan dan membuatnya merinding. Dengan ekspresi yang ia buat sesantai mungkin untuk menutupi kegugupannya, ia menjawab.

"Rumah Sehun."

Raut wajah Kris semakin dingin setelah mendengar jawaban Luhan.

"Apa yang kau lakukan disana?"

Luhan meremas tangannya.

"Hanya menonton bersama dan makan malam."

"Makan malam? Kenapa tidak denganku saja?"

"A-Aku rindu dengannya."

Kris terdiam, namun beberapa detik kemudian tersenyum remeh dan mengangguk-nganggukkan kepalanya mengerti. 

"Ya, tentu saja kau merindukannya."

Setelahnya Kris berjalan masuk ke kamar meninggalkan Luhan yang sudah pucat pasi dan meremas-remas tangannya. Luhan menunduk, merasa bersalah juga yang sudah menunda acara makan malamnya dengan Kris di sebuah restoran dan malah bermain di rumah Sehun. Lebih tepatnya, Luhan lagi-lagi 'bermain' di belakang Kris. Luhan merasa dirinya sangat jahat. Ia tidak menghargai Kris yang sudah bertahun-tahun ini bersamanya dan menjaganya penuh kasih sayang dan cinta. Seharusnya Luhan bahagia, bukankah itu impian semua wanita untuk mendapatkan suami idaman seperti Kris? Tapi Luhan malah menyia-nyiakannya dan malah bermain di belakang Kris. Luhan takut masa lalu terjadi lagi dan Sehun akan pergi darinya. Luhan tidak mau itu terjadi. Luhan segera membawa kakinya ke kamar dan membuka pintunya perlahan.

cklek

Luhan melihat Kris yang sedang duduk bersender di headbed dengan laptop di pahanya, jari-jari panjangnya tampak mengetik sesuatu dan wajahnya begitu serius. Luhan melangkahkan kakinya mendekati Kris dan duduk di sebelahnya. Merasa ada guncangan, Kris melihat ke samping dan mendapati Luhan menatapnya dengan iris beningnya. Kris tampak tak acuh dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Luhan mengerucutkan bibirnya sebal, sifat manjanya mulai keluar. Ia menggandeng lengan Kris dan menyenderkan kepalanya di bahu tegap Kris. 

"Yifan.."

Kris memasang wajah masamnya ketika Luhan memanggilnya dengan nama aslinya.

NeighborsWhere stories live. Discover now