•30• The Reason

153 29 12
                                    

Halloo guyss!!! Maaf bangett!! Sksksksk kalian boleh marah dan kesel dehh karena baru update. Gue beneran lagi sibuk banget, ini sibuknya skripsian jadinya ya gituuu lupa terus waktu mau buka wp. Jadi maafin yaaa😭😭😭😭

Kalian boleh kok minta buat lanjut, comment aja biar gue juga inget dan kalo ada waktu bisa lanjut buat edit dan upload ceritanya okeeyyy!!!

💫💫💫💫💫

"I killed you. So let me die for you, huh?!"

Taeyeon menatap Tiffany dengan pandangan yang sangat sulit untuk dijelaskan. Ingatan yang menyayat hati itu kembali berputar-putar di otaknya. Hal itu membuat Tiffany sangat marah.

Bukan ini yang Tiffany inginkan, bukan ini yang Tiffany harapkan setelah kejadian itu. Taeyeon tidak pernah membunuhnya karena orang yang membunuhnya adalah preman-preman yang telah mengambil barang berharga mereka, termasuk mobil mereka. Tapi hal yang paling berharga yang telah mereka rampas adalah... Nyawa Tiffany.

"Tidak! Kamu tidak salah Taetae! Kamu tidak bersalah sedikitpun!" Tiffany memegang kedua rahang Taeyeon dan menatap perempuan di depannya sangat tajam. Taeyeon kembali mengeluarkan air mata tanpa henti.

"Jangan seperti ini! Kamu lupa hah???! Saat itu aku yang memintamu untuk pergi! Aku yang memaksamu untuk menyelematkan diri! Aku tidak sanggup lagi untuk bertahan, Tae! Jika kamu harus tetap berada di tempat itu, keluarga kita akan kehilangan dua orang! Aku tidak ingin hal itu terjadi! Maka kamu harus tetap hidup!"
Ingatan Taeyeon terus berputar-putar tanpa henti. Air matanya pun kembali berhenti. Tidak ada lagi air mata yang menetes dari bola mata Taeyeon. Tidak ada sedikitpun. Pandangannya menjadi kosong.

Tiffany semakin kesal karena Taeyeon tidak mau menatap matanya, pandangan Taeyeon selalu tidak fokus. Perempuan itu terlihat jika sedang tidak memiliki semangat untuk melanjutkan hidup lagi. Di pikiran Taeyeon hanya ada jika ia lebih baik untuk meninggal agar bisa menyusul Tiffany dan mereka bisa hidup bahagia bersama di dunia lain.

"Bahkan di detik ini juga! Kamu harus tetap hidup Kim Taeyeon! Bodoh!"

"Apa kau mau menyia-nyiakan pengorbananku, huh?! Jawab aku Kim Taeyeon?!"

Tiffany mengunci rahang Taeyeon agar wanita itu dapat melihatnya. Wanita itu benar-benar sudah tidak tahan melihat Taeyeon yang masih 'tidak sadarkan' diri seperti ini. Tiffany sangat tahu jika otak dan pikiran Taeyeon tidak berada di tempatnya saat ini. Maka dari itu, Tiffany harus bisa mengembalikan kesadaran Taeyeon.

"JAWAB AKU! JANGAN MENJADI PECUNDANG! MANA KIM TAEYEON YANG MENGHAJAR NICHKHUN KARENA DIA BERUSAHA MENYAKITIKU?! MANA KIM TAEYEON YANG SELALU MEMBERIKAN PUNGGUNGNYA SEBAGAI TAMENG UNTUKKU?! MANA KIM TAEYEON YANG SELALU MEMBUATKU TERTAWA SETIAP SAAT?! HUH?!"

Tiffany semakin tidak tahan lagi ketika perempuan itu menjadi mayat hidup seperti ini. Pandangannya benar-benar kosong dan Tiffany tidak boleh membiarkan perempuan itu terus seperti itu. Tidak boleh! Tiffany harus bisa mengembalikan kesadaran Taeyeon.

"INI BUKAN SALAHMU! INI ADALAH TAKDIR KITA!"

Tiffany mendekatkan wajahnya pada wajah Taeyeon dan memeluk tubuh lemah di depannya saat ini. Wanita itu berbisik pelan tepat di telinga Taeyeon.

"Tetaplah hidup untukku... Lanjutkan hidupmu..."

"Saranghae.... Kim Taeyeon."

👻👻👻👻👻

Tiga minggu setelah kejadian dimana Taeyeon berubah menjadi sangat hancur, kini perempuan itu menjadi sedikit lebih baik. Hari ini Taeyeon mulai dapat merespon kembali komunikasi yang dilakukan oleh keluarganya walaupun hanya dengan reaksi matanya. Perempuan itu masih menjadi mayat hidup hingga saat ini.

The (Un)seenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang