Part 8

860 47 2
                                    

Pagi itu Sehun bangun lebih pagi dari yang biasanya. Ya, tentu saja untuk menghindari Luhan. Beberapa hari setelah kejadian itu Sehun berusaha menghindari Luhan karena ia merasa ia seorang bajingan yang sudah meniduri seorang gadis polos yang bahkan--

deg.

Sudah hamil anaknya dan suaminya. Sehun berhenti berjalan. Apakah itu sebabnya Kris belum pulang ke Korea? Apa ia ingin memberi kejutan? Well, kejutanmu hebat, Kris. Kejutanmu mampu membuat seorang Sehun mati rasa. Sehun merasa sangat bodoh. Ia tidak memikirkan perasaan Luhan. Ia yakin Luhan sangat bingung sekarang. Ia tidak memikirkan kondisi tubuh Luhan yang sekarang berbadan dua. Bagaimana kalau kejadian kemarin menyakiti janin di tubuh Luhan? Sehun menghela nafasnya. 

Sakit. 

Sungguh sakit.

Andai ia tidak bertemu Luhan, andai Luhan tinggal di apartemen yang lain, andai ia tidak jatuh cinta pada Luhan.. pasti semuanya tidak akan sesulit ini. Andai, andai, andai. Semuanya sudah terjadi, Sehun. Kau tidak bisa mengulangnya kecuali kau punya kekuatan super memutar waktu. Sehun mengacak-acak rambutnya frustasi. Sehun tidak pernah tahu bahwa sakit hati rasanya sesakit ini. 

"Sehun..?"

Sehun menoleh terkejut ke sumber suara. Sehun tersenyum lembut--palsu--pada seseorang yang memanggilnya.

"Luhan."

Luhan melangkahkan kakinya pelan mendekat pada Sehun, dan Sehun masih setia berdiri di tempatnya. Luhan mengelus lengan kekar Sehun--entah kenapa Luhan bingung lengan Sehun sudah sekekar ini karena dulu terakhir ia lihat masih kurus--, dan mendongakkan kepalanya untuk menatap Sehun tepat di matanya. Sehun balas menatapnya. Ia mengelus rambut Luhan, lalu turun ke lehernya. Gerakan mengelus leher Luhan berhenti begitu melihat 'tanda' samar di lehernya. Luhan yang menyadarinya segera berkata, 

"Tidak apa-apa, Sehun.." 

"Bagaimana kalau Kris hyung tahu?"

"Sehun--"

"Bagaimana kalau kandunganmu tersakiti?"

"Sehun-ah--"

"Bagaimana kalau Kris hyung menceraikanmu?"

Luhan terdiam. Raut wajahnya sedikit berubah, tapi tatapan lembutnya pada Sehun tidak berubah. Ia tersenyum dan berkata,

NeighborsWhere stories live. Discover now