52 [17+]

29.9K 1.2K 105
                                    

"Gimana?" tanya Aric setelah keenam wanita tersebut memperkenalkan dirinya.

Mika sendiri masih sibuk membaca CV dan juga surat lamaran. Dia terlihat mencoret-coret sedikit disana.

"Gimana menurut mas?" Mika memperlihatkan CV yang menurutnya paling cocok.

"Boleh."

"Oke." Mika lantas mengkode Doni.

"Baik semuanya bisa tunggu di lobi dulu. Setelah ini saya umumkan hasilnya."

Mereka berenam kompak undur diri.

"Mbak lita?"

"Iya bu?"

"Yang pertama gimana menurut mbak lita?"

Ya, Mika memang condong untuk memilih Asih.

"Semuanya pasti sudah diseleksi dengan ketat oleh pak doni bu. Jadi kalau ibu cocok dengan yang pertama sudah pasti tidak perlu diragukan lagi kemampuannya bu."

"Kak doni?"

"Ya?"

"Kayaknya gue sama mbak asih aja deh. Usia cocok, usia anak-anaknya juga cocok, nggak kasian banget kalo ditinggal kerja."

Doni mengangguk.

"Oh, buat siapa tadi ya.. yang anaknya di bandung, gue saranin dia ditempatin di cabang bandung aja kak."

"Kasian anaknya ikut neneknya, orang tuanya pasti pada sibuk kerja semua." lanjutnya.

Doni mengangguk mengerti.

"Udah fiks sayang?" tanya Aric memastikan.

"Iya mas."

"Yaudah don langsung aja."

Doni mengangguk paham kemudian pamit ke bawah.

"Kalau begitu saya pamit bu, pak. Atau ada yang bisa saya bantu?" tanya Lita dengan sopan.

"Ada" sahut Aric.

"Tolong bilangin doni langsung balik aja, saya mau me time dulu sama istri."

Mika mendorong pipi Aric gemas. Pikirnya ada hal penting apa.

"Baik pak."

"Ah satu lagi, jangan ganggu istri saya dulu. Kalo ada apa-apa kamu urusi dulu."

"Baik pak. Permisi."

"Mas aric ih, aku kan baru cuti kemaren."

"Mas kan belum cuti sayang."

"Temenin mas sebentar ya? Capek banget nih."

"Mau ditemenin ngapain?" tanya Mika curiga.

"Pengen berenang. Mau liat kamu pake bikini."

Mika menoyor kepala Aric sambil tersipu malu. Bisa-bisanya suaminya berkata begitu.

"Gimana konsepnya sih ini?" tanya Mika dengan wajah merah.

"Tapi di atas lagi panas-panasnya mas! Gosong nanti aku pake bikini."

"Yaudah nggak usah pake biar gak belang."

Mika menyipitkan matanya curiga.

"Telanjang aja."

"Gilak!" seru Mika sambil mengacak rambut Aric gemas.

Aric tertawa menerima perlakuan Mika padanya. Menggoda istri sexy nya memang menyenangkan.

"Di kamar mandi aja yuk!" Ajak Mika dengan wajah menggodanya.

"Nakal ya!" Seru Aric karena Mika menarik dasinya.

Om Bucin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang