Aku melihat orang-orang yang berada di rumah ini satu persatu tengah menatapku dengan rasa penasaran. Sayangnya aku tak dapat melihat salah satu anggota keluarga di sini. Sungguh aku sangat menyayangkan Tiffany tidak hadir di tempat ini bersama kami dalam wujud manusia maupun arwah.
"Jadi... Pada saat itu aku mengalami...."
Flashback
Author POV
Seorang wanita berambut merah kecoklatan telah mengenakan baju yang sangat rapi. Wanita itu telah bersiap-siap pergi berlibur karena kekasihnya telah berjanji padanya. Wanita itu melihat seorang perempuan yang sedang duduk santai di atas sofa sambil melihat televisi dengan pakaian yang telah rapi pula.
"Taetae... Ayo kita jalan-jalan.... Kan kamu sudah janji jika sore ini kita jalan-jalan..."
Taeyeon mengalihkan pandangannya pada seorang wanita yang baru saja memanggilnya.
"Hehe... Ne, Pany-ah." Taeyeon menganggukkan kepalanya sambil terkekeh pelan kemudian ia berdiri. Sebenarnya perempuan itu telah berada di rumah Tiffany sejak satu jam lalu, dan sejak itu pula Taeyeon telah siap dan rapi, namun ia harus menunggu Tiffany hingga satu jam setelahnya.
"Eomma... Appa... Aku pergi dulu dengan Taetae yahh..." Wanita itu beralih kepada dua orang paruh baya yang duduk di sofa bersama Taeyeon. Mereka adalah kedua orang tua Tiffany. Mrs. Hwang menoleh pada anaknya ketika Tiffany meminta izin.
"Bersama Choi ahjussi, kan?" Tiffany menggelengkan kepalanya ketika mendengar pertanyaan dari ibunya, hal itu membuat wanita paruh baya itu mengerutkan keningnya.
Tiffany menggelengkan kepalanya sambil berjalan mendekati Taeyeon dan memeluk lengan perempuan itu. Mereka berdua tidak pernah pergi bersama Choi ahjussi lagi sejak Taeyeon telah bisa mengemudi sendiri dan juga telah mendapatkan surat izin untuk mengemudi.
"Ani, eomma. Aku ingin berdua saja dengan Taeyeon!" Wanita paruh baya itu melihat dua wanita muda yang ada di depannya dengan khawatir. Mrs. Hwang masih belum dapat mengizinkan jika mereka hanya pergi berdua tanpa ada orang yang menemani mereka.
"Kalau begitu pergilah dengan Aaron atau Varo!"
Kini pria paruh baya yang sedang duduk di sebelah istrinya yang sedang berbicara pada Tiffany dan Taeyeon. Pria itu juga sangat khawatir jika mereka hanya pergi berdua tanpa ada orang yang menemani. Orang tua Tiffany sangat takut jika nantinya ada suatu hal buruk yang terjadi pada mereka tapi tidak ada yang dapat melindungi mereka.
"Anio appa! Kami sudah dewasa!" Tiffany tetap menolak dengan tegas, sepertinya Tiffany ikut berubah menjadi keras kepala karena wanita itu sudah lama terlalu dekat dengan Taeyeon, hal itu membuatnya memiliki sifat yang hampir sama dengan Taeyeon.
"Gwenchana eomma, appa. Kami hanya pergi sebentar mengelilingi Kota Seoul. Kami akan kembali sebelum malam hari."
Taeyeon berusaha membantu Tiffany untuk menjelaskan agar kedua orang tua Tiffany tidak perlu mengkhawatirkan mereka berdua. Hebatnya, ketika Taeyeon mengucapkan satu kalimat itu, orang tua Tiffany langsung menyetujuinya, berbeda dengan Tiffany yang harus merayu-rayu kedua orang tuanya sendiri sejak tadi.
"Mengelilingi Kota Seoul? Kalau seperti itu jangan pulang malam-malam!" Pria paruh baya itu akhirnya memberikan mereka berdua izin asalkan mereka telah kembali sebelum malam tiba.
"Arraseo, eomma. Annyeong..." Tiffany menganggukkan kepalanya sambil tersenyum lebar. Ia sangat senang karena kedua orang tuanya akhirnya mengizinkan mereka.
Sebelum mereka berdua pergi, pria paruh baya itu berbicara pada Taeyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The (Un)seen
HorrorAku dapat melihatmu, tapi mengapa mereka tidak bisa??!!! Aku bahkan tidak memiliki kemampuan sixth sense dan aku juga bukan merupakan anak indigo. But, you're too real for me! SO, WHO ARE YOU?!