14

41.2K 2.3K 53
                                    

"Mas!"

"Langsung berangkat sekarang?" Tanya Aric sambil menghampiri Mika dan mengecup pelipisnya dengan sayang.

Mika mengangguk kemudian memainkan handphonenya.

"Aduh aduh jiwa jomblo gue meronta ronta!"

"Uwaaa kapan gue dapet yang begitu."

Resepsionist yang sedang berjaga sampai merasa iri dengan kemesraan mereka berdua, atau lebih tepatnya kebucinan Aric.

"Oh iya, besok aku ajak sofi makan di hotel boleh nggak mas?"

"Sofi siapa?"

"Emang aku belum pernah ngenalin sofi ya?"

Aric menggeleng sambil mengusap puncak kepala Mika, "Kamu mana pernah ngenalin mas ke siapa siapa."

Mika terkekeh mendengar nada merajuk Aric, "Yaudah besok aku kenalin. Mas bisa nggak tapi?"

"Makan siang? Bisa sih."

"Tumben banget, gitu dong jadi makin ganteng!" Seru Mika kemudian mengecup kilat rahang Aric.

Perlakuan Mika sontak kembali membuat wajah mupeng staf hotel yang melihat.

Begitu mobil berhenti di depan butik, Mika langsung beranjak turun tanpa mau repot-repot menunggu Aric. Dia terlalu bersemangat bertemu dengan Mba Kara.

"Selamat sore, selamat datang di karasion!"

"Sore! Mbak kara nya ada nggak?" Tanya Mika pada shop keeper yang menyambutnya tadi.

"Mba kara? Oh tadi ada di dalam.."

"Oh itu dia! Makasih ya mba." Mika langsung menuju Mba Kara yang sedang melihat-lihat stok di etalase bersama pegawainya.

"Mba kara!" Sapa Mika dengan senyum pepsodentnya.

"Loh? Nggak bilang bilang mba kamu mau kesini!" Seru Kara langsung memeluk dan cipika cipiki dengan Mika.

"Waah ganteng banget!"

"Cakep gila!"

Beberapa pengunjung dan pegawai butik sudah menggila, terpesona dengan Aric yang baru masuk.

"Kamu sendirian? Apa sama temen kamu lagi?" Tanya Mbak Kara sambil mengajak Mika untuk melihat-lihat.

"Sayang.."

Mika dan Kara langsung berbalik mendengar suara Aric.

"Sama aku mbak." Ucap Aric sambil merangkul bahu Mika.

Mbak Kara berdesis melihat tingkah posesif adik iparnya.

"Mba liat akhir akhir ini kamu nggak sibuk ya ric?" Sindir Kara.

"Makin sibuk yang ada aku mbak."

"Sibuk apanya masih bisa nganterin mika kesini segala? Biasanya boro boro mbak ketemu kamu kalo nggak dirumah."

"Nemenin nyonya muda belanja kan kerjaan juga mbak.."

Mika memukul perut Aric dan langsung disahut tawa dari Mbak Kara.

"Yaudah sini nyonya muda biar sama mbak aja liat liat koleksi baru. Ngapain juga kamu pegangin terus." Kara langsung menarik Mika untuk melanjutkan melihat-lihat koleksi baru.

***

Sophia sudah sampai di lobi hotel, dia berinisiatif menghubungi Mika dulu.

"Lo dimana? Gue dah di lobi."

"Oh udah sampe? Bentar gue beberes dulu, lo ke resto aja. Ada di lantai tiga. Ehh.. bilang aja ke pegawainya kalo temen mikala, gitu."

Om Bucin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang