Evening, 19.00 p.m
Dongdaemun, Kris’ Mansion
Malam itu di mansion Kris, Sehun disuruh datang olehnya. Sebenarnya Sehun takut, apa Kris sudah tahu tentang hal itu? Siapa tahu Kris ingin membicarakan itu. Saat ini mereka sedang duduk bersebelahan di sofa ruang tamu. Sehun sedang berkutat dengan handphonenya.
“Sehun,” panggil Kris.
“N-nde, hyung?” jawab Sehun.
“Aku ingin menikah dengan Luhan besok.”
DEG
“B-besok?” jawab Sehun.
“Ya. Tadi ada seorang direktur yang ingin menjodohkanku dengan wanita lain. Kalau begini bisa-bisa kejadian dulu menimpaku dan Luhan lagi..” ucap Kris menghela nafasnya berat.
“T-Tapi.. bukankah terlalu cepat? Apa Luhan noona—“
“Ya, dia sudah mengetahuinya. Sehun, aku butuh bantuanmu untuk pernikahan besok.. datanglah tepat waktu. Kau harus membantuku mempersiapkan segalanya. Besok pernikahannya jam 9 pagi. Aku sudah mengirimkan tuxedo ke rumahmu, pakailah besok. Kau pasti sudah tahu tempatnya dimana.” Jawab Kris sambil menatap Sehun.
Sehun tidak menjawab, ia hanya menatap Kris. Ia tahu hal ini akan terjadi. Ia tahu mereka akan menikah secepatnya. Ia tahu begitu melihat mereka berpelukan di taman Sungai Han. Terlalu berat bagi Sehun untuk menerima ini, entah kenapa Sehun ingin Kris tahu tentang kejadian kemarin dan membatalkan pernikahan mereka. Tapi.. Sehun tahu itu tidak akan terjadi. Karena besok merupakan hari besar bagi Kris dan Luhan.
Early morning, 06.00 a.m
Kris’ Mansion
“Hyung! Kris hyung, ireona!! Ppali ppali!!”
Sehun memutuskan kemarin malam menginap di rumah Kris, untuk membantu Kris dalam pernikahannya. Untung Sehun bangun jam 5 pagi, saat itu ia langsung pulang mengambil tuxedonya, lalu kembali lagi ke rumah Kris untuk membangunkannya. Sudah jam 6, tentunya persiapan untuk pernikahan pasti butuh berjam-jam, dan Sehun tahu kakaknya ini seperti seekor koala karena susah sekali dibangunkan. Sehun menggeram kesal, dengan segenap kekuatannya ia menendang bokong Kris kencang membuat pemiliknya bangun dan terjatuh dari kasur. Sehun bisa mendengar Kris mengumpat kesal dan meringis sambil mengelus-elus bokongnya. Sehun tidak punya waktu untuk meladeni umpatan Kris, jadi dia mendorong Kris untuk masuk ke dalam kamar mandi dan menyuruhnya untuk mandi.
“Sehun, handuknya mana?!”
“Aish, makanya bangun pagi dasar pabbo!”
Setelah beberapa menit—sebenarnya bukan menit, sangat lama bagi Sehun- Kris mandi, Sehun segera menarik Kris duduk di meja rias dan mengeringkan rambutnya. Sesekali Kris mengumpat kesal karena Sehun melakukannya dengan terburu-buru—tentu saja, ini pernikahanmu bodoh- setelah mengeringkan rambut pirang mahogany Kris, Sehun menata rambut Kris. Kris menatap pantulannya di cermin meja rias, wajahnya menatap malas Sehun. Sehun hanya mengedikkan bahu tidak peduli. Setelah menata rambut Kris, Sehun menarik Kris ke lemari pakaian.
![](https://img.wattpad.com/cover/25356272-288-k495606.jpg)