"Jangan sentuh dia!"
'Bruakkk!'
Setelah pria itu melepaskan cengkeraman tangannya pada lengan Tiffany, Taeyeon segera menarik Tiffany untuk menjauhi tempat itu. Taeyeon sangat ingin kembali ke mobilnya, namun tidak mungkin. Pria-pria itu ada di sebelah mobilnya.
Taeyeon menarik tangan Tiffany untuk berlari menjauhi mereka hingga akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke dalam hutan. Namun pria-pria itu justru terus mengejar mereka berdua.
"Taetae! Aku takut!!"
Taeyeon terus menarik tangan Tiffany hingga pandangan matanya tak sengaja menangkap sebuah batang kayu yang cukup besar terletak tak jauh darinya. Taeyeon menarik Tiffany di sisi tempat yang lebih aman.
"Tenanglah, aku akan menghadapi mereka. Kamu di sini saja, ya!" Taeyeon memegang kedua pundak Tiffany dan menatapnya tajam.
"Tae, aku tidak-"
"Ssttt! Kamu hubungi Eomma, Appa, Aaron, Choi ahjussi, atau siapapun itu, ya! Jangan kemana-mana!"
Taeyeon memotong perkataan Tiffany dan menyuruh perempuan itu untuk tetap berada di sana dan menghubungi keluarganya untuk meminta bantuan, sedangkan ia akan mencoba untuk melawan preman-preman yang tidak mereka kenal itu.
"Hei, kenapa kalian lari?! Bukankah kalian ingin bertanya di mana jalan menuju ke kota?!" Taeyeon menggeram pelan ketika mendengar suara berat itu lagi. Taeyeon hendak menemui orang-orang itu, namun Tiffany menahannya.
"Tae! Tidak! Mereka orang-orang yang berbahaya! Kamu tidak mungkin bisa melawan mereka sendiri!"
Tiffany menggelengkan kepalanya sangat cepat. Kedua bola matanya menunjukkan bahwa ia sangat melarang Taeyeon melakukan sesuatu yang dapat membahayakan dirinya sendiri. Taeyeon melepaskan tangan Tiffany dari lengannya dan menatap Tiffany intens.
"Aku akan baik-baik saja! Trust me!" Setelah mengatakan hal itu, Taeyeon berlari mengambil sebuah batang kayu yang berada tidak jauh darinya. Taeyeon melihat preman-preman itu berjalan mendekatinya.
"Pergi kalian semua!"
Taeyeon berbicara sambil mencengkram batang kayu yang ada di genggamannya saat ini. Ia berusaha mengancam dan menakuti pria-pria itu, namun pria-pria yang ada di depannya justru tertawa lebar dan tidak takut dengan Taeyeon.
"Hmm karana kalian sudah berani menantang kita... Habisi mereka sekarang!"
Pria yang memiliki tubuh paling tegap itu menghentikan ucapannya sejenak kemudian kembali memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Taeyeon.
Taeyeon sangat terkejut ketika mendengar hal itu, namun ia harus selalu tetap siaga dan tidak boleh lengah sedikitpun. Ada dua nyawa yang harus ia pertahankan dan lindungi saat ini. Nyawanya sendiri dan nyawa Tiffany.
"Hiyattt!!"
Taeyeon bergerak refleks menghindar ketika ia melihat ada seorang pria yang akan menendangnya. Taeyeon membalas memukul pria itu dengan cepat.
'Bruk!'
Taeyeon berhasil memukul pundak pria itu dengan batang kayu yang ada di genggamannya setelah ia berhasil menghindar.
"Sialan!" Pria-pria itu terlihat sangat murka karena Taeyeon berani melawan mereka. Pria-pria itu tiba-tiba menyerang Taeyeon secara bersamaan. Dua pria itu menyerang Taeyeon dari segala arah. Taeyeon merasa sedikit kewalahan hingga dagunya terkena pukulan salah satu pria itu.
"Arghhh!"
"Shitt!"
Taeyeon menggeram kesal, ia masih tidak akan menyerah hingga ia mendapatkan pukulan dari pria-pria itu beberapa kali. Namun perempuan itu tak juga berhenti, ia masih berusaha menyerang pria-pria itu dengan batang kayu yang masih setia berada di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The (Un)seen
TerrorAku dapat melihatmu, tapi mengapa mereka tidak bisa??!!! Aku bahkan tidak memiliki kemampuan sixth sense dan aku juga bukan merupakan anak indigo. But, you're too real for me! SO, WHO ARE YOU?!