43 [21+]

62.1K 2K 167
                                    

"Asshh.."

"Sayangh.."

"Yakin mau DP aja?" Tanya Mika sambil menggoda Aric.

Mika berbalik naik ke atas pangkuan Aric dan melepas kancing bajunya perlahan.

Aric yang melihat kelakuan Mika hanya bisa tersenyum menikmati godaan dari calon istrinya.

Setelah bajunya terlepas, Mika melanjutkan dengan menurunkan resleting roknya. Kemudian melepas roknya melalui kepala.

"Arghh" Aric mengeram saat Mika terduduk tepat mengenai juniornya yang sudah bangun.

Aric langsung membalikkan posisi sehingga Mika berada di bawahnya. Hanya tersisa bra dan g-string hitam yang melekat di tubuhnya.

Aric menatap Mika penuh nafsu, sementara tangannya mulai aktif mengusap kemaluan Mika.

Mika memejamkan matanya merasakan sentuhan di bawah sana.

"Mas mau DP aja sayang.." goda Aric kemudian menggeser gstring itu agar jari-jarinya bisa menggoda milik Mika tanpa penghalang.

"Aghhhh"

"Emmmhh"

Mika mulai mendesah, "Udah basah hm?"

"Masshh"

Ia memejamkan matanya menikmati jari Aric yang sudah mulai menyusup masuk.

"Ahhhh" dua jari ia gunakan untuk menggoda Mika.

Mika bangun duduk dan melepaskan bra-nya. Masih dengan jari Aric yang menancap di bawahnya.

"Hm?" Goda Aric menggerakkan jarinya lebih kencang, masih dengan posisi duduk, Mika mencengkram bahu Aric menyalurkan rasa nikmat di intinya.

"Ahh..mashh" Mika turut menaik turunkan pinggulnya mencari kenikmatannya sendiri.

"Udah sayang. DP nya udah cukup."

"Mass!" Mika mendesah kesal karena Aric mengeluarkan jarinya begitu saja.

"Mas kan cuma minta DP. Pelunasannya abis nikahan gak papa kok sayang." Aric sengaja menggoda Mika.

"Masss ariiiccccc!!!"

Aric tertawa puas karena berhasil mengerjai Mika kali ini.

***

5 hari menuju pernikahan ...

"Kamu jemput adikmu besok ya kal ke stasiun."

"Lah? Driel naik kereta eyang?"

Eyang seruni mengangguk sambil membenarkan kacamatanya, beliau sedang sibuk membalas pesan di WhatsApp.

"Mami papi jadi pulang lusa kan eyang?"

Eyang hanya mengangguk, sementara Mika berdecih karena eyangnya itu terlalu kekinian untuk seusianya.

"Sayang!"

"Apa lagi nih..?" Gumam Mika saat mendengar suara Aric menggema di seluruh penjuru rumahnya.

"Eyang.." Aric sedikit memelankan suaranya mendapati eyang yang sedang duduk menonton tv bersama Mika.

"Siang eyang.."

Eyang menyambut uluran tangan Aric yang menyalaminya dengan sopan. Tapi eyang masih sibuk pada gadgetnya.

Mika mengedikkan bahu saat Aric mengkodenya menanyakan apa yang sedang eyang lakukan saat ini.

Om Bucin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang