***
"Jadi ... menikahlah dengan saya. Maka Ibu bisa kenal jauh saya."
Hampir sepekan lalu, Arfan mengucapkan hal itu dengan penuh permohonan di depan Rianti. Tentu reaksi yang didapatkannya adalah rasa gugup dari wanita tersebut. Rianti saat itu enggan menanggapi tawarannya. Dia memilih kabur sebab ojek daring pesanan Rianti datang buat mengantar pulang sang calon istri.
Kini, setelah kabar pernikahan tersebar satu keluarga, Arfan pun jadi punya agenda padat. Bukan lagi terkait pekerjaan, melainkan untuk mempersiapkan pernikahan secepat mungkin. Tidak ada yang menyangka bahwa keluarganya begitu antusias terhadap pernikahannya. Lebih baik menjalani semuanya agar masalah cepat selesai. Daripada diam di tempat, sementara berita tentangnya makin menjalar. Arfan tak akan mau bila terjadi sesuatu yang besar dan berpengaruh pada keluarga dan perusahaan.
Sebagai pemanasan, pada pukul 1 siang atau lebih tepatnya saat jam makan siang berlangsung, Arfan diminta bertemu orang tua Rianti yang mana telah diberitahu bahwa latar belakang keluarga Rianti sangat cemerlang dan punya perusahaan makanan beku. Arfan malah tidak tahu Rianti juga anak pemilik perusahaan, sama seperti dirinya.
Tempat pertemuannya di sebuah restoran fine dining di Four Points Hotel. Pun itu atas permintaan si pihak perempuan. Arfan menduduki kursi empuk seperti sofa tersebut dan di atas meja masihlah terhidangkan welcome drink untuk tamu. Arfan datang bersama sang kakak, Fikri. Karena kesibukan Ikram juga Gina, membuat Fikri ditunjuk sebagai perwakilan Arfan. Nanti juga Fikri akan mencatat semua hal serta keperluan pernikahan sang adik.
"Kok kamu nggak bilang dek kalau orang tuanya Rianti itu temannya papa?" Fikri bertanya heran. Sebelumnya Fikri telah diberitahu oleh Arfan terkait calon istri adiknya, yang membuat Fikri sempat melongo karena Rianti adalah anak dari sahabat Ikram.
"Ya, aku juga nggak tahu Rianti anaknya sahabat papa. Lha wong Rianti nggak bilang sama aku."
"Habisnya, kamu beruntung dek. Memperistrikan putri temannya papa, sing endi Pak Adi kuwi bestie banget karo papa. (yang mana Pak Adi itu bestie banget sama papa.) Dari jaman mereka satu SMA sampai satu kampus, koyok ora iso dipisahke. (seperti tidak terpisahkan.) Ndak nyangka, Pak Adi bakal besanan dengan teman beliau sendiri."
Arfan cuma mengulum senyum begitu mendengarnya. Baik Arfan maupun Rianti pasti merasa beruntung karena orang tua mereka bersatu sebagai besan dan akan bertemu terus menerus sebagai satu keluarga. Meskipun Arfan baru tahu sekarang, namun melihat kebahagiaan keluarganya jadi merasa ikut bahagia.
Sekali lagi, Arfan belum menemukan perasaan yang sesungguhnya terhadap Rianti. Dia belum merasakan cinta sama sekali, kecuali bila berada di situasi genting. Misalnya pada acara kumpul keluarga atau hal lain yang menyangkut mereka. Arfan cuma menganggap Rianti sebagai rekan dosennya yang loyal. Status istri hanya formalitas semata.
Beberapa menit mereka menunggu kedatangan seseorang, akhirnya sepasang suami-istri yang sedang bergandengan membimbing langkah pada dua kakak adik tersebut. Fikri berdiri lebih dulu untuk memberikan salam jabat tangan pada Pak Adi juga Bu Lastri. Kemudian diikuti Arfan yang tampak mengulum senyuman lebar di hadapan calon mertuanya.
"Oh, ini si bungsu anaknya Ikram ya?" tebak Pak Adi yang tampil kece dengan blazer abu-abu gelap serta kaos dalam putih yang membuat beliau jadi tampak lebih muda. "Udah besar ya kamu. Saya sering sekali main ke tempatnya Ikram dan lihat kamu masih kecil, sering sembunyi di belakangnya Ikram. Waktu itu kamu malu-malu bertemu orang asing."
Arfan cuma menundukkan sedikit kepalanya sebagai jawaban iya. Lalu Bu Lastri ikut menimpali.
"Ikram sama Gina pasti senang banget karena tahu kami bakal besan sama mereka." Bu Lastri tampak menangkup mulutnya akibat tertawa. "Rianti juga bakal senang sekali punya suami seperti kamu, nak Arfan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Find the Real Love
RomanceSibuk sebagai dosen membuat Arfan tidak punya waktu untuk hal romantis. Hingga terbuai oleh ambisi justru membuatnya dibenci karena terang-terangan mengatakan tidak menyukai wanita. Sampai saat menyadari Rianti selalu mendekatinya, Arfan pun memilik...