Al-Qur'an.
Gemini tercengang dengan kitab suci yang ada di dalam lemari milik Virgo. Sebuah Al-Qur'an ada disana, diantara lipatan baju milik lelaki itu, sepertinya ... disembunyikan. Gemini yang tidak sengaja tengah mengambil semua bajunya untuk kembali pulang, tiba-tiba saja melihat itu. Kitab suci Al-Qur'an.
"Ini punya Virgo?" Gemini hanya menyentuhnya sebentar. Kedua alisnya terangkat, bingung.
Apakah orang non-muslim boleh memiliki Al-Qur'an? Singkatnya itu yang jadi bahan pertanyaan yang terus melayang di kepala Gemini.
"Ini enggak mungkin milik orang lain. Karena yang bisa buka lemari ini, cuma aku sama Virgo. Berarti ini punya Virgo, tapi buat apa Igo nyimpen Al-Qur'an??" Gemini menggaruk belakang kepalanya, namun beberapa detik setelahnya, pintu kamar bergeser.
Memunculkan sosok Virgo disana. Gemini langsung buru-buru menutup lemarinya. Menyembunyikan kembali kitab suci itu diantara lipatan baju seperti semula.
"Kamu mau kemana, Gemini? Kenapa merapihkan pakaian?" Virgo bertanya langsung sesaat tubuhnya berhasil masuk. Ia menatap aneh tas besar berisi pakaian Gemini di atas kasur.
"Aku mau pulang," jawab Gemini tanpa menatap Virgo. Gadis itu berjalan, dan duduk di bibir kasur. Merapihkan kembali pakaiannya.
"Kita masih punya waktu untuk berlibur sampai lusa, kenapa harus pulang sekarang??" Virgo buru-buru ikut duduk. Mengenyampingkan posisinya hingga sekarang menghadap Gemini. "Saya mohon, jangan pulang terlebih dahulu. Ini masa liburan kita, Gemini. Apakah kamu tega meninggalkan saya disini?"
"Ya, aku tega." Gemini menatap Virgo angkuh. "Kamu aja tega bohongi aku, kenapa aku harus segan tinggalin kamu? Aku tega-tega aja ninggalin kamu, Igo!"
Virgo tertohok dengan respon Gemini. Bukan ini, bukan ini yang Virgo mau.
"Sekarang aku tanya, buat apa aku disini? Sementara kamu sibuk sama Cleo? Kamu tega jadiin aku nyamuk? Iya?!!" Gemini melanjutkan lagi, seolah tengah menyeruakkan rasa sesaknya.
"Selama ini, aku pikir, aku adalah rumah. Rumah yang benar-benar rumah buat kamu tinggali selamanya. Ternyata? Enggak! Aku cuma rest area, aku cuma tempat singgah buat kamu, 'kan?"
"Aku bisa maafin semua kesalahan kamu. Tapi enggak untuk yang sekarang. Aku enggak suka kebohongan, dan aku juga suka enggak suka dibohongi. Ngerti?!" Gemini bangkit, menarik tasnya bersiap pergi.
"Jangan pergi, saya mohon." Virgo mengiba, menghadang Gemini dari depan.
"Kalau kamu enggak biarin aku pergi. Berarti kamu yang harus pergi!" tunjuk Gemini dengan jari telunjuknya tepat di hadapan dada Virgo. "Ayo pergi sana!"
"Ck, Gemini kenapa dengan kamu?" tanya Virgo dengan nada frustrasi.
"Bukan aku yang kenapa, tapi kamu Igo! Kamu yang kenapa?!" Nada suara Gemini naik, membentak.
"Saya sudah minta maaf Gemini, apakah itu tidak cukup? Walaupun saya akan bertunangan dengan Cleo, saya tidak akan meninggalkan kamu."
Tangan Gemini terkepal mendengar itu. Virgo benar-benar tidak tahu malu.
"Saya akan menjadikan kamu yang kedua-"
PLAK!
Wajah Virgo terbanting ke arah kanan karena tamparan mentah yang begitu keras dari Gemini. Laki-laki itu termangu, ini kali pertamanya Gemini mengangkat tangan.
Dada Gemini naik-turun, tangannya kembali terkepal kuat, menahan amarah. Gemini benar-benar merasakan dadanya sesak, belum lagi matanya yang mulai memanas. Perkataan Virgo benar-benar mengandung sayatan tajam untuk hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VIRGO [SELESAI]
Teen FictionTentang Virgo Rolinkus Lugo, dan Gemini Ralinka adalah dunianya. *** Virgo itu posesif, begitulah caranya mencintai Gemini. Virgo itu over protektif, begitulah caranya menjaga Gemini. Virgo dan Gemini saling mencintai, tapi mereka lupa, bahwa keyaki...