Nadine sedang duduk termenung dengan sejuta kejenuhannya. Segelintir angin berlari mengitari sela-sela rambut tipisnya. Pepohonan rindang melambaikan dahannya ke arah gadis itu mencoba untuk membuyarkan lamunan malamnya. Namun mata gadis itu masih menatap rembulan dengan bola mata yang penuh arti.
Layar ponsel masih berwarna gelap menandakan tidak ada kehidupan yang menghampiri Nadine. Led merah tak pernah muncul dengan sendirinya. Namun Nadine masih tetap berusaha untuk menunggu dan terus menunggu.
"Nadine."
Sebuah suara yang membuyarkan lamunan Nadine. Gadis itu langsung menoleh ke arah suara dan mendapatkan sosok lelaki tegap dengan postur badan yang lebih besar.
Sosok yang Ia tunggu itu datang menghampirinya dengan sebuah album foto yang tergenggam di tangan kanannya.
"Untuk apa album itu?" tanya Nadine gugup.
Zayn mendaratkan bokongnya di atas tempat duduk kosong yang berada di sebelah Nadine. "Miss me?"
"Eh?"
Zayn terkekeh pelan. "Ku bawakan pesananmu." Ia pun menyodorkan sebuah album foto sebesar buku novel dengan sampul putih.
"Milik Niall?"
Lelaki itu mengangguk. "Kau sudah bisa melupakannya?"
"Eh? Maksud kau melupakan Niall?"
Zayn hanya mengangguk dan menatap Nadine kembali. "Ya. Ku dengar kau sudah mulai bisa melupakannya?"
"Ng." Nadine terdiam menatap langit berbintang. Lagi-lagi Ia harus menjawab sebuah pertanyaan yang sudah diajukan oleh banyak orang. "Ya."
Zayn memangut-mangut. Sedetik kemudian Ia melirik Nadine yang sedang mencoba untuk membuka sampul album itu. Namun gerakan Nadine yang lambat membuat Zayn gemas.
"Kenapa?"
Nadine menggeleng. "Tidak." Ia pun meletakan album itu di sampingnya dan merundukkan kepalanya. "Aku tidak bisa, Zayn."
"Mengapa?"
Nadine memunggungi Zayn dan melangkah menjauhi Zayn.
"Sudah ku bilang. Jangan memaksa sesuatu yang tidak bisa kau lakukan. Biarkan perasaan itu menghilang dengan sendirinya, Nadine," ucap Zayn sambil menghampiri Nadine.
"Tapi aku sudah terlanjur mencintainya, Zayn! Aku sudah terlanjur jatuh terlalu dalam."
Zayn merangkul Nadine dengan erat. "Kau pasti bisa bangkit lagi."
"Tidak, Zayn. Perasaanku tidak bisa dirubah!"
Zayn menarik tubuh Nadine agar mereka bisa saling bertatap mata. "Aku akan membantumu untuk melupakannya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Behind the Scenes // malik
Fanfiction✅ Completed [2016] Cerita Nadine tidak berhenti sampai situ. Cerita tentang ia dan Zayn. Cerita tentang hubungan mereka. Cerita tentang kepribadian Zayn. Cerita tentang perjuangan yang tiada henti. Cerita tentang awal dari sebuah perjalanan.