14• Then, Find My Diary

217 47 26
                                    

Haloooo...
Back lagi nihhh, kebetulan besok juga udah hari Raya Idul Fitri.
Jadi, Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal aidzin walfaidzin yaaa, mohon maaf aku banyak salah selama ini yg sempet ngilang, ga jelas, lama update, ngeselin dan semua kesalahanku yg lain yg entah disengaja maupun tidak. Terima kasih 🙏🙏🙏

Oh iya, part ini juga lumayan banyak sweet moment TaeNy huehueeee.....

Enjoyy yaa!!!!

🌟🌟🌟🌟🌟

"Itu...."

"Ah, mianhae, beliau sedang cuti selama dua hari ini untuk kembali ke kampung halamannya. Yang saya tahu, ada anggota keluarganya yang sedang sakit."

Lagi-lagi Taeyeon hanya dapat menghela nafas kecewa, ia seolah memiliki banyak harapan dan petunjuk namun harapannya itu menjadi sia-sia karena ia gagal untuk mendapatkannya secara langsung dikarenakan orang-orang yang mengetahui tentang hal yang dicarinya selalu tidak ada. Itu seperti rintangan yang selalu dihadapinya untuk mengungkapkan rahasia tentang Tiffany.

"Arraseo... Saya mengerti... Mungkin lain kali saya akan datang kemari lagi." Taeyeon tetap menunjukkan senyumannya pada wanita di depannya.

"Tae, jika ini memang benar-benar rumahku, cari lah kamarku." Taeyeon menoleh ke belakang ketika mendengar suara itu. Perempuan itu bingung sejak kapan Tiffany berada di sana. Taeyeon memberikan kode melalui matanya seolah-olah ia sedang mengatakan 'untuk-apa' pada Tiffany.

"Kau tau kan jika biasanya seseorang itu banyak menyimpan rahasia di ruang privasinya? Siapa tau kita bisa mendapatkan lebih banyak hal agar membuat ingatanku semakin pulih dan kita tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku? Kamu tidak tahu letak kamarku, kan?"

Taeyeon mendengarkan penjelasan Tiffany sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali, perkataan wanita itu tidak ada salahnya juga.

Taeyeon kembali mengedarkan pandangannya ke segala sisi rumah itu. Entah mengapa desain interior dari rumah itu membuatnya merasa tidak asing, ia seperti pernah melihat rumah dengan desain seperti itu, namun ia tidak dapat mengingatnya. Ketika ia melihat ke sisi sebelah kanan yang lebih dalam di rumah itu, ia melihat beberapa pintu yang tertutup.

"Mianhae, apakah boleh saya bertanya, di mana ruang kamar Tiffany?"

Taeyeon bertanya sangat hati-hati, ia tidak yakin apakah wanita itu akan memberitahunya karena hal itu termasuk ke dalam privasi, apalagi perempuan itu hanya lah perempuan asing.

"Ne? Untuk apa menanyakan hal itu?" Wanita itu menatap Taeyeon penuh curiga.

"Mmm sebenarnya saya adalah teman lama Tiffany, saya ingin mengambil barang saya yang terbawa oleh Tiffany dulu, jadi mungkin saya bisa mendapatkan barang saya kembali atas izin orang tua Tiffany."

Taeyeon memutar otaknya dengan keras hingga ia menemukan alasan yang muncul di otaknya.

"Saya tidak mengambil barang itu sekarang. Saya hanya ingin bertanya mengenai hal itu."

Taeyeon lagi-lagi terpaksa berbohong kepada wanita itu. Jangankan berteman sudah lama, mereka saja hanya mengenal dan berteman beberapa bulan yang lalu.

"Ohh seperti itu, kamar Nona Tiffany ada di sebelah sana, pintu ke dua dari depan." Namun ia sangat senang ketika ia mengetahui bahwa wanita itu mempercayainya begitu saja.

Taeyeon melihat sebuah pintu yang tertutup berjarak beberapa meter dari tempatnya ia berdiri saat ini.

"Arraseo, kamsahamnida atas informasi yang Anda berikan. Kira-kira kapan wanita paruh baya yang bekerja di rumah ini datang? Bisakah Anda memberitahu informasi tersebut kepada saya?"

The (Un)seenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang